Thursday, August 31, 2023

31/8/23

Waktu kenal orang, ada yang warning "be aware ya, jauhin". 
Saat badan sadar, ada orang warning, masih aku tabrak ngeyel. Lalu harming demi harming berlanjut. Banyak sekali orang yang warning saat itu sekalipun mereka tak kenal, belum pernah ketemu, dan gatau. They just know. Dan lagi-lagi aku terobos semua itu dan menciptakan suffering berkepanjangan.

Dan setiap upset yang hadir, luka yang muncul, harming, dan abuse yang diciptakannya, selalu ada orang lain yang hadir dalam hidupku untuk mengembirakan, menutup luka itu, menyembuhkan, accompany me, and nurturing me. Dan aku pun belum sadar, masih terus diperbudak. 

Hingga semua terbuka, terbongkar, disaat kehidupan porak poranda, jiwa rusak, waktu terbuang, kesempatan hilang, banyak sekali yang hadir menyembuhkan. and Done.

Sesayang itu semesta dengan menghadirkan orang-orang yang memberikan peringatan, tidak hanya 1-2, namun semua yang kenal. 
Sesayang itu semesta, dengan menghadirkan penganti yang menyembuhkan.
Sesayang itu semesta dengan membuka semuanya dan selesai.

Jika diri tidak berarti, tidak mungkin banyak yang warning dan menjaga.
Jika hal itu sederhana dan sepele, tidak mungkin terus-terusan di warning.
Jika kerusakan dan dampak yang dihasilkan orang itu kecil, tidak mungkin banyak sekali yang menolong.
Jika perbuatannya hanya iseng, tidak akan selama itu, dan terus-terusan hadir.

May all seeds come to the Sower with great precision. 

Ada

Kadang ada orang-orang yang datang ke kita dalam keadaan berantakan. Lalu kita bereskan, rapihkan, hingga bersinar. Saat itu semua terjadi, ia pergi dengan yang lain meninggalkan kita tanpa arti. Mungkin di momen ini, akan muncul perasaan tidak berharga, kesedihan mendalam, penyesalan telah memilih orang dan berkorban hingga diri babak belur lalu dikihanati dan dibuang seperti sampah tak bernilai. 

Wednesday, August 30, 2023

Cadangan

Mungkin banyak orang yang dekat dengan banyak orang dalam waktu yang bersamaan, agar posisinya aman. Seaman, saat ia ditinggalkan, dibuang, tidak dipilih, ia tidak akan terlalu terpuruk, karena ada cadangan lainnya dan banyak orang disekitarnya yang bisa memenuhi kebutuhannya. Alias move on nya akan jauh lebih cepat.

Menarik, saat orang sudah antisipasi dengan mengkondisikan segala cadangan dan rencana lain, bukankah sebenarnya itu tanda ia benar-benar belum memilih?

Dibuang

Seumur hidup gw, gak pernah ada orang yang gak mau ada gw dalam hidupnya secara permanent, apalagi sampe nyuruh lupain dan nge cut semuanya. Even segala urusan sudah selesai, atau males ada urusan, atau apapun itu, ya begitu aja. Gak ada ceritanya jadi di cut, dibuang, dilupain, dan dianggap gak pernah ada apalagi sampe bener-bener gak mau ada dalam hidupnya. Sekalipun ada block-blockan lebih ke arah kontrol diri agar tidak terlalu meledak.

Gw gak pernah nge cut orang even yang udah jahat dan parah banget dampaknya.
Gak pernah ada juga orang yang nge cut gw sebelumnya.

Lupa, dilupakan, melupakan itu kan hal natural. Bukan dipaksa, disuruh, dikondisikan. Semakin digituin, malah semakin sakit dan susah released nya. Seperti kita naik angkutan umum, kita udah gak inget se angkot sama siapa aja, supirnya kaya apa, orang-orangnya turun dimana. Semuanya natural terlupakan. Kalaupuna da yang diingat ya suatu saat pun lupa. Sama seperti ribut sama orang samapi meleda, saat semuanya released, ya udah lupa tapi bukan berarti jadi melupakan orang itu dan gak mau ada dalam kehdiupan lagi. Hanya saja sudah tidak ada relevansinya.

-------

Hal-hal yang sudah seelsai, secara alami tidak akan teringat lagi, sekalipun teringat, hanya sebatas memori kognitif. Emosi, perasaan, pikiraan, dan intensitas terkait itu sudah tidak ada. 

Yang gw sadari, orang mudah melupakan sesuatu, karena sudah punya gantinya, sudah ada yang lain, dan semuanya sudah terpenuhi. Karena tempat yang dipakai sebelumnya sudah terisi yang lain. Jadi solusi melupakan itu ya memang mengisinya dengan sesuatu yang baru yang memenuhi kebutuhan. Selama belum ada gantinya, ya masih bisa teringat, hanya saja bedanya jika sudah released semuanya, ingatan tersebut hanya sebatas kognitif dan jikapun muncul perasaan, emosi, dll tidak se intense sebelumnya. Lain halnya jika belum released semua unplesant experienced/ trauma/ hal-hal lainnya, maka itu semua akan lead to suffering.

Ya kaya anak kecil, kalau ada tamu kan seneng rame. Pas tamunya pulang terus orang-orang rumahnya pada masuk kamar, dia ditinggalin sendirian kan sedih. Pas ketok2 kamar-kamar, di abaikan, ditolak, makins edih merasa terasing dibuang sendirian. Lain halnya saat tamu pulang, ia masih bermain dengan orang serumah, masih berkumpul, sedihnya cuma sedikit. Apalagi saat tamu pulang, ada tamu lain yang datang ngajak main berasama, ya main happy, bahkan gak inget sebelumnya ada tamu. 

Ditinggalkan itu menyedihkan saat kita benar-benar sendirian gak ada siapa-siapa, apalagi sampai di cut, dibuang, di block, dijauhin, dan diputus semuanya. Apalagi ditinggalkannya oleh orang yang meningalkan karena ia sudah ada teman baru. Kondisinya berat untuk satu pihak. Akan berbedda jika memang keduanya dalam keadaan sama-sama sendiri yang memutuskan untuk saling berpisah. 

