Thursday, December 4, 2025

Trusting Self

Setiap orang memiliki awarenessnya masing-masing baik being dan tubuhnya. Dan setiap pengalaman yang di rasakan, semuanya valid. Not just perception, we can sense energy. 

Nah saat kita tumbuh di lingkungan yang manipulatif, abusif, gaslighting, yang sering meng invalidasi sebagai bentuk mendistorsi realita diri untuk lepas dari tanggung jawab atau gain kontrol; orang mungkin akan belajar untuk invalidasi dirinya sendiri, untuk mengecilkan perasaannya, untuk mempertanyakan awarenessnya, untuk mengkhianati intuisinya, dan tidak mempercayai dirinya sendiri dan butuh validasi luar untuk mengkonfirmasi experience, intuisi, dan awarenessnya.

Baiknya, semesta memfasilitasi untuk kita kembali terhubung dengan diri dan belajar mempercayai diri kembali. Lewat kejadian-kejadian sejenis, lewat orang-orang manipulatif, lewat orang-orang yang tidak mau memvalidasi truth yang hadir, lewat situasi kondisi tersebut yang berulang. Samapi akhirnya kita sadar, belajar mengakui diri, memvalidasi diri, trusting self, dan akhirnya bersatu dengan diri kembali. Kita tumbuh menjadi orang yang tak bergantung pada siapapun untuk memvalidasi pengalaman, perasaan, emosi, bahkan insight yg datang. Sehingga langkah kita lebih cepat dan mudah.

Lalu trusting self itu apa?
Sesederhana dunia bilang makanan A enak, tapi kamu ngerasainnya gak enak, ya trust self. 
Jangan nyalahin diri sendiri karena kamu merasakan hal berbeda, gak perlu cari bukti kenapa makanan A yang kamu gak enak, gak perlu cari dukungan orang lain untuk memvalidasi makanan A di kamu gak enak. Just trust self dan done.

Semakin kita kenal diri sendiri, trust diri sendiri, semakin tidak mempan di gaslight. Sekalipun orang gaslighting di iya in banyak orang untuk menguatkan manipulasinya, kita tau the turth, our truth, dan tidak membuat diri mempertanyakan kewarasna diri dan menggerus self worth.

No comments:

Post a Comment