Monday, March 28, 2016

Teman

Tiba-tiba teringat sesuatu, jd pengen nulis. hahaha
kata temen, seseorang dianggap temen, kalau udah melewati 4 hal ini dan rasanya tetep sama.
1. pernah pergi jauh bareng
2. pernah tidur bareng (mksdnya dr pagi ketemu pagi)
3. pernah marah besar trs jd baik lg
4. pernah terlibat hutang piutang

pas dipikir-pikir, diinget2 pengalaman ma org2, 4 point itu bener juga. kenapa? saya bakal bahas perpoint ya
1. saat pergi jauh, banyak sikon tak terduga yg bisa terjadi, disitu karakter orang bisa keliatan, bagaimana manajemen emosinya, manajemen keuangannya, egoismenya, care sama org nya, bagaimana pola pikirnya, dll. nah ada kalanya disuatu sikon sulit, keluarlah sifat asli buruknya dlm waktu bersamaan, dalam moment ini bakal ada sikap alami/perkataan spontan yg mungkin saling menyakiti baik fisik/psikis/mental. disini, berada dalam sebuah konflik, baik konflik personal maupun konflik dgn lingkungan suasana saat itu. kalau bs saling menerima, saling mereduksi ego, saling memaafkan, yaudah berarti org itu udh lolos sbg temen dlm tahap 1. Krn ga byk yg bs stay untuk netral dan kembali baik atau sayang setelah melewati fase ini. ujung2nya bs hanya sebatas kenal/ ya cukup tau aja, bahkan ada yg bs ampe berantem dan "selesai" hubungan.

2. pernah tidur bareng. hampir sama sama point 1, bedanya durasinya lebih lama alias melewati minimal satu malam bareng. ya bisa tidur bareng di bus/ kereta/ sekamar. dalam tahap ini kelakuan2 minus dan sifat orang lebih keliatan lg secara detail, karena bareng dr bangun tidur ampe bangun tidur hari esoknya. kalau brg yg sejenis kelamin, kalo bs melewati masalah alat mandi, pakaian, pretelah dgn baik, yaudah lewat deh fase ini. kalo bareng jenis kelamin yg berbeda dan pas sekasur (misalnya) biasa aja, sopan, ga awkward, dan konflik masalah baju berantakan, barang dipake seenaknya, dll udh terlewati dan rasanya biasa aja, yaudah lewat deh kriteria tmn tahap 2. soalnya byk loh org yg jd berantem untuk hal2 sepele pas sifat aslinya keluar smua. misal: si A ocd, si B jorok. yaudah kelar antara memendam kesal atau drama jd ribut.

3. hidup tidak seideal games the sims. meski di the sims pun suka ada konflik yg ujug2nya "lha kok jd berantem??". ya sama aja kaya kehidupan nyata yg kenyataannya jauh dr kata "seharusnya kan...." ya masalahnya apa dan marahnya sebesar apa, pasti byk contohnya dan beda2. dari sini keliatan deh kedewasaan seseorang, bukan hanya dr perilaku tp cara memperlakukan org yg mengugah emosinya. misal si A sensitif, si B tipe yg keras kepala, tiba2 ada konflik. si A sakit hati ma si B, si B ttp pd pola pikir dan pendiriannya yg jd menekan batin si B lg, si B pun jd berubah sarkas ma si A. lama2 jd saling menyakiti. kecuali ada salah satu pihak yg mulai membuka pikiran dan hatinya, setidaknya ia udh mendamaikan dirinya sendiri. Bagusnya sih 22nya yg saling buka hati dan pikiran.

4. Pernah terlibat hutang piutang. hal ini memang menjadi paling sensitif apalagi kalau berhubungan dengan uang. hutang bisa berupa uang maupun pekerjaan. saat dua pihak terlibat hutang piutang, yg minjemin uang merasa boleh mendesak yg berakhir jd seenaknya, atau justru malah gak enak nagih pdhl ia sendiri lg butuh tp yg diutangin gak sadar2. yg ngutang pun attitude nya macem2, mulai dari baik2 nyicil bayar, kabur, atau malah defensif yg jd ngerusak silahturahmi. ya point ke-4 cukup dipahami semua orang lah ya. kalau bs melewati ini dgn attitude yg baik, gak kabur/ ga marah2/ ttp baik, sopan, berusaha bayar saat ditagih, dan yg nagih ttp sopan, baik, gak semena2, mejaga aib orang, dsb. maka lengkaplah seseorang itu bisa dikatakan sebagai seorang teman. hehehe