Joy

Joy aku banyak sekali dari tahun lalu. Sampe kerjanya menikmati joy dalam diam.
Gimana sih transform energy moeny (joy, abundance, happiness, dll) to money cash?
Ada yang bilang alirin energy nya ke kerjaan. Kerjaan apa? Kalo kerja kantoran kan ya gitu-gitu aja. 
Ada cara yang lebih cepat dan instant ga ya?
Siapa ya yg bisa ngajarin aku transform money energy to cash dgn cara yg nurturing dan gak itung2an ya?

Tuesday, August 29, 2023

Agustus.

Jatuh cinta itu rasanya menyenangkan sekali. Seperti ada ledakan energi besar dalam diri, keceriaan dan kebahagian tak terbendung yang meledak-ledak. Seperti hidup di hamparan luas tanpa batas. Kesenangan, kegembiraan, gairah, hasrat, semuanya menjadi satu yang tak habis saat itu.

---------
Aku berterimakasih atas kehadiranmu yang sampai detik ini tak pernah ku ingat kapan aku memilihmu. 
Aku berterimakasih pernah merasakan rasanya jatuh cinta dan gairah yang meledak-ledak tak terbendung.
Aku berterimakasih untuk rasa cinta yang jatuh sejatuhnya, memberikan semuanya tanpa menyisakan untuk diriku sendiri.
Aku berterimakasih atas segala pengkhianatan, harming, abuse, kebohongan, kesulitan, kerugian, kemiskinan, kesempitan jiwa, kesakitan fisik, kehancuran hidup, penderitaan batin, dan segala kontribusi yang kamu hadirkan dan berikan.
Aku berterimakasih atas main-main dan permainaan bersenang-senangmu yang mematikan.
Aku berterimakasih atas segala yang kamu lakukan kepadaku.

Mungkin, kadang kita perlu orang lain sebagai cermin. Cermin untuk melihat seberapa berharganya diri; seberapa besarnya potensi dan kemampuan diri; seberapa kuatnya diri; seberapa bodoh dan jahatnya diri pada diri sendiri dengan membiarkan orang lain jahat dan memperbudak; seberapa cintanya diri pada diri sendiri; seberapa tolerannya pada hal-hal buruk; seberapa banyaknya hal-hal dalam diri yang perlu dibereskan; termasuk ada program apa saja yang menarik kejadian dan orang-orang seperti itu.

Aku berterimakasih atas segala pilihamu termasuk membuang dan melupakanku layaknya debu setelah yang aku lakukan, berikan, dan semua hal yang terjadi. Hingga aku sadar untuk memilih diriku sendiri, mencintai diriku sendiri, dan fokus pada diriku. 

Receive

Terimakasih atas segala bantuan dan kemudahan yang hadir dalam hidup.
Terimakasih atas segala kebaikan yang tak hitung-hitungan,
Terimakasih atas segala dampingan, dukungan, dan waktu yang diberikan.
Terimakasih atas segala toleransi, ruang, dan kasih yang diberikan. 
Terimakasih atas segala hal dan perkataan yang memberdayakan.

Thankyou for myself to receive all of it.

Banyak Sekali

Banyak sekali cinta yang datang yang tak pernah mampu kita terima.
Bukan karena mereka, tapi karena diri yang belum mampu mencintai diri sendiri.

Banyak sekali orang-orang yang hadir yang kita tolak langsung tak langsung.
Bukan karena mereka, tapi karena diri yang belum menerima diri seutuhnya.

Banyak sekali kontribusi yang ingin orang berikan tanpa pernah sampai.
Bukan karena mereka, tapi karena diri merasa tak layak mendapat bantuan dan kebaikan.

Banyak sekali kemudahan yang hadir yang diri buang dan memilih kesulitan.
Hanya karena diri tidak terbiasa dengan hal-hal yang mudah dan baik. 

Semua mulai dari diri sendiri. Dunia luar hanyalah cerminan apa yang terjadi dalam diri.
Tak ada satupun yang terjadi tanpa seiizin diri. For good or bad.

Sunday, August 27, 2023

Kemudahan

Mungkin kemudahan - kemudahan yang kita terima, bantuan - bantuan yang hadir saat bergumul, orang-orang baik yang bermunculan, adalah buah dari keihlaksan saat di dzolimin, dikhianati, disakiti, dijahati, dianiaya, ditikam, diperbudak, difitnah.

Memilih

Memilih orang yang tidak memilih diri ini.
Memilih orang yang mengabaikan dan melecehkan.
Memilih orang-orang jahat yang menyakiti dan menolak.
Memilih orang, tempat tak layak yang diripun tak dihargai sama sekali. 
Memilih orang yang menganggap diri tidak lebih dari selembar tissue yang dipakai, dibuang, dan di lupakan seperti sampah yang hilang dalam ingatan. Seperti debu bertebangan tanpa ada eksistensinya yang disingkirkan hanya dengan hembusan nafas. 

Pada akhirnya, aku sadar siapa yang layak untuk dipilih.
Aku memilih diriku sendiri.

Thankyou

Dari segala hal hadir, aku berterimakasih sekali pada diriku sendiri.
Segala healing yang dilakukan, segala hal yang dilakukan, semuanya.
Termasuk memaafkan orang-orang yang dzolim,
Melepaskan orang-orang harming, 
Melepaskan semua hal yang one sided
Melepaskan orang-orang yang tidak memilih ku
Melepaskan segala perasaan takut, rasa bersalah, segala keyakinan dan pikiran yang tidak tepat.
Melepaskan segala penilaian terhadap diri sendiri
Melepaskan segala keharusan dan kesempurnaan
Melepaskan segala luka, ketidakbahagian, hal-hal yang sudah tidak relevant

Banyak sekali yang aku lepaskan, 
dan terimakasih telah mengisi ruang kosong itu dengan hal-hal yang memberdayakan, baik, dan mengayomi untuk diri sendiri.

