Saturday, December 7, 2013

Terimakasih! :)



Terimakasih atas kesendirian yang pernah terjadi,
karena memberi ruang bagi diri untuk mengenal dirinya sendiri.

Terimakasih atas kesepian yang sering datang tanpa diundang,
karena membuat lebih dekat dengan Tuhan. 

Terimakasih atas sakit hati yang pernah singgah,
karena membuat diri lbh bisa "mengatur" hati, kebal,
dan berhati-hati bersikap berbicara dengan orang lain.

Terimakasih atas persingungan dan perbedaan yang tercipta,
karena memperkaya diri dgn luasnya perspektif dan lebih toleran.

apa jadinya hidup kalau semua baik2 saja? sepertinya akan kehilangan kesempatan untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri... hehe

good night :)

Sunday, December 1, 2013

01:07 AM

Bandung, 01:07 am

Tiba-tiba datang masa dimana aku tak bisa menolak dengan kehadiran jiwa-jiwa yang merasuk kedalam tubuh, membuat jiwa ini merasakannya seolah-olah menjadi diri mereka, merasakan setiap rasa yang tak pernah aku pahami dan rasakan sebelumnya. Entah ini sebuah anugrah atau sebuah hal lainnya. Istighfar terucap dihati, menjaga jiwa tetap berpijak dalam kesadaran.

Dan jiwa yang sedang masuk atau aku yang sedang masuk ke jiwa-jiwa tersebut adalah jiwa orang terdekat. Rasa sayang teramat besar, rasa sayang yang teramat dalam. Dimana aku memahami seruan Tuhan untuk para anak bersikap pada ibu bapaknya. 

--------------------------------------------------------------------------------------------

Mereka tak pernah bisa memilih untuk memiliki anak seperti apa
Tetapi mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Aku tak bisa memilih untuk dilahirkan dan berada dalam keluarga seperti apa
dan aku sangat bersyukur memiliki mereka.

Semoga ibu ayah selalu disayang Allah,
Semoga ibu ayah selalu dilindungi Allah,
Semoga ibu ayah selalu diberikan kebahagian,
Semoga Allah menghapuskan segala dosa ibu ayah.

Tuesday, November 19, 2013

Parasailing


Me at Tanjong Benoa, Bali. Taken by: Zicco H.

Parasailing merupakan jenis olahraga atau hiburan yang menyenangkan untuk merasakan sensasi terbang dan melihat lautan dari atas. Bagi orang yang memiliki ketakutan akan ketinggian, mencoba parasailing menjadi hal yang dipertimbangkan berkali-kali, begitulah dengan saya yang fobia ketinggian, awalnya engan, dan tiba-tiba impulsif nyoba.

Beda halnya dengan saat tes lompat indah di kolam renang saat sekolah, pas naik tangga aja kaki udah gemeter, pandangan lurus ke depan, pas disuruh locat gak berani sampe didorong orang di belakang. Hal yang dirasakan saat terbang ber-parasailing adalah sama sekali tidak ada rasa takut. Aneh bukan? saya juga aneh.

Kadang hal menakutkan buat kita, untuk beberapa sikon tertentu justru memberikan reaksi dan dampak yang berbeda dari pengalaman dan ekspetasi. - utie

Tuesday, November 12, 2013

Ngakak.

Suatu malam, buka facebook dan melihat postingan status teman saya, indra: "nyari waktu dan temen traveling lebih susah daripada mencari-cari alasan", di home yang di komen oleh vilda. saya pun ikut nimbrung, dan komen pun saling bersambung. dan mulai dari komen vilda yang ".... bisa bayarin kita naik haji!" hingga komen-komen kebawahnya, berhasil bikin ketawa ngakak sekian waktu, sendirian, di kamar kosan. ya konteksnya, ya ngebayangin ekspresi dan logat mereka, kocak bgt. hahaha :))))


untuk menjaga privasi kami, maka nama lengkap kami, saya sensor :p 
kita ber-3 bertemu di trip krakatau dan pulau-pulau sekitarnya, klik sini
untuk projek 3 milyar itu istilahnya si indra dalam kerjaannya di bandung, bukan duit beneran, cuma kita jadi becanda yang makin lama makin absurb. hahaha

Saturday, November 9, 2013

EUREKA

image from here

Perjalanan mempertemukan banyak hal.

saat bertemu hal baik
saat bertemu hal tak enak
saat bertemu ketakutan
saat bertemu kegembiraan
saat bertemu gejolak
saat bertemu perbedaan
saat bertemu keheningan.

