Showing posts with label Interior. Show all posts
Showing posts with label Interior. Show all posts

Sunday, October 15, 2023

Clubbing

Entah ada stigma dan judgement apa saja yang beredar dalam society ini tentang clubbing dan partying. Ada sebagian yang sangat melarang, ada yang membolehkan, ada yang takut, ada yang santai, ada yang apatis, ada yang biasa saja, ada pula yang tak peduli bahkan tak tahu. 

Dictionary.com defines “clubbing” as the activity of going to nightclubs, especially to dance to popular music, drink, and socialize.

Sebagai yang tumbuh di lingkungan penuh norma, dogma, religius, clubbing dianggap hal buruk, negatif, haram, sesuatu yang perlu dijauhi. Tak ada pengalaman partying dan clubbing di masa remaja. Selain dogma, ajaran, serta larangan; ada faktor internal seperti malu, tidak berani menari, tidak berani mengekspresikan diri, belum percaya diri, dan lain sebagainya.

Hingga suatu saat, saat energy sedang tinggi, hasrat untuk bergerak melonjak, butuh kanal untuk mengalirkan energy tersebut dalam bentuk gerak fisik yang biasanya dilakukan lewat traveling yang aktif secara fisik. Akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah club dan clubbing. Saat itu, tidak tahu harus apa, kemana, pakai baju apa, ada aturan apa saja, belum berani sendirian karena minim informasi dan ketakutan atas segala rumor beredar tentang dunia malam. Singkat cerita, ada seorang kenalan di sosial media (stranger) yang menemani, pertamakalinya aku pergi bersama orang asing di pertemuan pertama. Kenalan ini cukup expert di dunia seeprti itu. Singkat cerita kami janjian bertemu di depan club yang telah disepakati. 

Club pertama yang dikunjungi tergolong club menengah yang mayoritas isinya anak muda selebgram. Tempatnya kecil, penuh, banyak orang merokok, berdesakan, padat. Dan disitu pertamakalinya aku mengerakan badan mengikuti irama tanpa ada rasa malu apapun, tanpa perlu tipsi dahulu. Rasanya benar-benar bahagia 2 jam nonstop, bahkan ingin lanjut ke tempat lain karena masih banyak energi. 

Dalam keadaan being present, mindfull dengan beat berat dan connect dengan badan sendiri lewat gerak, disitu awarenessku malah meningkat. Aku jeli mengamati sekitar, merasakan yang terjadi di sekeliling tanpa berdampak padaku. Ternyata di club itu banyak sekali orang yang tak percaya diri, yang tak berani sendiri, yang merasa keren karen pergi rame-rame dan bagian dari kelompoknya, banyak yang tak berani gerak kecuali telah tipsi, ada yang takut, dan lainnya. Begitupun dengan hidden agendanya, beragam. Ada yang kesepian, pelarian, bingung, tak tau tujuan hidup, mengisi waktu, ikut-ikutan, takut tidak punya teman, jualan, cari mangsa, dll. Bagaimana aku bisa tau? ketika kamu sensitif, highly aware, or empath, you will know that effortless. Kalau tidak percaya dengan informasi yang hadir, ya tinggal make sure aja ajak ngobrol orang random atau tanya-tanya santai.

Kembali ke topik, 
Sepulangnya clubbing perdanaku, aku bahagia sekali. Benar-benar merasa bebas, semakin nyaman dengan diri sendiri, semakin terkoneksi dengan tubuh sendiri, rasanya bahagia sekali. Bahagia karena memenuhi apa yang tubuh butuhkan sebenarnya. Dari pengalaman itu, banyak sekali hal yang dipelajari dan membuat sadar. Diantaranya: belajar fokus pada diri sendiri apapun yang terjadi di dunia luar dan di luar diri. Saat clubbing, aku benar-benar aware semua hal tanpa terdistraksi sama sekali. Wow. Bagaimana jika attitude itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, apa yang akan tercipta?