Terimakasih untuk bisa melepaskan orang-orang yang telah memanfaatkan, menyakiti, berbuat jahat, menumbalkan, setelah diri abis-abisan membantu, menolong, menyembuhkan, dan menaikan seluruh kehidupannya hingga cemerlang. 

Terimakasih untuk bisa melepaskan banyak hal.
Terimakasih telah berlapang dada, berbesar hati,
Terimakasih telah baik pada diri sendiri
Terimakasih untuk selalu tumbuh.

I love you dear myself. Thankyou. 

Saturday, August 26, 2023

Ganteng

Sebenarnya banyak sekali lawan jenis yang masuk ke kriteria. Dari level energy, kemampuan intelektual, mindset, perspektif, value, compatible ini itu, berharmony, kesamaan lifestyle, goal, dll. Yang ternyata mentok di gak sreg secara fisik. Saat menyadari itu, aku sempat kaget hal yang aku anggap tidak penting (fisik dan penampilan) ternyata penting. Lebih ke arah penerimaan secara fisik, gak harus ganteng banget, putih, badannya ok, dan lain halnya. Kadang ada yang biasa aja, chemistry nya kuat ya ketarik-ketarik juga dari awal liat. 

Friday, August 25, 2023

Kabur

Tenyata aku termasuk yang sering kabur dan kabur-kaburan.
Umur 3 tahun gak nyaman tinggal di rumah, kabur dengan minta sekolah
Di sekolah, teman-teman sebaya lambat dan pelajarannya gitu aja, kabur main ayunan sendirian di taman.
Tiap stress dan gak nyaman, kaburnya dengan sekolah. Mungkin di mata orang-orang gak ada masalah, malah dianggap anak baik dengan pendidikan okey dan prestasi ranking yang oke. Realitanya kabur.

Lulus kuliah, kabur dengan berbagai addiction: makan, makan, belanja, makan. Gembrot.
Abis itu kabur lagi dengan traveling. Di mata orang-orang happy, banyak uang, buang-buang uang, ga ada kerjaan, nyusahin orang, ini itu. Realitanya gw lg super suffering and totally lost.

Ada lagi kejadian parah bgt sampe kalo nasib gak berubah mau mati aja. Mendadak hidup berubah, semua cerah, lancar, dan menyenangkan. Eh tanpa sadar kabur lagi. Kabur dari power, potensi, dan masalah asli diri. Kaburnya dengan beresin masalah orang, jadi babu, ke abuse, ke harming, suffering, struggle. Gilak sih itu udah sabotase diri, nyakitin diri sendiri, gak hargai diri, pake semua energy buat merubah kehidupan orang lain jadi full healed, kaya raya, dan cermelang dengan membunuh diri sendiri. Babak belur banget saat itu, sampe yang bantuin banyak. 

Saat semua selesai kembali ok, pusing. Semua muncul dan sedih....
Sedih selama ini mengabaikan diri dan urusan diri malah jadi babu orang-orang jahat yang jadiin diri budak dan tumbal. Sedihnya tuh sampe di momen cukup diri sendiri yang tau, disimpan sendiri, sulit untuk diekspresikan. Diam dalam kamar memeluk guling hingga air mata berhenti keluar dan mengering, tertidur dalam pelukan bantal-bantal dan guling. Rasanya hanya mereka yang tau apa yang aku rasakan saat itu. 

Thursday, August 24, 2023

Shield

Gw happy bgt hari ini, dari kemarin2 bahkan.
Semenjak ada suatu hal yang diberesin bbrp bln lalu, enteng bgt hidup gw. Lebih ease, joy, padahal masalah hidup lebih wow. Dan setelah di released all emotion that stuck in my body dan semua yg nyangkut2 di my being, itu jadi mudah banget misah2in pikiran/emosi/feeling yang not mine. Just know aja "not mine", dan gak main claim alias spontan ngecek "punya siapa nih?" trs return to sender. 

Lucunya, bbrp minggu kmrn muncul ini itu, gak enak lah. Pas di cek not mine semua. Trs weekend kmrn ke bandung, nelangsa2 gak jelas dan byk yg bermunculan di pikiran pdhl udh ga relevant, pas di cek not mine. Ya saat being present and mindful jd lbh jeli kaloa da hal2 diluar yang masuk ke diri; dan ga main masuk2 ke realita orang2 dan jiwa2. Sampe pas pulang, di tengah tol lupa KM berapa, itu suasananya hening sunyi dan laju kendaraan ngebut, mendadak ilang semua emosi, pikiran, perasaan entah siapa yang ke perceive dan diri kembali space, tranquil, joy, enak bgt rasanya. Dan skrg gak gampang kepengaruh energy orang. 

Kalo dulu, jangankan papasan, tetangga beda blok ada yg lg sedih, gw bs ngerasain sedihnya lbh intense deep sampe nelangsa dan ribet sendiri. Yang kalo dipikir2 diri ga da masalah apa2. Pas beberapa waktu ada yang bilang si ini blabla, br sadar "oooo ternyata sedih2 gak enak kmrn pny org itu". Pas di cek, iya. Skrg, saat ngelewatin sekumpulan orang dan ke perceive ada yg lg sedih, kesepian, nelangsa, dll. Itu gw just know aja, ga nyangku2 di body apalagi spontan ngehealing. 

Dulu lebih parah, parah lah, males bahas. Bersyukur diri tipe yang nayri2 tau, cari2, ketemu orang2 yang ngerti, byk yg ngasih tau, bikin sadar, dll. 

Thankyou dear myself udah sayang sama diri sendiri sekarang.