Saat bertemu orang se-frekeunsi secara random di tempat se-frekuensi 
dengan perspektif yang makin meluas.
Saat diri telanjang tanpa beban, bebas, keluar, dan dengan pantulan toleransi.
Saat jiwa keluar seutuhnya membiarkan sebagian darinya tertinggal disana,

Disitulah ketenangan terasa,
disitulah kebahagian terwujud,
disitulah diri muncul seutuhnya,
disitulah pertemuan panjang dimulai,
disitulah hidup terasa ringan.
AaaH...

for CouchSurfing Writers Bdg #1

Wednesday, October 30, 2013

Ketika


Ketika hal baik yang kita lakukan tidak berbalik pada kita, tetaplah berbuat baik.
Ketika kita mendapati hal buruk yang tak pernah kita lakukan, tetaplah berbuat baik.
Ketika kita dijahatin, ketika diacuhkan, ketika dikhianati, ketika dijauhi, ketika direndahkan,
tetaplah berbuat baik, tetaplah jujur, tetaplah amanah, tetaplah peduli, tetaplah hormat.

Karena pada akhirnya ini menjadi urusan kita dengan Tuhan.
Karena pada akhirnya hanya Tuhan yang memegang hati kita untuk merasa sedih dan bahagia.

- Febriani Eka Puteri, 2013

Monday, October 21, 2013

Ada yang sibuk.

If we never change, we'll never learn.
They learned, so they changed.

ada yang berubah penampilannya,
ada yang berubah pemikirannya,
ada yang berubah sikapnya,
ada yang berubah pola hidupnya,
ada yang berubah ibadahnya,
ada yang berubah hatinya,
ada yang berubah statusnya,
ada yang berubah materinya,

ada yang sibuk bersolek,
ada yang sibuk sekolah,
ada yang sibuk mengejar beasiswa,
ada yang sibuk mengejar uang dan karir,
ada yang sibuk berkarya dan pameran,
ada yang sibuk menjaga image diri,
ada yang sibuk mengumpulkan hikmah,
ada yang sibuk memperbaiki diri,

ada yang sibuk mengejar dunia,
ada yang sibuk mengejar akhirat.
ada yang sibuk merapihkan penampilan,
ada yang sibuk membersihkan hati.
ada yang sibuk menarik orang lain,
ada yang sibuk mendekati Tuhan.
ada yang sibuk dengan penilaian orang,
ada yang sibuk dengan penilaian Tuhan.

*moral: 
(untung) tiap orang punya koncondongan hati dan pemikiran yang berbeda, jadi kesibukan dan goal nya berbeda-beda. coba kalo sama, monoton banget dunia, persingungan pun tak ada dengan kata lain peluang belajar dlm kehidupan menipis. hehe. Good morning good people!

Sunday, October 20, 2013

20.10.2013

18.10.2013
merupakan hari wisuda magister tempat saya sedang s2 saat ini.
semua merasa bahagia dan terpacu untuk segera menyusul.
tidak dengan saya, jangankan apakah bisa menyelesaikan atau tidak, 
untuk tugas dalam waktu dekat pun belum kepikiran mau bikin apa.

"nanti juga ketemu" kalimat dari seorang teman. disisi lain sebagai penghibur (mungkin), disisi lain saya percaya nanti juga ketemu. dan sekarang setelah mendapat rejeki sakit 2 minggu (melunturkan dosa), saya mulai sangat deg-deg an memulai kuliah besok dimana sudah masuk jadwal uts.

baru kali ini ngerasain gatau apa yang mau dibikin, 
baru kali ini tak berhasrat dalam sekolah,
baru kali ini gatau bisa lulus/ngga,

apa yang saya kejar? bertanya pada diri sendiri,
kerjaan yang sudah menunggu?
seseorang yang menunggu untuk menikahi saya?
saya benar-benar tidak punya alasan untuk cepat-cepat selesai, 
karena memulai pun belum.

pertanyaan, ketidak percayaan diri, dan keraguan papun yang muncul,
teap harus diselesaikan, karena saya sudah memulai.
semoga lancar, cepet nemu ide biar bisa cepet menyelesaikan.
aamiin.


Thursday, October 3, 2013

Rabu.

Bismillah.

cuma mau sharing aja, beberapa hikmah hari itu.
akhir-akhir ini lagi banyak masalah. terlepas dari itu, malam rabu saya pergi ke rumah kerabat dengan niat menjaga silahturahmi. sesampainya disana, saya berasa digampar, banyak banget masalah si ini si itu yang saya dengar tanpa sengaja. dan saya merasa masalah saya tidaklah seberapa dan lebih bisa meredam emosi kesedihan dan kekesalan. 