Sebagai yang sering melakukan olah fisik, mulai dari beres-beres rumah, jogging, jalan kaki, nge gym, yoga, renang, muaythai, backpakeran, clubbing menjadi salah satu kanal mengalirkan energy dan olahraga dan meditasi paling efisien untukku. Fisik bergerak dan ada kehidupan sosial sekalipun datang sendiri. Sempat ada pikiran "dari dulu, body ku udh aware require ini tapi gak pernah kesampean dan gak diikutin, coba kalau tahu sejak awal, semenjak sma atau kuliah misal, bisa nge boost area kehidupan lainnya seberapa jauh ya?", Sampai di momen, yang sudah ya sudalah, nikmati saja segala possibilities yang hadir dan keadaan saat ini. 

Oke, mungkin aku akan me review beberapa club yang pernah di kunjungi terkait desain, interior, lighting, sirkulasi, flow activity, hingga observasi human behaviour dan lainnya. Btw, sehabis pengalam pertamaku ditemani stranger expert itu, aku pergi clubbing sendirian benar-benar sendiri dan totally everything okay baik secara personal (secure, pede, nyaman, aman, happy) maupun internal (hal2 selama clubbing, di lokasi, dll nya). 

Tips: punya tujuan yang jelas dan tau apa yg dimau. 
Misal, aku clubbing karena dengerin apa yang badan butuhkan (gerak, mindful, bersosialisasi), dari situ cek apa yang diri mau, mau club kaya apa, yang isi orang-orangnya seperti apa, yang music nya bagaimana, aksesnya, lokasi, dll. Setelah diputuskan, saat di lokasi yang lakukan hal-hal sesuai tujuan: dancing. Jadi gaka da cerita mabuk, gak ada cerita dibungkus, ga ada cerita bingung mau ngapain. Karena saat kita sudah jelas dengan tujuan dan tau apa yang dicari, ada boundaries yang otomatis berjalan dan seperti ada pancaran energy dalam diri yang ditangkap orang sekitar, alias gak ada orang yang berani macem-macem (di aku sih gitu ya), malahan sejauh ini sering ketemu orang2 yg baik, bantu sesuatu, dan menyenangkan. 

Saturday, October 29, 2016

The Latest Project (End of October)


2. Procces. Built in


1. Designing, Planning.
3. Finnaly. 80%

*All posts and photos in this blog are courtesy of Utie - unless stated otherwise. Please don't use them without permission or without noting its origins on your post.

Wednesday, August 24, 2016

2016 Project: Commercial Place

Commercial Place - Cafe. 
Berlokasi di Semarang, Jawa Tengah

Cafe dengan spesialisasi dessert dari brand Loffle dan ada satu brand baru makanan berat sejenis suki di lantai pertamanya, tentu saja beda brand, beda pula image yang dihadirkan. Setelah melewati beragam proses brainstorming, pemilihan, hingga keputusan dengan segala variable khususnya variable budget yang supeeeeer mini dan vaiable waktu pengerjaan yang butuh asap. Begitulah TOR dari klien, menghasilkan desain seperti ini. Semoga berkah untuk semuanya.

Disini, saya menyajikan sebuah konsep dalam efisiensi dan brand image yang digambarkan dalam bentuk ruang 3 dimensi. Sirkulasi menjadi kunci utama dalam pemenuhan efisiensi baik secara pergerakan manusia, perputaran barang, udah, pencahayaan, penghematan daya, hingga waktu. Tanpa melepaskan unsur psikis yang menyentuh para pengguna sebagai konsumen untuk merasakan suatu sensasi sebagai moment yang lekat dalam memory. Kenapa harus efisien? Sepenting apa efisiensi sampai diterapkan sebagai kunci utama? Kalau ini alasannya panjang karena sebelumnya telah dianalisa dari segi gaya hidup lingkungan tempat ini dibangun, biaya, konsep financial, bisnis, objek jualan, dsb. beda proyek beda konsep. Singkatnya adalah, karena desain spasial adalah jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Salah satunya lewat efisiensi, dimana berbagai pihak akan sama-sama merasa diuntungkan. 