Jadi kalo ga melewati 4 point itu bukan tmn dong? ya ngga jg. 4 point itu cm sebagian tahapan aja. 4 hal itu yg sangat sensitif menghasilkan konflik dan rentan untuk kembali baik lg dgn perasaan yg sama seperti semua, hehehe. its just my opinion through observation, empathy, experience, many perspective, dan analisa. cheers!

kalo ditanya, lo pernah ga tie ktemu org yg udh ngelewati 4 poin itu dan beneran baik lagi jd tmn?
Dari banyaknya orang yg pernah melewati 4 hal itu, berujung sakit hati/ dimusuhin/ saling menjauh/turun level hubungan (yg awalnya tmn, turun jd kolega bahkan cukup tau nama aja). alhamdulillahnya, ada 1 orang yg bener2 berkonflik abis2an, tp kita bs saling buka hati dan pikiran, jd biasa aja deh sampe skrg rasanya ttp sama, tetap sayang, no hurt feeling, ga ada yg kependem.

Friday, March 25, 2016

25/3/2016

Topik human, people relationship, people to people, people in the society, society rules.
masih menarik perhatian besar bagi saya.

Setelah dipikir-pikir, sepertinya, pengamatan, merasakan, dan menganalisa hal itu perlu sedikit di rem dan tidak dituliskan dalam blog ini. Ya, saya mulai menuliskannya sebagai project pribadi di dalam evernote. yang dalam waktu tertentu di kemudian hari, bisa dibaca ulang, segala hikmah crosspath dengan segala jenis orang, bisa menjadi refleksi tentang segala sifat manusia yang pernah ditemui selama ini, pola-pola dalam society, ttg how dan why people blabla...., dan ada sebagai lainnya yang gak bakal saya sharing (dulu saat ini).


see you!

Tuesday, March 22, 2016

kampus gajah

Sebagai angkatan yang masuk dikala kampus ganesaha ada kebijakan larangan ospek angkatan untuk mahasiswa baru dengan memperingati orang tua kalau anaknya bisa di DO, berhasil membuat 2006 menjadi angkatan yg gak mengalami ospek bersama antar semua fakultas (kecuali ada bbrp yg ikut diam2 krn tinggal di asrama aka byk senior).

jujur, (dlm perspektif saya dan yg merasa), hal ini berhasil membuat kami gak kenal, kecuali kenal karena dulunya satu sekolah, tmn les, sekosan, dan di kampus sejurusan se-fakultas, se unit, atau mantan pacar. sisanya? nggak. jangankan kenal, tau aja kagak~

Menjelang reuni satu dekade, sebnernya agak awkward, kaya apa ya, ya gt deh, semacam "dipaksakan" reuni, padahal sbenernya kita gak saling kenal, mungkin bahasa realnya gathering kali ya bukan reuni, mungkin.... (maapiin panitia, ini bukan kritik, cm pikiran aja). eh apa reuni adalah bagian dr gathering? hahaha berarti bahasa saya salah. hehe

setelah lulus, gak terkoneksi pula selain oleh tmn2 satu circle. ya jalan masing-masing kasarnya. kalaupun ada yg benar-benar kolaborasi antar ilmunya, ya gak banyak. *mksdnya kolaborasi secara keilmuan ya, bukan kolaborasi project (film/komunitas/dll).

tadi pagi, saya sarapan brg 2 org angkatan jauh dibawah saya, kami saling berbeda jurusan, salah satunya Presiden BEM KM kampus gajah yg baru selesai masa jabatannya. kami ketemu by accident kasarnya alias bukan di kampus. sy yg kebetulan sedang mencari partner dr food tech tekim, disampaikan oleh tmn sy kpd tmn nya yg mantan presdir KM, yg direspon baik, bahkan gesturenya benar-benar terbuka dan tersirat "its okay untuk mencarikan". dia sempat bercerita kalo di bagian Timur, himpunan sangat berpengaruh thdp perkuliahan, mksdnya ada sedikit diskriminasi antar ank himpunan dgn non himpunan thdp chance. di fsrd yg saya rasain, gak ada diskriminasi2, semuanya sama antar jurusan dan antar anak himpunan maupun yg anggota aja. bahkan dosen2 yg dlunya aktif di himpunan/ngga pun, mrk ttp bersikap sama.