"saat kita banyak masalah, cobalah pergi ke luar, maka kita akan tahu bahwa masalah kita tak seberapa."- utie.

saya memutuskan untuk menginap. karena badan tak enak, tidak lama setelah sampai saya langsung masuk kamar, beristirahat. keesokan harinya badan sangat lemas, jam 10 saya keluar untuk makan pagi-siang. setelah itu menemani seorang nenek 85 tahun yang sedang sakit, mengobrol, mendengarkan ceritanya hingga satu jam lebih tak terasa. dan dari salah satu cerita beliau, keluar kalimat: "rejeki mah dikejar, lari. ada juga yang gak dikejar tapi ngejar-ngejar kita." 

dengan kata lain - sudah ada ketetapan/kadar. kalo bukan rejekinya, mau usaha gimana pun, ya ga dapet. kalo rejekinya, kita biasa aja (gak ngejar2) suka ada aja dapet ini itu dr arah ga disangka2. yang susah adalah menjaga hati dari iri, keluhan, prasangka, lelah saat ikhtiar dan mengikhlaskan segalanya, karena hasil mutlak milik-Nya. 

pagi-sore sendirian cuma leha2 dan sedikit berbincang, gak punya rencana kemana dan ngapain, karena cape ga enak badan. tanpa diduga sore-malam saya sudah berada di kerumunan orang banyak, orang2 yang tak saya kenal, mendapati banyak pengetahuan dan ilmu baru. ya saya ada di bosscha bersama komunitas aleut, komunitas sahabat bosscha, dan beberapa orang bosscha nya.


Dapet makan gratis, alhamdulillah. pulangnya bareng orang naik motor, dia bilang sampe simpang (jd saya tinggal sekali naik angkot), nyatanya saya diturunin di setiabudi jam 10.19 malem dan saya naik angkot (2 kali) sendirian. sereeem. dalam hati: "saya gak pernah nurunin org nebeng malem2 gini. kalo saya bawa kendaraan pasti saya anterin, kalo jauh ya saya anter ke tempat rame yang dia cuma sekali naik angkot". yaudahlahyah, orang kan beda2, cuma mikir aja kenapa kita gak pernah berbuat gitu ma orang tapi kok kita ngalamin hal itu. ya terpenting Allah tetep ngejaga selamat sampai tujuan.

dari situ saya belajar "kalo hidup ini unpredictable, kita gak tau kalo tiba2 bakal berada di tempat, keadaan, dan perasaan hati yg 180% berbeda dalam hitungan sekian waktu" dalam 1 hari yang sama.

*wuallahualam bishawab

Saturday, September 28, 2013

teman.

teman itu...
gak sering ketemu.
gak komunikasi rutin.
gak cerita tiap hal tp saling menanyakan kabar.

tapi...
saat ketemu, rasanya tetep sama.
saat ketemu, semua cerita tumpah ruah.
saat ketemu, meningalkan kesan di hati.
selalu negor jujur saat salah, meski frontal dan pedes, anehnya ga pernah sakit hati.

kalau temenan cuma cari kesenangan,
kalau temenan cuma cerita sehari2,
kalau temenan gak membuat diri lbh baik,
kalau temenan cuma kuantitas tanpa kualitas,
kalau temenan gak saling peduli,
kalau temenan lewat sehari rasanya langsung beda,
kalau temenan lbh byk mudharatnya,
kalau temenan tanpa ikatan emosi dan rasa sayang,

sendiri lebih baik.

Monday, September 16, 2013

24 hours. Fullfill

Fullfill. Sabtu malam ke nikahan senior di maxi's resto, bertemu orang-orang dan beberapa teman seangkatan yang jarang ketemu. Pulang, mampir angkringan ITB sampe jam 11 malem, sampe kosan tidur. Besoknya, minggu, santai-santai dan masuk sms dari Oby (adik): "teh, aku lg di bandung, mau makan bareng ga?" dan kita pun berangkat ke Tokyo connection jam 10 siang, ngobrolin banyak hal yang membuat mata berkaca-kaca menerima kenyataan betapa bersyukurnya hidup. Lanjut bertemu (mantan) teman-teman kantor jam 2 siang sampe jam 7 malam. Banyak cerita masa lalu yang diungkapkan membuahkan gelak tawa dan senang, benar-benar senang... Lanjut bertemu teman-teman sejurusan S1 jam 7-9an malam. ah senang :3 pulang anterin maya dulu.