Sekarang sudah fase pembangunan. Horeeee. sekilas kaya panggung ya hahaha. 



Kadang bukan kecil gedenya proyek, tp pas dibangun dan jadi sesuai perancangan itu rasanya ada kepuasan tersendiri. Cant wait to see you!

Tuesday, August 23, 2016

2016 Project: Residential

Hallo... Udah lama banget ya gak update kerjaan sebagai desainer interior yang kadang jadi arsitek dadakan hahaha. Daripada ubek-ubek file lama, mau sharing beberapa proyek yang datang dan dikerjakan secara singlefighter di semester pertama tahun 2016.

Pertama, Residential - Rumah tinggal. Berlokasi di Cimahi, Jawa Barat.

Fasade

Saya mengerjakan mulai dari tanah kosong. How lucky i am dapet proyek dengan tanah berkontur. Yeay! Suka soalnya hahaha. Porsinya sebagai arsitek dan desainer interior dengan bantuan orang sipil untuk menghitung strukturnya (terimakasih kang rama dan arif yang udah ngenalin bapak sipil itu. Mereka kontraktor, kerjanya rapih, kalo butuh kontraktor buat ngebangun bisa hubungi mereka lewat saya juga bisa nanti dikasih kontaknya). 

Mendesain rumah tinggal memiliki kunci tersendiri. Tidak hanya masalah bagus secara visual namun tepat bagi penghuninya dan ini baru akan terasa saat sudah terbangun (jaminan dari saya jika  dibangun benar sesuai peracangan). Rumah adalah hal personal bagi para penghuninya. Disini ada hal menyenangkan, yaitu hasrat membaca "orang" dan menganalisa personality jadi tersalurkan. Hanya butuh empati dan kemampuan mendengarkan dengan penuh perasaan tapi otak tetep jeli mencatat dan membayangkan semua hal secara logis dan teknis kedepannya gimana. 

Rumah ini rencananya dihuni seorang ibu, anaknya yang sudah dewasa, asisten rumah tangga, dan kerabat yg berkunjung. Digunakan untuk tempat berkumpul keluarga mulai dari usia manula hingga balita, dimana desain harus aman dan ramah untuk segala umur. Suasana damai, hangat, terbuka tersaji dalam alur sirkulasi, bukaan, cahaya, dan udara yang lapang: warna sederhana, dsb. Biar energi chi nya banyak. 

Prosesnya selesai sampai perancangan bangunan. Interiornya nanti dulu katanya, jadi saya desain interiornya sebagai bagian dari bangunan meski massa ruang. Furniture built in sudah dibuat belum detail sampai warna, material, dan ukuran detaillnya. 

Lantai 1 dan 1.5
Lantai 2 dan 2.5

Semoga segera berdiri kokoh, bermanfaat, meningkatkan kualitas hidup, membantu menciptakan kehangatan dan kebahagian bagi seluruh orang yang berada di rumah ini. Aamiin. Ada beberapa proyek lainnya, yang satu dalam proses pembangunan, yang satu sedang dihitung rab nya, yg satu inshaallah segera dibangun. Di update nya pas udah jadi aja kali ya nanti. Sebenernya gak suka cerita tentang aktivitas dan kerjaan. Sekali-kali lah gpp.

-------------
Kita hidup di dunia untuk menjalankan tugas dan peran masing-masing. Jangan sampai kebutuhan akan realitas hidup menutup jiwa dan tujuan asli diri. Semua yang dikerjakan hanya sebuah kendaraan dalam menempuh perjalanan menuju tujuan sebenarnya. Jangan terlena dengan jalan mulus, cuaca adem, kendaraan nyaman. Jangan pula stress dengan jalanan rusak, kemacetan, ban bocor, dompet di copet, dan nyasar. Perjalanan masih jauh, jauh sekali. Harus segera bergegas. Ambil yang diperlukan, tinggalkan yang memberatkan.