dr stimuli moment tsb, sesaat saya membayangkan, betapa kerennya kalau kita dididik untuk saling mengenal dan berkolaborasi dari awal kuliah. bisa dahsyat bgt hasilnya. atau ada satu matakuliah real yg wajib (sbg syarat sidang), bikin sebuah inovasi dgn syarat dikerjakan oleh 4 orang dr 4 jurusan berbeda dari fakultas yg berbeda (misalnya). mahasiswa (dan dosen) dilatih untuk saling menurunkan ego, berempati, asertif, bekerja sama, saling melindungi, saling menguatkan, dan menciptakan sebuah karya holistik yg keren plus menimbulkan perasaan satu bahwa kita satu almamater bukan perasaan saling bangga atas jurusannya masing2. ya bakal makan waktu sih, mungkin project sampingan (yg wajib) dgn batas pengerjaan maksimum 2 smester, tp hasilnya, (intuisi ditambah analisa observasi selama 4+3 tahun disana sih bilang ) bakal bagus bgt. lha siapa saya, hahaha

Sempet jadi asisten dosen tingkat 1/(tpb) diangkatan 2009 dan 2012, dan karakter angkatannya beda bgt, makin muda makin ga se struggle angkatan lama. contoh kecilnya, jaman 2006, tugas yg perlu di package, itu package nya dibikin sendiri, mulai dr beli karton jalan kaki, ngukur, cutter, ampe jadi sendiri. di 2009 sy menemukan bbrp mahasiswa yg beli kotak buat tugas (ga salah sih, cm ya gt deh, ada uang ya tinggal beli, tp ada yg mrk skip di proses finishing). 2012 makin rame. 

Sebagai bagian dari almamater, bener2 berdoa bgt semoga makin tahun makin dahsyat perbaikan sistemnya, ga semata2 study oriented; makin melahirkan tunas2 bermental baja dengan hati penuh empati, pikiran melangit, down to earth, dan visi lebih holistik. aamiin

*ga ngasih solusi ya? ya sy bukan pemegang kebijakan, cm berusaha produktif dalam kebermanfaatan (semoga). cheers :D

Friday, March 18, 2016

Mata

ada yang bilang, mata adalah jendela hati. semua terpancar dari mata. 

berkomunikasi dua arah dengan eye contact sangat menyenangkan, mereduksi kesalahan tujuan/maksud informasi yg disampaikan dalam komunikasi; merasakan koneksi komunikasi yang sama-sama berada dalam level pemahaman yang sama; membangun trusting.

Hanya saja, melihat mata orang kadang menyakitkan. dikala saat melihat mata, langsung kerasa semua yang dirasakan pemilik mata itu. kesedihannya, kesakitannya, keterpurukannya, masalahnya, hingga aib nya pun terbaca. "enak dong bs baca org dr sekali liat mata?", enaknya ga gampang ditipu (meski tau ditipu, tp ada lah toleransi sejauh apa mau ditipunya), bs liat potensi orang tp honestly, jawabannya adalah "nggak". being hyper sensitive and too deep empathy bikin nyiksa diri sendiri sebenernya. karena sakitnya org, kerasa bgt dan bisa bikin sakit diri se diri jg cm dr liat mata. strangers sekalipun.

Dalam urusan kerjaan dengan orang-orang baru, selain bahas proyek, secara spontan otomatis dialam bawah sadar menganalisa semua hal yg ada dlm diri lawan bicara (maafkan aku gak maksud menelanjangi/ ikut mencampuri orang lain. tp biasanya sih diem aja dan diem2 mendata yg bs dikeluarin tiba2 kalo udh meledak). ada yg emang fokus sebatas kerjaan (ga jahat, ga baik), ada yg org nya sangat positif, ada yg meremehkan, ada yg menyepelekan, ada yg berniat licik, ada yg ga enakan, dll semuanya kerasa bgt. dan gak enak. kadang, jd susah untuk memutuskan sesuatu jadinya. disisi lain kadang ga dpt untung tp kasian ma org; ada partner molor, trs kasian krn dia lg ada sesuatu, alhasil smua kerjaannya jd ditanggung diri sendiri semua krn ttp hrs sesuai jadwal. sampe ada tmn bilang "semua orang juga kasian tie, tp gak perlu semua lo kasihani, yg ada malah diri lo sendiri yg abis. krn ga semua org jg mengasihani". - Bi

Mata gak pernah bohong ataupun membohongi. sifat, karakter, masa lalu, potensi, maksud tujuan, perasaan, keadaan saat ini, harapan, ketakutan, masalah seseorang sangat bisa terlihat dari mata. Pernah nangis sejam dimobil gara2 di pertigaan gak sengaja liat mata pak ogah, cm sekian detik trs sedih, semua dlm dirinya kerasa meski dr luar tampak tough. lama2 agak males ketemu dan eye contact ma orang kalo ga penting2 amat. krn energy dirinya jd ke absorb dgn sendirinya. masalahnya pertemuan dgn orang-orang itu ga bs dikontrol, bakal ktemu org penuh energy chi apa negatif, ketemu orang penuh cinta apa perhitungan, ketemy orang spiritual apa duniawi, dll. jd cara satu2nya adalah membentengi diri sendiri dengan pura2 cuek, "memanipulasi" perasaan.

inti kesimpulan sementara ttg mata ini adalah: You can "lie" yourself, manipulating people sometimes, but you never lie your eye how to act, because it connected with your truly soul (mind, heart).