Mood

Thursday, August 17, 2023

Distraksi

Mungkin tanpa sadar kita melakukan distraksi. Pengalihan dari keadaan diri, masalah diri, termasuk untuk menghindari potensi diri dan pengembangan diri. Distraksi dari rasa takut, cemas, ketidakamanan, kesepian, ketidakberdayaan, dan hal-hal yang sebenar-benarnya sebuah masalah yang perlu diselesaikan secepat mungkin. Atau justru distraksi dilakukan untuk membohongi diri dari kemampuan diri sebenarnya, takut melihat ke dalam, takut dengan potensi dan kekuatan diri, takut sukses dan terbang tinggi, yang jika di telaah lebih dalam karena adanya ketakutan sendiri dan menjadi berbeda.

Takut liat luka diri. Saat itu healed. Ternyata takut kaya, takut sukses, takut terbang tinggi, takut jadi diri sendiri, takut hidup mudah, takut. Takut gak sefrekuensi lagi sama orang2 tersayang. Takut yang dateng orang2 fake, yg manfaatin, yg ada maunya. Takut ga pny temen yang murni bener-bener temen. Takut dipolortin, di tipu, di tikung, dll. 

Tanap sadar diri mengalihkan segala keadaan diri dan potensi diri dengan bikin masalah, narik-narik masalah, menciptakan suffering, masukin orang2 harming, membuka diri untuk ke abuse, di harming, di manfaatin, di jahatin, agar terus "cacat", "mati", "tak berdaya" sehingga kemampuan diri untuk jalan cepat dan terbang tinggi cepat terhambat. Ternyata itu semua karena takut. 

Apa yang tercipta ya saat diri sayang sama diri sendiri, being kind, nurturing, nourishing, prioritasin diri, dan manfaatin diri untuk kepentingan diri? Bs terbang setinggi apa? Apa yang tercipta kalau fokus terjaga dan bye2 sama semua distraksi? Bs jalan dan terbang secepet apa?

Dear Universe, show me the clarity about myself, my reality, my power, my potency,
and keep me on the track with total ease, joy, and glory.

Saturday, August 12, 2023

Buy Story

Minggu lalu ke dokter, niatnya minta antibiotik karena udah 3 minggu batuk blm sembuh dan tenggorokan masih sakit. Dokternya langsung berkesimpulan menduga gw TBC dan disuruh cek dahak. Dokter: "gak logis batuk sampe 3 minggu, pasti TBC. km cek dahak blabla". Trs gw blg "sy ga ada dahak dok. ini awalnya sakit tenggorokan terus batuk kering, udah mau sembuh, eh orang rumah batuk, ketularan lg, udh bbrp kali mau sembuh jd sakit lg muter2". Dia keukeuh. yaudah gw ambil obat. Dan tes dahaknya masih lama cm feeling blg gak perlu. Pas sampe rmh, dikasih obat pilek (pdhl gak pilek), dikasih obat batuk berdahak (pdhl ga ada dahak). Gw minum? kagak. gw minum aja antibiotik dan vitaminnya plus obat batuk kering dan tablet hisap antibiotik tenggorokan yg di beli mandiri. Abis itu misah sama org rumah biar gak ketularan dan saling menularkan, biar cepet sembuh intinya. Seminggu kemudian done. 

Dari kisah gw, kebayang ga kalo pasiennya panik dan sangat percaya omongan dokternya alais buy story? Bisa jadi dia panik, langsung tes dahak dan rontgen paru dimana makan biaya, waktu, tenaga, effort, apalagi kalo kerja 9-5 bs izin kantor seharian bbrp kali. Belum lagi jadi stress, panik, takut. Yang sakitnya cm 1 bisa jd banyak. Yang sakitnya level 1 bs jd level 10. Bahkan yg awalnya dia gak pny penyakit itu, kalo percaya dan dipikirin terus, lama2 bisa kejadian. Ingat your point of view create your reality. Dan ini lah pentingnya trust ourself, sesederhana kita tau apa yg terjadi ma kita, tau apa yg kita rasain, kritis, dan speak up. Kalo ga ada dahak, ya jangan mau dijejelin asumsi dokternya apalagi sampe jd minumin obat yang body kita jg gak require. Buka arogan menganggap diri lebih pinter dari dokter, lebih ke arah badan kita kan kita yang rasain dan kita tau. Termasuk bs rasain something right or no. 

Buy story (percaya omongan orang) yang sadar tak sadar kita jadikan realita kita, terjadi di berbagai setting dan area kehidupan lainnya. Misal...
  • Ada orang jejelin "laki-laki itu gak bener, semuanya buaya, tuh liat blabla" diomongin itu terus bertahun-tahun puluhan tahun. Kalau buy story, orang ini akan percaya semua laki-laki gak bener, terus jadi ketakutan deket sama laki-laki, akhirnya melajang dan mengulang penderitaan orang yangs ering cerita2 penderitaan dengan lawan jenis dan kesendiriannya. Realitanya kan gak semua laki-laki kaya gt.
  • Ada orang ngomongin orang lain, trs kita percaya omongan org itu ttg orang lain itu. Terus kita jadi ikut2an gak suka, bersikap buruk sama dia, ikut2an musuhin, dll. Realitanya, bisa jadi yang ngomongin itu yang sbenarnya asshole, dan bs jadi orang yang diomonginnya bisa buka jalan hidup kita di suatu area. Karena buy story (percaya omongan orang sampe kehasut orang lain) jad merugikan diri kan sbenernya.
  • Mitos2 "jangan begini jangan begitu", streotype "org ini begini begitu", "suku ini begini begitu"
  • Omongan2 "km hrs begini begitu", "kamu butuh ini itu", "kamu tuh begini begitu", "jadi ini tuh hrs begini blabla", dst.
Dari ini semua, yg gw sadari, jangan banyak cerita. Krena orang pad aumumnya gatel buat komentar, kasih nasehat, kasih padangan, ngasih omongan, yang belum tentu kita require bahkan kita jg gak minta. Kalau kita gak kenal diri, keadaan diri, sense of self lemah, ya abis lah absorb omongan2 orang alias buy semua story orang. Yang ada malah makin ribet diri dan kehidupan. Perhatiin deh, seberapa banyak orang yang aware dan bisa nerima orang ngomong just for sharing, releasing, and just for cerita aja? Rata-rata kebanyak orang melihat sesuatu dari kacamata masalah dan solusi, dari kacamata ada yang harus dibenerin. Jadi suka gatel buat kasih solusi dmn masalahnya juga ga ada. Mungkin banyak yang belum familiar dengan mendengarkan without point of view/ just  be being space. 

