Friday, August 22, 2014

Selamat

Ada seorang teman, laki-laki, saya ketemu teman ini pertama kali pas naik gunung, baru sekali ketemu (dan blm pernah ketemu lg sampe skrg). Orangnya satu frekuensi dan tipe single happy yg belum mikir nikah, masih main sana sini. 

2.5 bulan kemudian dia mengabari akan menikah. sontak saya kaget, "hah?? nikah ma siapa? kok bisa? ketemu dmn? gimana ceritanya? bukannya kmrn2 lo masih hahahihi gt2 ya?" segala pertanyaan gak percaya nan kepo berlontaran.

Ceritanya, suatu hari ada seorang perempuan (yg sblmnya pernah ketemu) datang ke bali dalam rangka tugas kantor, teman saya yang sudah 2 tahun tinggal di bali dan bekerja sbg wiraswasta ini blm pernah ke pantai kuta, tiba2 main ke pantai tersebut. Lalu bertemu lah mereka, ngobrol.

tmn: "gw ga nyari pacar, gw nyari istri"
ce: "gw jg ga nyari pacar"
tmn: "nikah yuk"
ce: "yuk"
selesai.

saya sempat bertanya "yakin lo?", dia jawab: "gw jg gatau ti". 2 bulan kemudian si tmn ngasih undangan pernikahannya. dalem hati bergumam "kaya ftv tp nyata. mau lah kaya gini jg haha... jodoh emang jorok, gak disangka2 datengnya, gak disangka2 sama siapanya".

Selamat nikah, Yo.
----------------------------------

* ketemu orang2 random tanpa sengaja yang ternyata satu frekuensi, lalu mendapati berbagai cerita dari mereka yg bikin inget betapa besarnya kuasa tuhan mempertemukan orang satu dengan lainnya, menumbuhkan rasa (pertemanan/ kekeluargaan/ dll), buat saya itu salah satu yg sangat disyukuri. 

Happy Jumat Mubarak!

Saturday, August 9, 2014

Naluri Aurat

Aurat perempuan dalam salah satu agama menjadi sebuah aturan yang perlu dipatuhi, bukan untuk membatasi, justru melindungi perempuan tersebut.

Pengalaman saya yang sangat belum bener dalam menutup aurat, menutup aurat disaat traveling benar-benar memberikan rasa aman, orang lain tidak akan melirik karena tertarik fisik, gak menarik soalnya; kita akan diperlakukan sebagaimana kita memperlakukan diri sendiri maksudnya tidak akan dipegang maupun didekati sembarangan. thats why i love to be muslim :p

Dalam sebuah perjalanan bis malam dengan tipe "sleeping bus", bersama bule-bule dengan beberapa orang asia yang kulit paha dan dada bertebaran terlihat jelas. Ada bule pake tanktop belahan rendah pada saat tidur menghadap samping ke arah sirkulasi jalan, dimana belahan dadanya terlihat sekali, tiba-tiba ia menutup nya dengan selimut.

Lalu ada sepasang pasangan asia (kursi didepan saya) saat perempuannya tidur dengan posisi ngangkang, laki-laki disebelahnya dengan spontan langsung menutupi daerah pangkal paha temannya dengan selimut (maaf kalau bahasanya vulgar). Ada pula 2 org disebelah, saat tmn perempuannya tidur dengan paha terbuka sebatas pangkal, orang sebelahnya langsung menutupi paha temannya dengan selimut. 

Hal- hal tersebut membuat saya berfikir, apakah ternyata aurat itu sudah tertanam secara naluriah dalam diri setiap manusia, baik dari rasa malu, sudut pandang bilogis, maupun budaya ya?

Bahkan dalam keadaan bis yang super panas dimana 2 pria bule di kurai belakang melepas baju, sebagian perempuan bule melepas celana panjangnya dan beralih ke hot pants, tetapi gak ada satupun yang benar-benar membuka sampai batas pakaian dalam. 

secara tidak langsung, hal tersebut membuktikan bahwa naluri aurat berada dalam alam bawah sadar sebagai rasa malu, dan hasil sbuah norma budaya.

5 august 2014. perjalan bus malam ho chi min city - phonm penh.