*wuallahualambishawab

Wednesday, March 16, 2016

rollercoaster (1)

mulai 2014 hidup berubah kaya roller coaster. Dari luar sih terlihat sama aja. Pergaulan jauh lebih meluas. yang biasanya dari tk sampe awal s2, bergaul ma orang2 yg hampir sebaya. di tahun 2014 ada suatu masalah yg membuat tertendang dari dunia biasanya. nah disini ternyata ada hal yg menarik kedalam suatu pengalaman hidup yg jauh lebih menarik. yaitu bertemu , bergaul, berinteraksi dengan beragam usia. mulai dari umur 20 sampai umur 46 tahun. sebagai teman.

dari rentang umur, latar belakang, bidang, dan circle yg luas, sama Allah dikasih kesempatan untuk memahami sesuatu yg tanpa terasa tiap hari ada aja silver lining dan pemahaman yg didapat baik sadar maupun di bawah sadar.

bagaimana gejolak teman2 berumur 20-28 dengan gejolak teman2 umur 40an. bagaimana teman2 umur 30an memiliki ketenangan dan kestabilan yg baik. bagaimana mereka berkembang, melihat beragam potensi di temen2 yg br lulus s1 22-24tahun. bagaimana umur 23 sudah old soul, bagaimana umur 33 masih childish. pemahaman jd luaaaa bgt, susah diceritakan dlm bentuk tulisan.

makin kesini, gatau normal apa ngga, saya sayang semua orang, bahkan orang yg br ketemu, bapak2 penjaga perempatan sekalipun. sayang semua manusia. ada perasaan pengen ngebimbing, ngebantu, ngeliat mrk sukses dan bahagia. ya meski ada tmn blg: kebanyakan ngurusin org jd melupakan perkembangan diri. cm ya gmn atuh ya ini emang udh takdirnya lbh peka dan peduli ma org lain huhuhuhu giliran susah ya susah sendiri krn ga mau repotin org. oke skip.

dari mereka, ada jenis dan level kedewasaan yg berbeda, ada potensi yg beragam, ada gejolak emosi yg luas. alahamdulillahnya mereka semua orang yg pinter dan bijak meski memiliki kematangan mental dan diri yg berbeda2. jd bingung mau ceritanya mulai dr mana, ya kalo mau bertukar pikiran atau pgn tahu hal ini, langsung aja ya pm. #nangung

Nikah

u: nanti pas aku akad, ayah pasti nangis deh (pede)
a: ih ge er. ayah suruh org lain aja buat nikahin kamu. jd ayah ga nangis hahaha
u: hahaha
menjadi anak pertama dan anak perempuan satu-satunya, berarti menjadi kesempatan pertama dan satu2nya bagi seorang ayah sebagai wali nikah yg menikahkan anaknya. bakal jadi moment yg luar biasa haru. karena tau ayah sayang banget, bahkan sayang ayah melebihi bapak2 yg lain karena dr kecil ayah selalu ngurusin saya, menghibur, berkorban, nyuapin makan, nemenin di rmh sakit kalo dirawat, nganterin keluar kota pas ada urusan sampe ijin ngantor (sbenernya saya paling anti ditolong org, krn lbh suka apa2 sendiri dan ga enak repotin org, tp kata ibu klo ayah yg nawarin diterima krn menghargai bentuk sayangnya, jd yaudah), tmpt curhat kalo lg ada masalah yg kadang2 bs menetramkan.

gak kebayang deh suasana pas akad nikah bakal gimana sedihnya. kalo dateng ke akad sodara atau temen aja suka berhasil bikin mata basah sambil sesegukan. apalagi di nikahan sendiri dan dinikahkan oleh orang yg bener-bener sayang. pernah nanya ke adik "nanti aku nikah pake kacamata apa softlense ya?", adik jawab "belajar pake softlense deh tp pas akad pake kacamata aja soalnya pasti bakal nangis2".

buat ngejar beasiswa ke luar negeri aja, orang tua belum bs ikhlas yg bikin ada aja hambatan saat berjuangnya (jd ya sy berusaha ikhlas aja nerima takdir skrg) pdhl kan cuma 2-3 tahun doang perginya. apalagi nikah yg seumur hidup "pergi" ya? pasti bakal jd sesuatu yg berat, ujian ikhlas yg bener2 ga bs dipahami logika, krn jodoh kan udh takdir meski berat pasti bs ikhlas tp bakal berat buat mereka.