Nikahan aci jodi. (ki-ka) ninis, sufty. saya. laxmie. @maxi's resto

Ditraktir Oby yang abis menang arisan hahaha @tokyo connection

Meet up (mantan) temen-temen kantor @potluck cafe and library
arif, vikaz, dina, ratih, indra, saya
meet up teman2 S1 interior, @cafe kebon. the last stand

i love these day. ibarat nge charge batre. besoknya (senin, today) super seneng, dan jadi malas bersosialisasi karena masih full. berasa lengkap aja, dikunjungi adik, diskusi, ditelepon ibu, meet up marathon dengan 2 kelompok berbeda.

Friday, September 13, 2013

proposal?


Kalau ditanya kehidupan apa yang saya inginkan.
saya kembali bertanya siapa saya dan untuk apa saya diciptakan.

Kalau dimulai dari kehidupan sekarang, ya (harus) beresin apa yang udah dimulai, menghasilkan karya yang manfaatnya kerasa langsung ma orang lain sebelum wisuda. abis itu nikah entah siapa jodoh saya :p

Nikah dengan laki-laki yang sejalan, sepemikiran, satu visi, yang hatinya terikat dengan jiwa saya karena Allah.
Traveling bareng 1-2 tahun, kemudian nulis buku tentang pemahaman dan hal-hal yang didapet selama traveling, memutar uang dari situ. kemudian membuka sebuah usaha publishing, menjadi penulis, menjadi ibu rumah tangga, mengajar anak-anak jalanan dan suami saya bekerja keras pada usahanya untuk menafkahi keluarga agar hidup layak. Membangun rumah tanggga dari nol gapapa, saya mau2 aja, asal dia punya tujuan hidup dan tau arahnya, bertanggung jawab dan termasuk orang yang bertaqwa. merasakan susah senangnya dan merasakan jatuh bangunnya bersama-sama. karena (saya yakin) hal itu akan menjadi sebuah kekuatan dan perekat dalam keluarga. Tinggal di sebuah rumah sederhana namun "lapang". Membebaskan anak-anak untuk memilih hidupnya, terserah mereka mau sekolah atau tidak, mau sekolah disekolahan seperti apa (formal/sekolah alam/apalah) bebas, karena belajar bisa dimana saja dan dari siapapun, yang pasti mereka harus punya tujuan hidup, bekerja keras, konsisten di bidangnya, dan bertanggung jawab (terhadap dirinya, terhadap keluarganya, terhadap amanat Tuhan, terhadap sesama dan lingkungan, dan terhadap apa yang dipilih dan dikerjakannya).

dari segi finansial, 
  • sekian persen untuk tempat tinggal (kpr, kalo ngontrak dulu, ya tahun pertama aja). alangkah baiknya kalo kpr itu 5-10 tahun, setelah beres cicil mobil 2 tahun.  Jadi saat anak mulai besar (7-12 tahun), anggaran yg dulunya buat kpr dan mobil dialihkan untuk biaya pendidikan anak (sekolah formal/informal/biaya petualangannya kalo mereka ga mau sekolah).
  • sekian persen ditabung dengan persentasinya. punya 3 jenis tabungan, 1 tabungan gak boleh dipake (rentang waktu 25-30 tahun. untuk masa tua dan biaya nikah anak, meski anak bisa cari uang sendiri, bagaimanapun ortu harus mempersiapkan untuk nikah mah masih tanggungan iya ga sih?), 1 tabungan yang keluar masuk (biaya makan, kehidupan sehari2, uang saku, kesehatan, pakaian, rekreasi, perabot rumah, dsb), 1 tabungan haji.
  • sekian persen untuk investasi (sedekah, emas, bisnis).
sebenernya udah pernah ngitung dalam nominal rupiah, stress liat angkanya. hahaha. 

Thursday, September 12, 2013

terimakasih

Dari semau hal yang disyukuri, yang paling disyukuri adalah terimakasih telah melahirkan saya dari rahim perempuan yang sangat baik dan terimakasih telah memberikan saya ayah seperti beliau. dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. mereka tetap yang terbaik.

