Thursday, July 31, 2025

Beres

2019 ada cidera di betis, lalu fiisoterapi. Out of blue, dokternya komen "kamu kalo nikah, nikah sama orang yang kamu cinta, yang saling cinta. Yang cocok sama kamu, bukan orangmu", "dna ingat, nikah sama cowok yang beres, yang beres ya". Tahun berganti, sampai di momen pertengahan 2025 (barusan) sadar sesuatu, teringat perkataan dokter rehab medik, dan baru get it maksudnya. 

Mungkin kita terbiasa pada kondisi dan pengkondisian masa kecil. Semua yang diterima dianggap hal normal dan saat terjadi berulang di usia dewasa bahkan sepanjang usia, hal tersebut di normalisasikan. Hingga di momen banyak healing, dapat experience berbeda (good or bad), semua jadi terlihat jernih. Lambat laun jadi paham mana laki-laki beres, wounded, baik, healed, bermasalah, semua terlihat jernih. Termasuk mampu melihat mana boundaries, defense mechanism, trauma response, pure kindnss, yang punya hidden agenda, mana yang personality, karakter, trauma, dll. 

Untuk sampai kesana, diperlukan kejernihan dalam melihat. Dan kejernihan ini, personally di dapat saat melepaskan banyak trauma, being present, being grounded, dan ada kematangan secara spiritual.

Siapapun jodoh ku, semoga kamu beres ya biar kita segera ketemu.
Healed, being real you, stabil, kuat (secara fisik, pemikiran, mental, batin, finansial), kind. Ibarat pohon ya kaya pohon jati dengan kelembutan selembut sutra dan ya kita match aja, mutual, saling berkontribusi, dan bertumbuh terus. 

No comments:

Post a Comment