Memilih pasangan emang gak boleh sembarangan. milih sekolah aja saya selalu terencana dan perfect. dr SD udh tau bakal smp, sma, kuliah dmn dan mengejar semuanya itu dalam level standard yg saya bikin sendiri. bekerja pun begitu, ga bs asal dpt gaji gede dikantor bonafit, tp cm bs kerja di tmpt yg pny prinsip, high value, dan hati org2nya baik. Banyak yg blg ribet, terlalu tinggi, terlalu ideal. idealis memang. ya begitulah ga bs sembarangan sekolah asal sekolah, kerja "asal" kerja. ada big picture sendiri dlm visi jauh dan complex holistik kedepannya. apalagi milih pasangan. harus yg satu frekuensi, satu kufu, "perfect", bs saling mengimbangi dan menguatkan (bukan melengkapi saja).
Bayangin deh, orang tua itu sayangnya luar biasa, sampe dibahas di dlm Al-Quran kalo kasih mereka tidak bs dibalas makanya kita sebagai anak harus berlaku sangat baik kpd mrk. ya nyatanya yg saya rasain diluar segala konflik yg pernah ada, ya memang begitu, baik. mereka berjuang untuk hidup kita dlm keadaan yg tidak mudah, bekerja keras, menjaga, menyayangi, berkorban. selama 20 tahun lebih bener2 diperjuangkan untuk kehidupan terbaik dr apa yg bs mrk lakukan. saat menikah, bakti seorang anak perempuan prioritasnya berubah menjadi ke suami, seorang laki-laki asing yg ditemuinya diumur 20an, lalu meninggalkan bakti utama thdp org yg udah ngurusin, berjuang, dan super sayang semenjak kita blm lahir di dunia. Keterlaluan banget kalo nikah sama yg sayangnya ga sebanding ma orang tua kita, yg tanggung jawabnya gak melebihi orang tua kita, yg pribadi dan pola pikirnya gak menentramkan dan membantu berkembang maksimal, yg agamanya ga bs bawa kita ke surga. jangan sampe deh ya. 

menikah itu paradoks. meninggalkan sesuatu yg sudah sangat baik untuk sesuatu yang diharapkan akan lebih baik. meninggalkan yg pasti untuk sebuah harapan yg blm pasti terbukti. 

sy pernah bilang ke adik laki-laki saya, nanti kalo kamu nikah, prioritas dan tanggungjawab kamu kan bakal nambah, ada istri dan anak. makanya mumpung blm nikah puas2in bahagiain keluarga. Jadi kalo nanti pas udh nikah tiba2 ga adil (prioritasnya jd lebih ke ank istri pdhl bakti utama laki-laki ttp kpd ibu nya, atau sebaliknya. terlalu prioritasin ibunya sampe lupa istrinya udh ninggalin orangtua yg ngurusin dia dr dikandungan buat dia - laki2 yg jd suaminya). setidaknya ketidakadilan itu gak jomplang2 bgt.

tulisannya jd kmn2 ya hahaha. intinya itu pgn cerita ttg menikah dan orang tua.

Empati

Sore hari disela-sela ngobrolin bisnis yang masih super janin, tersangkut obrolan empati.
Bagi jurusan teknik, empati ini mungkin menjadi sesuatu yang sulit, mungkin, karena sistem pendidikan yang didasari mencetak lulusan yang siap terjun ke dalam sebuah sistem dan berada di belakang layar. Beda hal nya dengan jurusan desain, seni, manajemen yang bekerja hingga depan layar, berinteraksi langsung dan perlu memiliki kemampuan empati yang tinggi untuk komunikasi maupun merasakan dalam sebuah perancangan kebutuhan untuk suatu produk jasa/barang tertentu. Mungkin definisi ini bisa salah secara detail, mohon dikoreksi. Biasanya empati dikembangkan lewat himpunan. "mana temen lo?? kenapa gak lengkap?" dll. bukan semata-mata tradisi, ego, senioritas, namun ada sesuatu yang ditanamkan tentang suatu kebersamaan yg intinya mengajari empati.