Tuesday, September 10, 2013

"Jatuh Cinta Itu Biasa Saja"

Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua, hanya saling bercerita
Tak perlu memuji

Kita berbuat, tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berjuang, tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi

Ketika rindu, menggebu-gebu
Kita berburu, jatuh cinta itu biasa saja
Kita berbuat, tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti

Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam remang
Relung hati kita buat
Relung hati kita buat
Hati kita buat
Relung hati kita buat

Jatuh Cinta Itu Biasa Saja - Efek Rumah Kaca

Thursday, September 5, 2013

Krakatau

30 Agustus - 1 september
(Kalianda Canti, Selat Sunda, Pulau sebesi, Lagoon cabe, Anak Gunung Krakatau)

Bermula disebuah pertemuan tentang bisnis yang berakhir pada keimpulsifan dan ke spontanan, beberapa hari kemudiannya kami ber-2 sudah dalam perjalanan ke krakatau, selat sunda, lampung.

Kami berangkat dari terminal leuwi panjang pada hari jumat jam 15.30 bertemu dengan teman-teman trip lainnya yang tak dikenal. sampai terminal merak pukul 22.00 dilanjutkan ke pelabuha sambil jalan kaki karena memang dekat, bertemu dengan 1 teman lainnya yang berangkat dari jakarta. Kita berangkat jam 01.00 pagi, sampai pelabuhan bakaheuni jam 04.00 dini hari, blabla, lalu naik angkot, sampe kalianda jam 06.00 kami pun langsung sarapan, lanjut ke canti, dan 08.00 perjalanan ke pulau sebesi. dan kita disana main ini itu, mengobrolkan ini itu, merasakan ini itu, meresapi ini itu, berfikir tentang ini dan itu, medapati pengalaman dan memori akan ini itu. Pulang dari pulau sebesi pukul 15.00 dan sampai bandung pukul 06.00 keesokan harinya, satu dari kami pulang ke Jakarta.

Total biaya: trip 385rb (transport dr merak, penginapan, makan, dll) + pp bdg-merak bis ac 140rb.

some of memories: bapak-bapak misterius yang tiba2 muncul, tiba2 hilang. 3 bocah yang super lucu. org2 egois yg kerjanya tidur di kapal, mensabotase tempat orang. duduk di atap kapal, pas malem banyak bintang. duduk di ujung kapal di tengah laut. angin malam laut. rasa haru saat melihat awak2 kapal dan anak2nya. Wc rusak, ee bertebaran. listrik mati nyala, tikus, tokek. Tracking.  alam yang indah. ah banyak.

Selat sunda




Personil trip kemarin: (kiri ke kanan)

Vilda
Seorang Designer Product lulusan ITENAS, seorang penulis yang 2 novelnya sedang dalam proses penerbitan, sekarang menjadi asisten dosen di almamaternya dan sedang menulis buku ke-4 nya.

Febriani (saya)
Seorang Interior Designer lulusan ITB, sempat menjalani profesinya di konsultan desain selama 2 tahun, menjadi asisten dosen setahun kemarin. Sekarang sedang S2 di alamaternya dan mencoba menulis

Dwi indra
Seorang Graphic Designer lulusan Maranatha yang bekerja sebagai graphic designer tentunya, di Jakarta yang sebelumnya pernah bekerja di Bandung. Hasil fotonya bagus2.

Pertemuan kami ber-3 dengan kesamaan hobby, minat, dan pemikiran yang sejalan, sangat bisa untuk berkolaborasi dan menciptakan sesuatu kelak. - cooming soon - (hahaha geleuh yah :p )

Tuesday, August 27, 2013

I gonna miss you, PARE


go alone. met strangers. making friends. get moments. learning everything.

Bermula di Pare, terus lanjut ke Gua Selomangleng, Bromo, Gunung Kelud, Blitar, Bali, Kediri, Surabaya. di post menyusul, yang ini parenya dulu.

terimakasih 7 minggunya pare! :3perjalanan itu, olah rasa. olah hati. olah pikiran. mereduksi ego. meninggikan toleransi. merendahkan hati. meluaskan 'pandangan'. membuka silahturahmi. memperpanjang rezeki. Pergi dari satu tempat ke tempat asing lainnya sendirian, bertemu beragam orang yang entah kenapa menjadi dekat memang memberikan kesan tersendiri. 

kereta ekonomi sendiri, duduk bareng strangers. 14.30- 03.30.
udara stasiun yg super menusuk tulang dan sepiiii


my first weekend. photo by: miss jun.
kendaraan selama 7 minggu disana.

the last day. 7th week. going alone by bicycle. sunrise
the last day. 7th week. going alone by bicycle

"Pada akhirnya kita berada di tempat dan bertemu dengan orang-orang yang se-'frekuensi'. " - (Utie,2013)