Wednesday, August 9, 2023

HARTA

Saat lahir dari garis keturunan yang kaya raya, entah bangsawan, keluarga ningrat, turunan raden, orang kerajaan, yang penuh keberlimpahan hidup, ditambah hati baik yang penyayang, pemberi, dan tidak tamak, tanpa sadar energi itu terus menurun ke keturunan selanjutnya terus dan terus. Sekalipun keturuna kesekiannya sudah tidak sekaya lelhurnya tau bisa dibilang kehidupannya baisa saja, energy keberlimpahan itu masih ada dalam jiwanya. Hal itu termanifestasikan dengan perasaan cukup, syukur. Masa dimana keturunan sudah tidak lagi dalam keberlimpahan harta dan tahta, namun energy keberlimpahan, cukup, tetap mengalir. Sekalipun hanya bekerja dengan penghasilan cukup untuk kehidupannya, itu sudah disyukuri. Sekalipun berada dalam kekurangan, mencari dengan baik dan mencukupkan kebutuhannya tanpa menghalalkan segala cara atau merampas yang bukan miliknya. Jika bergelimang harta, rasa cukup dan syukur itu pun tetap ada. Cukup untuk menikmatinya baik untuk diri sendiri maupun berbagi dengan sekitar dan yang lebih luas.

(no offense) Saat lahir dari garis keturunan yang pernah miskin, kesulitan, kekurangan, ada hasrat untuk memiliki, menjadi kaya, berkecukupan hingga ingin menguasai dan tamak. Ibarat orang biasa makan ayam, saat dia tidak dapat ayam, ya santai aja. Bayangkan jika orang tidak pernah makan ayam hanya nasi dan kerupuk, saat ada ayam, akan dilahap bahkan diambil semua tidak boleh ada yang minta, lalu muncul hasrat pengen makan makanan enak yang dia gak pernah makan, dan terus ingin lagi lebih dan lebih. Kembali ke bahasan, energy kekurangan dan kemiskinan ini tanpa sadar turun menurun. Sekalipun keturunannya sudah berkecukupan lebih, ada hasrat ingin lebih dan terus lebih hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Karena dasar energy nya dari kekurangan dan ingin memiliki semuanya. Dan hal itu semua tidak terlihat dari nominal, ya memang seprti itu jiwanya. 

Jiwa - Jiwa Kekurangan

Dua orang kekurangan yang saling memanfaatkan dan bersatu untuk mengambil dari mana-mana untuk kepentingan dan kekayaan duniawinya. Sekalipun harus menumbalkan jiwa-jiwa tak berdosa dan mengambil seluruh energi kehidupan orang -orang yang tak dikenalnya.

Menjadikan dunia luar sebagai sumber kekayaan, keberlimpahan, pemenuhan seluruh kebutuhannya. Apapun dilakukan untuk mendapatkan itu lebih dan lebih, terus dan terus, tanpa ada rasa cukup dan syukur. Merasa dirinya yang memiliki kekuatan untuk mendapatkan itu semua dengan segala pesugihan, ilmu, manipulasi, kepekaan batin, hal nyata maupun ghaib.

Realitanya, mereka orang-orang yang selalu bergantung pada dunia luar tanpa pernah menciptakannya sendiri dan menjadi sinar kehidupan untuk yang lain. Selalu mengambil dan memberi untuk mengambil.

Jiwa-jiwa serakah yang berasal dari ketidakberdayaan, kekurangan, kemiskinan, dan ketidakmampuan entah di kehidupannya yang kapan atau energi yang diturunkan dari silsilah atasnya. 

Tuesday, August 8, 2023

Sejenis

Ya benar, kita akan dapat pasangan yang sejenis.
Kalau asshole ya dapat asshole.
Kalau bitch ya dapat bitch.
Kalau jahat ya dapet jahat.

Orang jahat bisa bersatu karena mereka ke satu sama lain baik tp core value nya sama. 
Misal, saling nurturing. tp core valuenya mendapat keuntungan besar dengan menghalalkan segala cara. Mereka akan santai buat lakukan korupsi, santet, tumbalin org, jahatin org, apapun dilakukan untuk kepentingannya. Apalagi jika 2 orang ini sudah saling menyatu bersama membangun hubungan serius seperti biaya nikah, bikin rumah, bangun usaha sendiri, nabung banyak uang, dll. Semakin ganas lah mencari itu semua dengan menghalalkan segala cara. 

Kadang orang gak hitam putih. Baik di luar belum tentu di dalam.
Buruk di luar belum tentu di dalamnya juga buruk.
Bisa jadi ramah, sopan, affectionate, kenyatannya hanya manipulasi untuk nge hook orang alatnya.

Tumbal

Meski orang gak punya shield, kalau baik, saat ada yg jahatin, bakal banyak juga yang bantuin.

Kadang orang jahat gak perlu capek-capek pake tangannya dan melakukan hal nyata fisik.
Bisa dilakukan secara energy, lewat sihir, ilmu hitam, occult, santet, pelet, hal-hal ghaib yang efeknya jauh lebih membunuh. membunuh secara perlahan, membuat orang tidak berfungsi, rusak jiwanya, hancur kehidupannya, lumpuh fisiknya. Dan hal seeprti ini di zaman sekarang masih ada, bisa jadi dari luar tidak terlihat. tertutup latar belakang berpendidikan, memiliki pekerjaan, kehidupan sosial baik, dan lain halnya.