Ada suatu contoh yang terasa dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan kampus. Setiap orang berbeda, ada yg cepat dan ada yg lambat, ada yg selesai dan ada yg resign (bahasa halus sebelum DO). Apa yang terjadi saat orang udah lulus? yaudah selesai sudah urusan dikampus dan gak peduli juga dengan teman2nya yg belum lulus. Namun, ada beberapa orang dengan empati yang masih peduli dengan nasib teman-temannya yg diambang DO, baik support mental hingga menawarkan bantuan. Padahal selama kuliah, orang-orang ini gak saling terhubung dalam kelompok pertemanan/ berinteraksi, hanya sebatas kenal nama. Sepele. dan terlihat cerminan seseorang  dimana dirinya berusaha bermanfaat dalam lingkup terkecil diluar circle keluarga. 

Pernah ga bayangin diri menjadi orang lain? dengan segala beban hidupnya?
pernah ga ngerasain hati orang sampe sakit nangis sedih?
pernah ga memposisikan orang secara subjektif sesuai situasi kondisi orang bersangkutan?
pernah ga ngerasain perasaan asli orang hanya dari satu gesture dan nada suaranya?
pernah ga mensupport dgn tulus orang yg kesepian sendirian dalam sebuah perjuangan?
pernah ga care sampe nyari solusi buat org yg lg ada masalah tanpa diminta?
pernah ga nangis pas ngeliat mata orang? semua ketakutan, masalah, kesedihan orang itu seolah2 berpindah ke diri?

Jaman sekarang rasanya semua orang berlomba-lomba menjadi terdepan, yang saat mereka nengok ke belakang, gak ada yg ngikutin mrk sebagai ilmu bermanfaat maupun orang bermanfaat. Lalu apa pentingnya empati? banyak.
- meningkatkan spiritialitas thdp Tuhan
- menemukan titik suatu masalah secara tepat dan tau cara mengatasinya dgn baik
- menciptakan suatu produk yg sangat ergonomi baik secara fisik maupun psikis dan menunjang kualitas hidup user
- salah satu modal menjadi manusia, manusia yg paripurna
- memposisikan orang sesuai porsi dan situasi kondisinya
- membantu orang dari segi dukungan mental dan psikis
- merasakan sesuatu lebih deep
- melatih sensitifitas yg berguna baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan
- dan banyak lagi

Ini salah satu saran yang perlu diperhitungkan dan ada dalam kurikulum pendidikan. Menjadikan manusia terdidik bukan sebagai suatu bahan pabrikan yang siap masuk ke dalam sistem, namun jadikan manusia sebagai manusia. salah satunya dengan menanamkan empati. empati yang muncul dari perasaan dan hati, bukan empati hasil logika.

Thursday, March 10, 2016

KIJP 5

Very excited for this opportunity. yeaay >.<
Humanism, Social, Education, 3 Top List from my concern. Sering deh tiap malem nanya ke diri sendiri dan hati selalu ngejawab jujur. Apa yg dicari? pemahaman. Apa yg dibagi? semuanya (kebahagiaan, pemahaman, pengalaman, perjalanan). Gimana caranya? banyak, salah satunya lewat ini......

merasakan, mikir, ngerenung, merhatiin, mikir, udh kaya nafas yg tiap hari saya lakukan secara otomatis dan bikin bahagia. Dan bahagia baru kerasa kalo udh di share (ttg pemahaman, cerita, keterampilam, pengalaman, perjalanan, pengetahuan, aura positif, spirit, semuanya yg bikin org lain jg bahagia dan manfaat).

Tuesday, March 8, 2016

Apresiasi

Banyak yang mengapresiasi hasil. Tapi saat org berproses, mana ada tuh.... Pada ilang bahkan ngomongin. Belum lagi kalo dlm proses nya itu jatuh ke jurang, struggle, down.

byk hal yg saya perhatiin selama perjalanan hidup ini.

ada orang kerjanya mabok, gak kerja, sampah bgt lah. saat itu semua orang ngomongin, ngejauhin, bahkan menghina. tiba2 orang ini berubah menjadi bertanggung jawab, jadi soleh nan kaya raya. apa yg terjadi? semua orang mendekat, menyanjung, dan mungkin ada bbrp yg menjilat biar kecipratan pamor/popularitas/harta nya. seneng gitu disukai dan dikerubuni org dikala lg diatas? justru harus lbh waspada. thats why knp makin sukses, makin sulit cari org kepercayaan.