Saturday, August 10, 2013

Jodoh

balada lebaran disaat sudah lulus, bekerja, dan sedang s2 pasti selalu dapet pertanyaan "kapan nikah?", "mana calonnya?", "kapan lebaran bareng suaminya?" hahaha :))

Bingung kalau ditanya kapan nikah, ya gatau jawabannya. karena mati, jodoh, rejeki itu urusan Tuhan. lalu kenapa banyak yang beranggapan perlu penjajakan yang cukup lama sebelum nikah, jadi kalau belum punya calon dianggap masih lama nikahnya. saya ga pernah ambil pusing urusan nikah bahkan cenderung santai, karena yakin bakal nikah diwaktu yang tepat dengan orang yang tepat. bisa saja besok ketemu jodoh ditempat dan diwaktu tidak disangka-sangka lalu beberapa bulan kemudian menikah, kan jodoh sama kaya mati, cuma tuhan yang tau :p

lalu salah satu teman berdiskusi memberi respon, salah satu kalimatnya:

"karena banyak orang yang pacaran, jadi menganggap jodoh itu tak se kejut mati"

korelasi pola pikir dan niat #traveling


kalau ada orang yang beranggapan traveling itu buang-buang uang, hanya mencari kesenangan dan main, maka begitulah dirinya beraktvitas dan bertujuan saat traveling.

kalau ada orang yang beranggapan traveling itu mencari pengalamam dan pemahaman, maka begitulah ia akan beraktivitas dan bertujuan saat traveling.

".... sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan..." (H.R Bukhari)

pola pikir seseorang memang mempengaruhi bagaimana ia berfikir, memutuskan, meniatkan, dan berperilaku. saat berada dalam lingkungan yang berfikiran (paragraf 1) berbeda makna tentang traveling dengan kita (paragraf 2), maka pergi sendirian menjadi keputusan yang lebih baik, karena dalam perjalanan kita dipertemukan dengan orang-orang sefrekuensi dan bertujuan sama. baiknya Tuhan :) Alhamdulillah.

menikmati kesendirian di tempat ramai, menginjakan kaki di daerah-daerah asing, merasakan adrenalin ketakutan (asing, uang kurang, ini itu), bertemu berinteraksi dengan orang-orang asing (strangers), memberikan ruang untuk kita memahami banyak hal, mengasah kepekaan, bahkan mengenal diri sendiri.  *wuallahualam bishawab.

Wednesday, July 31, 2013

Setiap orang berbeda. Setiap orang punya ujiannya masing-masing. Kualitas seseorang terlihat dari bagaimana ia menghadapi permasalahan. Banyak orang baik yang menjadi salah karena attitude dan caranya yang kurang tepat dalam bersikap menghadapi masalah maupun berkomunikasi. Tidak semua orang terbuka, bisa menerima hal baru, dan memiliki kemampuan adaptasi atas segala hal dengan baik dan cepat.

Pergi ke tempat asing dan bertemu orang-orang baru sungguh memberikan pemahaman tersendiri. Membuka pemikiran, meninggikan toleransi, meredam ego, mengolah rasa. Tidak sulit bagiku mendapati itu, karena sudah berkomitmen dari awal untuk membuka hati dan pikiran agar proses itu bisa cepat meresap dan terolah dalam diri. Banyak hal disadari, ternyata banyak orang yang sepemikiran dan menyadarkan kalau aku ini berharga dan kaya, kaya dalam artian non materi. Sering orang melupakan pengalaman, pemikiran, dan pemahaman adalah sebuah kekayaan yang  menggerakan kehidupan. Aku menjadi percaya diri, aku menjadi yakin untuk terus mengejar cita, aku kembali dengan jiwa, pikiran dan hati yang positif.

Hari-hari di rumah dilewati dengan baik. Aku tidak lagi mempermasalahkan kegaduhan, tidak lagi mempermasalahkan hal-hal yg biasa aku permasalahkan, aku berusaha menerima kenyataan atas segala sifat-sifat orang-orang terdekat didalam rumah ini yang ternyata tidak ada sedikitpun perubahan. Meski disisi lain aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk melakukan sebuah perjalanan yang sebelumnya kujelaskan makna traveling dari sisiku.

Dan ternyata ada sisi dari diriku yang tidak pernah bisa tergeserkan atau berubah. Aku masih merasa ga enak saat dijadikan kambing hitam, disalahkan untuk sesuatu yg aku ga tau, aku masih merasa risih dengan orang yang mengeluh dan membicarakan masa lalu meski itu sejam yg lalu, dan aku masih merasa ingin pergi saat aura negatif dari orang-orang tersebut mempengaruhiku. Dan sekarang ingin rasanya pulang,entah kemana.