Dan saat ada yang kirim-kirim energy jahat, nanem sesuatu, dan lainnya, ya itu akan jadi karma mereka sendiri di kemudian hari baik di kehidupan sekarang maupun nantinya. Apalagi jika dilakukan secara sadar, sengaja, penuh niat untuk mengambil dan mencelakai, menumbalkan orang untuk kepentingannya. 

Sekali lagi, apapun kejaahatan yang orang lakukan dikala diri tidak ngapa2in, sejatinya itu masalah mereka. Tidak ada orang bahagia, secure dengan dirinya, dan anteng yang akan jahatin orang lain. Seperti kita lagi duduk di taman, ada orang gilak ngamuk2 lemparin tai dan maki2. Yang kita lakuin ya pergi dari tempat itu. Karena gilaknya sudah tak ketulungan, ia malah ngejar2 kita terus sambil lempari batu. Mau gak mau kita balik gebukin tuh orang gilak, minta tolong, atau keluar dari situasi itu secepatnya dan berlindung. Pertanyaannya, apa ada masalah di kita? nggak. Kebetulan aja kita ada di taman pas orang gilak yang tantrum itu lewat dan kambuh. 

Ada juga orang suka ma orang tapi gak berani, pengecut, alhasil pake pelet yang merusak jiwa orang yang diincarnya karena jadi ke attched dikala orang yg kirim juga gak berani ketemu gak pede. Terus ada orang gak bahagia lagi cari mangsa inang untuk ditumpangi, eh ianng yang diincar malah mau kasih ke orang lain. orang lain itu yang malah di santet biar gilak jauhin. Alhasil dia yang jadi dapet tuh inang tempat berlindung untuk mendapatkan tempat tinggal, pekerjaan, nafkah, kepuasan duniawi, dll. Dan orang yang disantet hidupnya menderita gak sadar dengan apa yang dialaminya, padahal ia gak punya masalah. Dan dua orang bermasalah itu menyatu, saling memenuhi kebutuhannya, dan berniat menjadikan orang yang pernah mereka "kerjai" sebagai tumbal agar kehidupan mereka semakin bersinar dan sukses. Nah apakah orang ini bermasalah? tidak, gak ada urusan, gak ngambil apa2, posisinya diperbudak, di dzolimin, di manfaatin, hidupnya jadi berantakan jiwa raga finansial dan semuanya. Mati secara perlahan. Pertolongan pertama adalah dengan sadar. Sadar tentang whats going on, ada apa, get the clarity. Kadang gak perlu diberesin, karena yang bermasalah kan 2 orang murahan (yg butuh orang lain untuk kehidupannya, numbalin orang untuk kepentingannya). 

Tumbal itu macem2, ada yang untuk ilmu, harta, biar lebih langgeng bahagia selamanya, biar lebih poerfull, biar lebih mudah hidupnya, bair lebih banyak rejekinya, bair usahanya lancar, bair dirinya tetap awet muda, biar bisa punya rumah cepet, buat modal nikah, dan lainnya. 

Tidak membunuh orang secara langsung, fisik. Tapi bikin orang jadi nelangsa gak karuan, merana, gilak, depresi, sakit2an fisik dan jiwa, dibuat tidak berfungsi, kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan, kehilangan harta bendanya untuk biaya hidup, kehilangan semuanya dan hidup tak "bernyawa" di jalanan dengan jiwa dan masa depan gelap seperti orang terkurung hingga ajal. Yang melakukannya, yang ngerjain, ya santai-santai saja, toh tidak bisa di tuntut, tidak bisa di pidana, tidak bisa dipenjara, tidak terdeteksi hukum, tidak terdekteksi secara sosial, semuanya aman. Aman dari hukum, aman dari sosial, karir kantor tetap aman, semuanya aman. 

Saturday, August 5, 2023

Juli

"Aku sayang kamu, aku mau sama kamu"
"Kamu dmn?"
"Lagi apa?"
"Sama siapa?"
"Miss you"
"Sayang, ...."

Menjadi,
"Kamu lupain aku ya"

Tanpa pernah ada kesempatan untuk hati ini mengalir.
Semua di hold, diabaikan, dibuang, dilupakan seperti tissue.
Dan disini masih sama seperti awal bahkan mendalam jatuh sejatuh-jatuhnya.
Memberikan hati sepenuhnya untuk hati yang menutup terisi yg lain sebelum menerima. 

Friday, August 4, 2023

Adore

 Ada orang-orang yang diam-diam aku kagumi.
"gilak pinter banget nih orang"
"shit humble bgt ya ampun"
"baik banget, care ma orang lain dan sangat accommodating"
"ya ampun pinter bgt, wawasan dan perspektifnya keren"
"gilak gilak body nya keren bgt, keren effortnya"

Kepribadian dan karakter tuh emang gak bisa di copy dan menyenangkan.
Ada orang badannya bagus bgt, yang keren tuh effort dibaliknya. Ada konsistensi untuk olahraga yang gilak2an sakitnya pasti, ada konsistensi makan makanan sehat dan proper, ada konsistensi menahan hawa nafsu dari hal-hal yang badannya gak perluin, ada konsistensi to take care and loving self sesederhana tidur proper dan cukup, ada kesadaran akan tubuhnya, ada komitmen yang dipegang. 

Begitupun saat liat orang baik, peduli dengan orang lain dan sekitar tanpa pilih-pilih, penyayang, tulus tanpa ada hidden agenda apapun to taking from others, itu tuh mengairahkan sekali. And energy never lies.

Sama hal nya dengan kecerdasan, kepintaran, wawasan luas, perspekktif keren, visioner, kemampuan deep thinking, contemplation, apalagi ditambah dengan ability no judgement. Enak bgt energy nya. tektok.

Dan hal-hal yang mendasari seseorang melakukan sesuatu, value yang dikombinasikan dengan willingness, effort, commitment, personality, karakter, gak bisa di copy siapapun. Itu yang menjadikan seseorang sebagai dirinya. 