Uang, karya, kebermanfaatan, achievement, pekerjaan, aktivitas, ilmu, dsb. Hanya sebuah alat. Bukan tujuan sebenarnya. Be wise to find your purpose of life. Be patient to walk on your journey. Be though for you path. Cheers! :D

Wednesday, June 22, 2016

Ramadhan #17: Jiwa

Pernah tidak datang ke sebuah tempat yang secara teknis visual biasa saja, namun pas masuk kedalam terasa berbeda? berasa nyaman, menyenangkan, dan ada suasana yang tak dapat digambarkan oleh kata-kata?

Pernah tidak, datang ke sebuah kontes piano, ada peseta level biasa saja namun alunan musik yang dimainkannya nyaman di telinnga dan menyentuh perasaan? 

Pernah tidak datang ke sebuah konser musik, pemain biolanya sangat pintar, selalu tepat memainkan not balok, namun tak enak didengar? meski tak ada yang salah.

Pernah tidak membaca sebuah tulisan sederhana namun semua perasaan sang penulis sampai ke hati dan berhasil meneteskan air mata? 

pernah tidak membaca sebuah tulisan luar biasa keren secara teknis, alur, penulisan, namu saat dibaca ya sebatas tulisan bagus, tak ada perasaan yang tersampaikan?

Setiap hal memiliki jiwa. Jiwa yang menjadikannya "hidup" dan memiliki nilai tersendiri. Jiwa yang menjadikannya berbeda. Seorang desainer interior yang sehari-hari berada dalam ruangan kantor - ruangan rumah - kendaraan, dan sedikit berada di lapangan, hasil karyanya pasti akan berbeda dengan seorang desainer interior yang bergerak bebas dari satu tempat ke tempat lain, yang sering berpergian ke alam, yang sering berinteraksi dengan segala jenis orang dari status sosial dan latar belakang budaya yang berbeda. Meski secara teknis, desain yang dihasilkan desainer interior pertama itu jauh lebih wah dipandang secara visual dibanding desainer kedua, namun saat sebuah ruang itu mulai dihuni, barulah jiwa yang berbicara dan dirasakan oleh penghuninya. Dimana desainer kedua dapat menghadirkan jiwa tersebut melalui empati dalam berkarya.

Semakin seseorang sensitif, maka ia akan dapat merasakan perasaan sekitar dan dirinya secara emosional dan memunculkan empati. Empati menjadi sangat penting untuk menghasilkan jiwa. Semakin banyak seseorang berpergian dan mengalami beragam pengalaman, semakin kaya pula jiwanya. Semakin seseorang ikhlas dan bersunguh-sungguh mengerjakan sesuatu, semakin pula banyak energi chi (positif) yang tersalurkan. Cobain deh suruh 2 orang memasak menu yang sama dengan resep yang sama. yang satu orang sedang kesal, yang satu orang yang sedang bahagia. Meski hasilnya sama, tapi rasanya pasti berbeda.

Anehnya, dalam society ada pandangan berbeda yang banyak diterapkan dan kita temui. Kebagusan dalam visual dan perhitungan harga, menjadi jauh lebih penting dari urusan jiwa. Disadari maupun tidak, jiwa ini memiliki kebaikan bagi yang menyematkannya dalam setiap pekerjaan atau karya maupun bagi sang penikmat, konsumen, maupun penghuni. Ada aura kenyamanan yang terasa, ada aura positif yang memberi ketentraman, kesenangan, ada efisiensi secara psikis yang meningkatkan efektivitas dalam beraktivitas, meingkatkan kualitas hidup, dan menghasilkan kenangan yang tersimpan dialam bawah sadar sebagai suatu persepsi.

Jiwa. itu yang membedakan manusia dengan mesin dan itu pula yang membedakan manusia dengan hewan. Kalau kata Buya Hamka. "Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan pun hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja." 