Ada org struggle bgt menuju cita2nya, ada suatu massa galau memutuskan sesuatu, hidup fluktuatif, emosional. ya sudah dipastikan proses dmn org2 menghilang menjauh dr sekitarnya. mungkin cm 1-2 org yg mengapreasiasi prosesnya dgn menyemangati, menenangkan, dan meyakinkan langkahnya. sayangnya org2 itu justru strangers yg sblmnya blm pernah ada dlm hidupnya dan blm pernah merasakan kecipratan keuntungan saat ia lg diatas. thats why knp ada kalanya org yg pernah dlm fase ini, bs jauh lbh menghargai segala jenis org dlm segala lapisan bahkan lbh down to earth buat merhatiin dan peduli ma org2 diluar inner circle nya, krn yg bantu / nemenin selama prosesnya justru org2 di luar circle nya.

Kalo di dunia maya, jauh keliatan bgt mana org yg mengapresiasi hasil dan proses (dan itu jd cerminan kualitas diri mrk sendiri. biasanya yg mengapresiasi proses justru org2 yg berjiwa besar dan "levelnya" tinggi. saya pernah melakukan social experiment ttg hal ini). liat aja deh kalo org posting keberhasilan, yg like ratusan. tp saat org bablas posting hal down (yg dianggap loser/ negatif/ emosional), bablas krn dia emang bener2 single fighter sendirian yg gak pny siapa2 dan udh ga bs ditahan sendiri dan butuh ruang buat meluapkan tanpa mikir logika org lain. apa yg terjadi? org2 diem, bahkan ada aja loh yg nge judge ngomongin. cuma pertolongan Allah aja yg mengerakan hati 1-2 orang buat men support, dan "membantu" nya dgn ngasih referensi buku buat bukain pikirannya, ngingetin ibadah, dan meyakinkannya kalo everything will be okay.

Apa penting apresiasi dlm hidup? sepenting kebutuhan dasar manusia untuk mendapati suatu pengakuan baik kecil hingga taraf kompleks yg sangat besar? atau gak penting? penting ga penting, apresiasi masuk ke dalam society system yg menggerakan manusia di dalamnya dlm suatu rule, mempengaruhi psikis manusia itu sendiri, produktifitas, pola pikir, yang tanpa sadar hal itu pun mempengaruhi keseimbangan hidup secara luas dan keseluruhan. ya contoh sederhananya, ada org dlm prosesnyanya ga diapreasiasi yg mengakibatkan dia ampe ngerasa useless dan "buta" atau metalnya dan pikirannya jd tertanam suatu pola "goal oriented". dan berhasil membuat dirinya menjadi sampah masyarakat sesuai omongan org2 thdp nya. mending kalo sampah, ini bs berkembang menjadi byk tindakan; kriminalitas, tukang tipu, bunuh diri, dll. atau org ini berkembang jd mental instan yg goal oriented sehingga menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannga. yg sbenernya hal tersebut bikin masalah lagi thdp society, jd hrs bebenah. hal2 kaya gt sebanding dgn produktifitas, kejujuran, dan kebahagian masyarakat. Beda deh, kalo proses suatu hal diapresiasi, manusia merasa saling dihargai, dkuatkan, dibantu menemukan diri tujuan lbh cepat, menghasilkan mental kuat, menjaga kejujuran, dan menghasilkan suatu keseimbangan dkm rentang yg baik. Sehingga semua berjalan dlm dinamika yg levelnya sama2 produktif, masyarakat pun aman nyaman, dan maju bersama.

btw, dlm sistem pendidikan perlu deh masukin kurikulum apresiasi. yg action nya bs berupa persentasi penemuan yg mencangkup sesuatu yg holistik (yg mengabungkan ilmu pengetahuan semua mata pelajaran, kreatifitas, etos kerja) setiap pelajar tiap minggunya bergilir. bentuknya bs dlm karya science, musik, film, tulisan, benda, ide, dll. Kemudian ada sesi diskusi, dan apresiasi. yg bikin memupuk para pelajar terbiasa dgn segala output berbeda sehingga bs saling menghargai dan merangsang produktifitas (krn dpt pengakuan dr apresiasi tsb, jd semangat dan bs ngasilih hal unexpected bahkan) #secuilide

ya, orang beda-beda sih, jadi ya udah, cuma mau nulis dr hasil pengamatan dan pemikiran aja....