Sempat berfikir, kenapa banyak orang yang selalu mencari siapa yang salah, bukankan mencari akar permasalahan dan mendiskusikannya akan jauh lebih bijak? Kenapa banyak orang yang bersifat defensif dan tidak mau terlihat buruk? Bukankah setiap manusia memiliki keburukan dan kesalahan? Memaklumi dan memperbaikinya akan lebih baik kupikir.

Get lost

Setelah 9 minggu melalang buana, 2minggu bersama strangers dan 7 minggu sendirian.
Saya tidak merasa bahagia saat bisa pulang, tapi saya jadi sadar kalau punya orang-orang berharga di rumah. Pergi dari satu tempat ke tempat asing lainnya, bertemu beragam orang yang entah kenapa menjadi dekat memang memberikan kesan tersendiri, tp saya ga bisa terus-terusan berada di luar, saya harus pulang, karena banyak yang harus dikejar, dikerjakan, dan diselesaikan.
Terimakasih atas 1 minggunya strangers
Terimakasih atas 1 minggunya di negeri orang
Dan terimakasih atas 7 minggunya pare.

Wednesday, July 24, 2013

perjalanan

asing
sendiri
---------
akrab
hangat
dekat

perjalanan itu . . . . .
olah rasa. olah hati. olah pikiran.
mereduksi ego. meningikan toleransi. merendahkan hati. meluaskan 'pandangan'. membuka silahturahmi. memperpanjang rezeki. 

terimakasih untuk segala rezeki 2.5 bulan ini. pertemuan, orang2, ilmu, pemahaman, tempat, pengalaman, rasa, inspirasi, perbedaan, dan segala momen yang tebuat.

dalam setiap perjalanan meski secara fisik sendiri, sebenarnya kita selalu ditemani orang2 dalam memori, pengalaman dalam rasa, dan segala pengetahuan. we never be alone, we just feel alone.

Friday, July 12, 2013

frekuensi




Selama perjalana saya selama ini, bertemu banyak orang, berada di banyak tempat, melakukan banyak hal, mendapatkan banyak hal, merenungkan banyak hal dan ada salah satu pemahaman yg saya dapet, yaitu:

Pada akhirnya kita menarik dan mendekati orang-orang yang memiliki 'frekuensi' yang sama secara sadar ga sadar. - Febriani EP

bahkan bukan manusia saja, melainkan tempat kita berada dan tempat kita 'terdampar' memiliki frekuensi yang sama. pergi sendirian tanpa tujuan pasti, mengikuti kata hati, dan banyak hal yang bisa ditemui, termasuk bagaimana alam semesta bekerja mempertemukan frekuensi2 yang sama itu pada waktu dan tempat yang pas. ini dekat pula dengan hubungan sebab akibat. kamu baik ketemu orang baik. kamu punya passion di bidang A, ketemu orang2 yang sevisi seminat tanpa komunikasi diawal dan tanpa tahu sebelumnya. Bahkan yang tidak habis pikirnya adalah kadang kehidupan kita bisa berubah sangat drastis dalam hitungan waktu yang singkat. jika saat ini kita berada di tempat, lingkungan dengan si kelompok A,B,C, memiliki pola tersendiri, tiba2 kita bertemu seseorang atau beberapa orang atau berada ditempat yang kita tak pernah terpikirkan dan tahu sebelumnya, lalu kehidupan kita berubah dari segi pandangan, pola pikir, perasaan, tujuan, dan peluang.

Thursday, June 6, 2013

2 weeks #2


new place, new friends, new experience
bandara. kajang. kuala lumpur. johor. singapore. kuala lumpur. bandung.

Day 9
bangun jam 3.30 subuh, siap2, pergi ke bandara. sampai malaysia, dijemput adiknya teman (ini liburan beda rombongan ma yg sebelumnya). ikea

 

Day 10
johor expo. singapore. dan perdana nyetir di tol, jam 4 subuh di negara orang, enak gila bisa kebut2an.
johor expo. foto full team. taken by: tami. sumber: foto pribadi
 

Day 11
ke batu cuves, kuala lumpur. bukit bintang. naik monorel. naik krlm, jalan kaki ampe gempor. aaah menyenangkan.
  
didalam batu caves, serasa di india krn byk org india. sumber: foto pribadi
di luarnya, banayk burun merpati, serasa di eropa haha. sumber: foto pribadi
mobil yg katanya keren, tp menurut saya aneh. sumber: foto pribadi

