Sunday, March 21, 2021

Sama- Sama Diuji

Ada anak-anak yang lahir tak sempurna dalam pandangan masyarakat.

Keterbelakangan mental, neurotic, psikotik, psikopatetik, dsb.


Ada anak-anak yang lahir dari rahim perempuan abnormal dalam dunia.

Keterbelakangan mental, neurotic, psikotik, psikopatetik, dsb.


Tidak hanya orang tua yang diuji anak,

Ada anak-anak yang diuji pula lewat orang tua nya.

Semoha hati terus berada dalam kesadaran bahwa hidup hanyalah ujian, kelak akan kembali padaNya.


Jiwa - Jiwa


Jiwa-jiwa  terpasung dalam kegelapan kelam.

Jiwa-jiwa  tercekik dalam tali tanpa nafas.

Jiwa-jiwa  tersiksa dalam ruang sempit sesak.

Jiwa-jiwa  terkuras habis dalam tekanan asa.


Berteriak tanpa ada yang dengar

Menangis tanpa ada penyelesaian

Mengaung tanpa ada yang gubris

Meminta tolong, hanya mendapat hukuman.


Jiwa- jiwa dalam kegelapan malam yang menyelimuti

Jiwa-jiwa dalam kegelapan dosa  yang tak terhindarkan

Jiwa-jiwa dalam kegelapan pikiran yang tak berhenti berbisik

Jiwa-jiwa dalam kegelapan tanpa adanya cahaya datang.


21/3/21


Bagaimana jika ujianmu adalah orang tua mu?


Saturday, March 13, 2021

13/3/21

Mudah bagi kita, belum tentu mudah bagi orang lain.
Sulit bagi orang lain, belum tentu sulit bagi kita.
Lalu kenapa tidak mau menolong orang yang benar-benar lagi menderita kesulitan untuk hal2 yang sangat mudah untuk kita?

Dalam agama saya tidak ada istilah karma.
Saya cuma tau:
1. Kalau ada suatu kebaikan yang Tuhan suka dari seseorang, maka Tuhan akan menjaga anak keturunannya. 
2. Doa orang teraniaya adalah salah satu doa yang di ijabah.

Contoh kasus:
Pernah liat gak keluarga yang dari atas2nya behasil, bermartabat, kaya raya, dihormati, dan "lancar" hidupnya? Bisa ajdi ada kebaikan yang dilakukan leluhurnya dan konsisten dilakukan generasi selanjutnya, dimana amalannya disukai Allah, misal amalan sodaqoh (misal). Saya pribadi, pernah ketemu keluarga model kaya gini, sampe gak ngerti deh udah mah pada kaya raya, pinter, humble, dan suka nolong orang (sy termasuk yg pernah di tolongnya). 

Contoh kedua, ada orang susah, minta tolong, tp orangnya gak mau bantu pdhl sangat bisa bantu. Trs orang ini lagi suffering dan menderita bgt "nyumpahin" dan berdoa "semoga anak keturnannya ada yang merasakan apa yg sy rasakan". Dan di genrasi ke 7, terkabulah doa tersebut, ada anak keturunan orang yg dzolim ini hidupnya struggle suffering terus2an, dan tiap susah gak ada satupun yg mau nolong sampe drop depresi terus2an dan makin terpuruk dlm kesendirian tanpa support system apalagi bantuan. Tapi ada leluhur lain yang jagain dengan amalan kebaikan lainnya, hingga orang ini gak sampe gilak/ mati bunuh diri termasuk saat kena santet orang2 yg gak suka sama orang tua nya.

Dua contoh itu secara awam disebut karma, bibit baik menghasilkan kebaikan, bibit buruk menghasilkan keburukan. Dan kita gak tau hasil dari bibit yang kita tanam itu siapa yang akan menuai. Diri sendirikah? anak kita kah? atau justru anak keturunan entah berapa generasi dibawah kita yang menuainya. Intinya mau sharing, please please kalo berdoa, tolong doakan leluhur bukan doain kakek nenek, ortu, diri sendiri, dan anak aja. Semacam "Ya Tuhan, jika leluhurku membuat kesalahan dan hal dzolim, tolong ampuni. Jika ada orang2 yg terdzolimi, tolong bantu mereka untuk memaafkan dan mengikhlaskan. Dan tolong jagalah anak ketrurunan hamba dalam lindunganMu".

Hidup kita bukanlah milik kita. Ada andil dari leluhur (baik buruk), ada dampak juga thdp anak keturunan. Please solving your problem, releasing your emotion, healing your trauma, selesaikan semua unfinished business dan issue. Please. Itu warisan terbaik untuk anak keturunan, karena mereka pun punya kehidupan tersendiri bukan habis waktu untuk menebus kesalahan dan benahi trauma2 leluhur.


*wuallahualam bishawab

Tuesday, March 2, 2021

Batas

Bukan hidupku yang terbatas
Bukan juga kemampuanku yang terbatas
Apalagi keadaan yang membatasi.
Karena sejatinya, justru aku sendiri yang membatasi diri.

Batas berkembang
Batas bertumbuh
Batas mengeksplorasi
Batas-batas untuk melindungi diri dari ketakutan yang hanya ilusi pikiran semata. 

Support

Ada dukungan yang lebih besar dari keluarga, teman, dan kolega, yaitu dukungan dari semesta.
Ada pertolongan yang tak terbatas, yaitu dari Tuhan yang membolak balikan hati makhluk-Nya.

Kadang diri terbatas mencari dukungan dari keluarga, teman, dan kolega.

Saat keluarga tak mampu memahami dan memberikan dukungan, saat teman tak ada yang mampu dan tak mau mendukung, saat kolega tak peduli, diri jatuh dalam kesepian, dan depresi yang semakin gelap dan mendalam. Mengkerdilkan diri sendiri, lupa jika jagat raya ini luas. Semesta senantiasa memberikan dukungannya, melalui peluang yang datang, cuaca yang menyelamatkan, intuisi yang menangkap sinyal dari semesta, dan energy yang bersinergi.

Saat tak ada satupun manusia yang mampu menolong bahkan tidak mau menolong, sesuangguhnya pertolongan Tuhan amatlah dekat dan tak terbatas. Ia hadirkan prang-orang yang hatinya tergerak untuk membantu, Ia hadirkan ketenangan dalam jiwa, Ia hadirkan kejernihan dalam berfikir, Ia hadirkan pencerahan dalam pemahaman, Ia hadirkan jalanNya. 

Sejatinya manusia tidak sendirian sekalipun hidup sebatang kara atau terasing dari kumpulannya. Ada semesta yang mendukung, ada Tuhan yang menolong.