Circumstances

Awalnya gak sadar, sampe di momen seseorang "kamu kalo lg disana, rungsing ya". Setelah sadar itu, jadi lebih aware kalau rungsing-rungsing di cek emosi, perasaan, dan pikiran siapa nih? males bgt ngambilin sampah2 orang dan beresin mrk. Saat aware, masih aja ketiban hempasan kerungsingan dan ketidakbahagian. Ya, tempat tinggalku ini memang sangat tidak nurturing. Disisi lain, aku jadikan saja tempat latihanku untuk dengan cepat dan spontan mengenali not mine dan ngebuang itu semua kembali ke pemiliknya. 

Yang aku sadari, kata siapa uang tidak membuat bahagia?
Banyak yang kekurangan uang yang justru tidak bahagia. Bagaimana bisa bahagia jika untuk makan saja sulit, untuk bayar tempat tinggal sulit, belum lagi dengan masalah-masalah lain yang tidak di proses dan dibuang. Layaknya bom waktu yang meledak. Bedanya ledakannya terus-terusan seperti petasan yang tak berujung. Lain halnya dengan orang-orang yang sejahtera sejara finansial, kehidupannya lebih baik dan lebih bahagia juga. Begitupun dengan tempat  tinggal, saat berada di lingkungan yang mayoritasnya kekurangan dan stuck, energy nya akan berbeda saat berada di lingkungan yang orang2nya penuh keberlimpahan, kejayaan, kelapangan.

Thats why (untukku) datang ke tempat2 mahal tuh membahagiakan. sesederhana jalan kaki di kompleks rumah2 megah konglomerat, datang ke lobby hotel mahal terbaik, cobain mobil mahal (meski hanya di pameran), makan di tempat elite, energy nya enak banget. 

Thursday, August 3, 2023

Fyi

Well, dunia maya tidak hanya kejahatan maya, finansial, pelecehan psikis dan mental, pelabuhan ke seksual. Ternyata ada juga orang yang pake dunia maya (online dating app) untuk keuangannya lewat black magic. ngehook (marking target) and pull all her money energy yg dia convert ke money cash nya. korbannya gak sadar, bahkan gatau, mrk cm sadar kok jd gak bahagia, kok ke abuse, kok ke harming, kok tiap happy joy keingetan org itu dan mendadak nelangsa lg, kok kehidupannya jd berantakan.

Dan orang2 ini profesional dgn gak buka identitasnya, gak mau ketemu kecuali having sex (orgasmic energy gede bgt kalo diambilin bs create byk uang cash buat dia), dan tarik ulur. krn org bs rasain happy kan saat dia ngerasain suffering. makin suffering, dikasih remehan say hi udh bs bahagia, dan kebahagiannya ditarikin buat keuntungan pribadinya.

Dan org kaya gt, pas dia beneran suka/jatuh cinta ma cewek yg sbenernya target duitnya, dia kaget, takut, jaga jarak tp gak mau pergi, Mengantungkan orang dalam harapan palsu. Saat perasaannya memudar, semua kebutuhannya terpenuhi, dia jadikan perempuan tersebut mainan. mainin perasaannya just for having fun tanpa peduli dampaknya. dan dia pake buat kekayaan finansialnya dengan ngebikin menderita banget, pass udah happy di datengin diambilin eenrgy joy, space, dan bahagianya. bs datengs ecara fisik, bisa secara ghaib. 

Ada yg punya ilmunya, ada yg berilmu, ada yg dibantu dukun, ada juga yang punya ilmu dan dibantu dukun untuk melakukannya. Padahal berpendidikan, bekerja, memiliki gaji, ternyata nafsu duniawi mengalahkan hati nuraninya. Mungkin pikirannya jika tubuh manusia tidak mati, maka ia tidak membunuh. Realitanya mengiris jiwa orang, membunuhnya secara perlahan dari dalam.

Saat semua berantakan dan orang hampir dying (bahkan udah dying jiwanya), ia akan mudah kabur tanpa jejak dan tidak bisa dikejar karena tidak ada satupun info tentang dirinya yang diberikan. Jikapun ada, semua hanya kebohongan. Jangankan bertanggung jawab, lepas ikatan gahibnya aja nggak, beresin semua harming abuse nya pun nggak, sadar kelakuannya sejahat itu pun nggak, jikapun sadar ya gak peduli. Baginya, diri, kehidupan, keuangannya yang terpenting. 

Dan hal seperti ini tidak dapat di penjarakan, karena jejak ghaib tak di deteksi hukum. namun bs dituntut sebagai bentuk pelecehan dan penganiayan psikis mental karena ada buktinya. Tapi lagi-lagi gak bisa dikejar, karena gak ada yg tau identitas aslinya selain kontak yg hanyak kontak bodong yg bs dia buang langsung.

Masukin sesuatu (hal ghaib) ke sukma orang, yg bikin org jd keingetabn, suka, pny hasrat seksual mengebu2 thdpnya, rela lakuin apa aja, apa ini bs dideteksi hukum? semua dilakukans ecara halus, profesional, dan tak berjejak. sama seperti santet, membunuh orang secara jiwa dan fisik sakit2an. membuat orang tak berfungsi untuk "mematikannya". Apa bisa dibuktikan di mata hukum? jikapun ia, apa orang awam yang gak bisa hal2 ghaib dapat percaya dan memprosesnya?