Day 12
ketinggalan pesawat. dan akhirnya extend sehari. lanjut jlan2 lagi, ke putra jaya, dan makan malem tom yum enak, 5 rm saja. 
hello! sumber: foto pribadi
anak2 yg ketinggalan pesawat malah lanjut jalan :p sumber: foto pribadi
sunset di jalan tol yg sepi. sumber: foto pribadi   
Day 13
siap2, naik taxi. comuter, bis, bandara KL yang keren, makan di burger king. sampai bandara sokarno hatta, rehat sebentar, naik citi trans, sampai bandung malam. 
 
baju yg 2 hari dipake krn abis baju. sumber: foto ptibadi
kebayang amrozi2 gitu. sumber: foto pribadi
Day 14
tepar, asli badan lems, seharian di kosan tdiur2an, makan pun delivery.

*padahal lusanya ada temen rombongan lain dtg ke malay, pengen extend ngikut ke thailand. huhuhu... nyesel balik cepet, krn semua janji di bdg tiba2 dibatalin. huh.

*i feel blessed. new place, new friends, new experience, strangers. felling happy. thanx God.

Yogyakarta

new place, new friends, new experience
bandung.jogja.magelang.solo.sleman.

Day 1
Setelah pengumpulan proposal thesis, malamnya saya langsung berangkat menuju jogjakarta melalui stasiun kiara condong demi harga tiket ekonomi yang murah bersama 2 orang (satu teman kantor yang baru ketemu 2 kali - ratih, satu temannya teman yg belum pernah ketemu sama sekali- vilda). di stasiun ketemu teman2 di bandung. di kereta ekonomi diajak ngobrol ma strangers sepanjang perjalanan dan ga tidur.

Day 2
keliling jogja. raminten. malioboro. alun2-alun. makan malem disana, bareng temannya ratih, opik ank ugm yg lg s2 juga. pulang malem naik taxi.

stasiun lempuyangan. sumber: foto pribadi
vilda dan ratih. nyobain lintas beringin. sumber: foto pribadi
Day 3
ke magelang, nonton waisakan yang berakhir pulang duluan karena kelaperan, keujanan, jalan akki 2 jam, ditipu orang, bayar taxi 3 kali lipat. hari itu di borobudur ketemu banyak orang secara random, dan kita nonton bareng adik2 kelasnya vilda.

vilda dan ratih. sumber: foto pribadi
borobudur dan lautan manusia. sumber: foto pribadi
borobudur sebelum kita memutuskan pulang krn kelaparan dan keujanan. sumber: foto pribadi
Day 4
gua pindul, baron beach, kukup beach. ber- 6 bareng adik kelasnya vilda yg kemarin di magelang ketemu, yaitu ukir, peppy, dan bejo. pulang2 si ratih mukanya merah dan gatel2, ternyata doi alergi udang haha. kita makan nasi goreng kambing yg nitip beli ke mas heru

siap2 ke gua pindul. sumber: dari fotonya bejo
baron beach. sumber: foto pribadi
baron beach. sumber: foto pribadi
udang kepiting. sumber: foto pribadi
Day 5
vilda sudah pulang semalam, dan kita tinggal ber-2, lalu memutuskan ke solo. keraton. wisata kuliner. jalan2 kaki. naik kereta sri apa gt yg pake ac bayar 20rb.


 
semuanya di day 5, sumbernya: foto pribadi   
Day 6
kita balik lagi ke pusat kota jogja, jalan2 sampe kaki pegeeeel. sorenya kita memutuskan pualng ke rumah. malamnya makan di angkringan sekitar stadiun mandala krida bareng opik dan riang.

sekitar malioboro. sumber: foto pribadi
Day 7
berkat tawaran lihat-lihat manuskrip kuno dari riang semalem, maka pagi2 kita udah jalan ke transjogja menuju ugm. jalan2 sekitar ugm, makan di kantin, ke perpus kuno, dan ke menara pertamina ngopi2 cantik. lalu aku pamit duluan karena ada teman yg sudah jemput, yaitu ririt teman kuliah s1 di itb dulu. pergi motor-motoran, makan di restoran vegetarian (sumpah enak!), mampir ke rumahnya di sleman untuk lihat perpus kecilnya yg keren, lalu dia mengantarkan saya ke bandara.

manuskrip kuno di UGM, sumber: foto pribadi
dari tower lantai 5. sumber: foto pribadi
perpustakaannya ririt di rumahnya. sumber: foto pribadi
Day 8
sampai rumah, nyuci semua baju, nyetrika, istirahat.