Sudahkan memberikan jiwa pada apa yang sedang kita lakukan?

Ramadhan #17

Friday, September 9, 2011

The PATH Terminal in New York




The PATH Terminal at the WTC site in New York

Karya: Santiago Calavatra

Analisis Prinsip interior pada bagian dalam bangunan ini:
Bentuk luar (eksterior) bangunan ini sekilas seperti tulang ikan, dengan banyak pengulangan dan simetris, tidak jauh beda dengan bagian dalam bangunan (interior) tersebut. Elemen titik, garis, membentuk bidang yang memberikan masa ruang dengan pengulangan-pengulangan yang membentuk irama, dan permukaan yang halus, licin, bersih, shine serta dominasi warna putih dan aksen bentuk maupun warna tersusun dalam suatu komposisi.

Komposisi ruang PATH Terminal antara kanan dan kiri atau depan dan belakang seperti mirror, mengacu pada susunan yang seimbang dari unsur-unsur yang sama terhadap suatu sumbu atau dapat disebut simetri bilateral.

Bidang lengkung pada dinding dan langit-langit yang diulang dengan pola yang sama membentuk irama yang memberikan pergerakan ritmis sehingga perhatian orang dalam ruangan tersebut (pengamat) dipandu sepanjang pengulangan bidang lengkung tersebut. Pengulang tersebut tidak monoton, karena walaupun berjarak sama(teratur) dari kecil(pendek) ke besar(panjang) hingga ke kecil (pendek) lagi tetapi terdapat permainan ukuran, dari bertransformasi, sehingga pengulangan tersebut menghasilkan dinamika yang terus berubah serta menghadirkan kontinuitas.

Bentuk main enterence dengan bidang lurus dan ada bidang miring yang dipasang dengan kemiringan tertentu, didesain berbeda dari bentuk dinding dan langit-langit nya sehinga memberikan variasi dan kontras terhadap interior PATH terminal (gambar 2 dan gambar 4). Perbedaan(variasi) main enterence dengan dominasi bidang lengkung pada dinding dan ceiling walaupun kontras tetapi tetap saling berhubungan, saling memberikan respon terhadap satu sama lain, ada harmonisasinya.

Dominasi warna putih serta pencahayaan yang terang memberikan kesan luas dan bersih, ditambah dengan warna sky blue dari kaca yang terpantul dari warna langit pada bagian-bagian tertentu pada diding, escalator, memberikan harmonisasi dengan aksen warna hitam pada pegangan escalator, dan warna hitam yang terbentuk dari kurangnya cahaya(gelap) itu pun memberikan aksen pada ruang tersebut(gambar 3).

Lantai pada ruang tersebut bersifat memantulkan, sehingga terciptalah bayangan, seperti mirror yang membuatnya simetris dengan yang dipantulkannya.

Pembentukan ruang tersebut memberikan kesan luas, besar, berasa jauh, terbuka bagi orang yang ada di dalamnya.

Secara keseluruhan ruang interior PATH terminal berbentuk simetri bilateral. Pengulangan bentuk pada dinding dan langit-langit membentuk irama, dan transformasi ukuran lengkungan dari kecil(pendek) ke besar(panjang) hingga ke kecil(pendek) lagi pada dinding dan langit-langit memunculkan kontinuitas, terdapat kekontrasan pada bentuk main enterence terhadap dominasi bentuk pada dinding dan langit-langitnya. Warna hitam(gelap) pada suatu masa dalam ruang tersebut dengan warna putih yang mendominasi dengan harmonisasi warna biru dan pencahayaan yang terang membuatnya menjadi aksen. Komposisi bidang, masa ruang, warna, tekstur tersebut memberikan sebuah keseimbangan dan harmoni pada ruang tersebut.

Tulisan ini hasil pemikiran dan pengetahuan saya dan ditulis pada saat kuliah,
Mohon untuk tiak men-copy paste nya