3/8/23

Dari semua yang pernah dilalui, dialami, dirasakan, diamati, bisa membuka perspektif baru dan merombak value. Sesederhana jika dari kecil terbiasa di abuse oleh significant other/ orang-orang terdekat ditambah kata-kata "orang2 terdekat tuh sayang", maka akan muncul pemahaman bahwa sayang itu = menyiksa. Maka tanpa sadar ia akan merasa disayang jika disiksa atau mencari orang-orang yang familiar dengan masa kecilnya, yaitu abuser. Seiring waktu, ada hal berbeda, ada orang yang sayang dengan dirinya dengan berkorban, maka perspektifnya pun berubah dan melihat rasa sayang = pengorbanan. Maka ia akan mulai belajar menyayangi orang dengan berkorban hingga mengorbankan jiwa raganya. Dan perjalanan terus berlanjut, hingag menemukan skema baru tentang menyayangi, saat bertemu orang yang bisa dipercaya, diandalkan, selalu ada, namun membiarkan dia melakukan apapun termasuk saat dirinya melakukan kesalahan, keputusan tidak tepat, sedang struggle, dibiarkan mengurus dirinya sendiri. Maka persepsi akan sayang pun berubah, ternyata sayang itu adalah dengan memberi orang ruang untuk bertumbuh dan mengurus dirinya sendiri, karena dari situ power potensi orang akan berkembang dan tumbuh menjadi orang yang lebih baik dan kuat. Dan rasa sayang pun bukan berarti harus selalu ada, berkorban, menyiksa, melayani. Sayang ya sayang, sebuah keputusan sekalipun tidak diikuti action langsung. Bisa jadi orang diam bentuk sayang, diam agar tidak memperumit keadaan, diam agar orang yang disayangnya tidak overthinking, diam untuk memberi ruang tanpa judgement. 

Dari perjalanan hidup, meluasnya perspektif, bisa merubah value diri. Value akan arti sesuatu, value memperlakukan diri sendiri, value memperlakukan orang lain, value menjalani kehidupan. 

Bermain-main

Bermain-main

Gak ada yang salah dengan bermain-main, karena sejatinya tiap manusia memiliki kebutuhan to have fun layaknya anak kecil. Energy bermain-main itu menghasilkan joy, kesenangna, kebahagian, hidup, dan create money juga akhirnya. Yang jadi masalah kalau kita bermain-main dengan orang lain yang merugikan orang secara jiwa, raga, finansial, kehidupannya. Buat kamu mungkin gak bermasalah selama tidak membunuh orang secara fisik, namun mengiris-ngiris jiwa orang hingga suffering; mempermainkan perasaan orang hingga sakit jiwa; "memperbudak" orang hingga struggle abis babak belur hidupnya, memberikan harapan palsu hingga taruma mendalam merusak trust thdp dunia luar dan dirinya; menarik ulur membuat cacat dengan segala pengkhiatan terus menerus buatmu lucu karena tidak ada satupun yang hilang dan berkurang darimu, semua kebutuhanmu pun terpenuhi lengkap, buat orang yang kamu permainakn seperti itu? Apalagi jika keadaannya sendirian, gak ada siapa2, anak rantau asing, lagi gak baik-baik aja hidupnya, itu udah masuk ke abuse dan membunuh orang secara perlahan, ibarat orang lg kekurangan malah dirampas seluruh hartanya lalu ditinggal dibuang kaya sampah tak bernilai dan debu tak berarti. 

Menyenangkan buatmu, belum tentu untuk orang lain.
Apalagi jaman sekarang yang orang bisa interaksi tanpa perlu ketemu dan beririsan circle. Bisa semakin semena-mena. Dan saat hal buruk terjadi, tidak bisa dilacak, dikejar, apalagi di tuntut tanggung jawab. Orang bisa dengan mudah kabur lepas tangan dan melupakan layaknya tissue yang dipakai lalu dibuang. 

Kamu bisa seenaknya karena kamu sedang dalam keadaan baik-baik saja dan semua kebutuhan terpenuhi (finansial, sosial, romance, sex, makan, minum, tidur, pekerjaan, dll). Jikapun dalam keadaan kekurangan, akan lebih ganas lagi mempermainkan orang untuk kepuasan dan pemenuhan kebutuhannya sekalipun menggunakan segala cara hingga hal ghaib.

Tidak semua bermain-main menyenangkan dan baik untuk semua.
Having fun dan lucunya orang berbeda-beda.
Ada yang nonton bunuh-bunuhan ketawa2, ada yang meringis.
Ada yang liat hewan ketawa-ketawa, ada yang takut.
Ada yang liat meme jayus ketawa-ketawa, ada yang iyuh.

Intinya, seberapa sadar bermain-main yang dilakukan tidak merugikan orang lain dan memang menyenangkan untuk semua pihak? Seberapa sadar dengan sejauh apa dampak dari kelakuan diri dan main-main yang dilakukan bagi orang lain?

Lalu saat sadar, dengan mudahnya tobat lalu meninggalkan semuanya.
Dikala di tempat lain, banyak sekali orang-orang yang telah disrusaknya struggle untuk membenahi jiwanya yang hancur berantakan dan kehidupannya yang porak poranda.

2/8/23

Mungkin dunia dan segala isinya tidaklah sehitam putih itu.
Ada orang baik ternyata hidden agendanya pengen exploitasi sampe super abusif.
Ada orang meledak-ledak kasar, realitanya super peduli perhatian sayang, cuma gatau cara mengkomunikasikan dan mengekspresikannya dengan cara yang bisa diterima.
Ada orang baik penuh sopan santun ternyata sebatas basa basi agar bisa diterima.

Begitupun dengan orang tua, se sayang-sayanganya mereka sama anak, bisa juga harming.
Harming dan abusif pun kadang dilakukan tanpa sadar maupun sadar. Entah apa yang tersenggol dalam dirinya, ego yang rapuhkan, trauma ams akecilnya kah, unfinished bussiness dengan diri sendirinya kah, ketidakmampuan meregulasi emosinya kah, apapun itu, ya begitulah keadaannya. Yang pasti, se jahat-jahatnya ortu, mereka masih kasih kita makan, biayain sekolah, bahkan berkorban banyak untuk anaknya. Sedangkan di laur sana, banyak orang-orang jahat yang gak ada kontribusi kebaikan apapun, malah jahat yang benar-benar membuat orang mati jiwanya meski body nya masih hidup. 

Wednesday, August 2, 2023

Juli

A : Beli minum lagi yuk
M : yaudah, tp jgn yg aneh2
A :  ini aja yuk (margarita)
M : (lirik) buat gw itu udh aneh

Berujung beli aqua botol seharga 82rb (dimana harga aslinya cuma 8rb).