#randomthought #duniahanyasendagurau

Friday, March 4, 2016

Day 2. Bangkok - Cambodia

Halloooo.....
Setelah kepending sekian lama di dalam evernote cerita solotrip half of Indochina, bakal mulai dilanjutin lagi sekarang, hehehe..... untuk cerita pertamanya bisa diliat disini yang sebelumnya pernah di siarin di Hardrock FM Bandung yang pernah ditulis review nya disini.
Day 2.
taxi hua lamphong 60 bath 

kereta 48 bath

minivan $10

dinner $5.5

hotel $7
tuktuk ke angkorwat $20 
Catatan di journal saat itu.
·  Jam 4 subuh undah bangun, mandi (karena kemaren seharian dari subuh belum mandi). Kamar mandi di penginapan ini ada diluar kamar, ya kaya kosan gitu tipe nya. abis mandi, beberes, solat subuh (yang ternyata kecepetan). check out pagi buta cukup bikin susah sang pemilik penginapan yang masih tidur~ Dari penginapan di daalam gang daerah Khaosan Road, jalan kaki ke jalan gede, nemu taxi, naik taxi ke Hua Lamphong Station. Nyampe jam 5.30 Langsung beli tiket 3rd class ke Aranyaprathet Station yang berangkat jam 05.55 pagi. Ohya, tebak deh, ternyata di stasiun ini ada mushalla. jadi,.... kalo naik kereta subuh, daripada solat kecepetan gak jelas di penginapan, mending shalat di stasiun.


ini suasana stasiunnya. jadul bukan? yup dan kalo dirasa2, agak horror, berasa lagi ada di film action asia tahun 70an hahaha. photo taken by me. personal document


syahdu deh suasanan stasiun dalem yang isinya kereta-kereta jadul dengan jendela segede jendela rumah
dan terbuka lebar yang berhasil bikin masuk angin~
photo taken by me. personal document
 Masuk kereta, kursi banyak yang kosong, bebas mau duduk dimana, pilih yang agak belakang biar kalo mau pipis deket. tas ditaro diatas. suasana kereta mirip kereta ekonomi bdg-jogja 20rb an jaman dulu, hanya saja keretanya lebih luas dan penumpangnya sedikit, jadi lebih lapang. bahagia. Banyak tukang dagang klontong yang dateng keluar masuk selama menunggu kereta berangkat, mereka jualan makanan yang gak jelas halal haramnya, karena merekapun gak negrti kalo ditanya ini halal? makanan yang paling sering dijual adalah nasi daging yang katanya chicken cuma bentuknya gak jelas hahaha.... ada juga cemilan manis. karena berangkat subuh, pasti laper banget kan. saya saranin bekel minum dan makanan dari malemn ditaro di tas sebelum naik kereta. karena perjalanannya sungguh membosankan, kecuali kalo ada temen ngobrol atau bawa buku bacaan atau alat lukis atau nulis jurnal.


seperti biasa perjalanan kali ini ditemani si tas tosca yg super tahan banting hahaha
photo taken by me. personal document
pemandangan sepanjang jalan, ijo semua. bisa dinikmati dengan ngeluarin sebagian kepala lewat jendela,
keangin-angin terus ngantuk tapi adem.
photo taken by me. personal document
 Ditengah perjalanan, banyak polisi yang masuk gerbong, terus bapak2 bersandal jepit yang duduk tepat dibelakang kursi saya, ditanyain macem-macem, lama banget. awalnya saya kira cek tiket, ternyata bukan. makin lama, para polisi mengepung bapak-bapak ini, sampe orang-orang mulai notice, terus tas nya digeledah dikira teroris atau pengedar narkoba. heboh bgt deh ampe ada interaksi fisik. dan bapak-bapak ini ekspresi mukanya super datar dan agak kasihan. Singkat cerita, drama itu pun berakhir, dan keadaan kereta seperti semula dengan posisi duduk yang masih sama.

akhirnya kereta menunjukan sampai, sebelum berenti, pemandangan berubah, dari yang hijau berganti menjadi dominasi abu-abu disertai tuktuk dan orang-orang yang berdiri penuh harap. lama perjalanan sekitar...., pokoknya lama banget deh, berangkat jam 5.55 nyampe Aranyaprathet Station itu jam 1 siaaang. jadi perjalanan kereta sekitar 5 jam! ah ini bener2 menderita bgt gak bawa buku secara gak ada temen ngobrol. plus kelaperan yang super bikin perut perih gara2 gak jajan dan udah ga ada tukang jualan lewat lagi~ ya derita gw emang.


stasiun aranyaprathet Cambodiaaa horeee nyampe.
photo taken by me. personal document
Sejujurnya, pas liat pemandangan ini.... sediiih banget. yang awalnya netral-netral aja perasaan, pas liat mata orang-orang didepan tuktuk ini, langsung kerasa semua perasaan mereka. ya harus belajar gak sensitif nih. dan saat itu saya mengendalikan diri dengan cepet-cepet turun dari kereta. terus keluar yang disambut ibu-ibu super sksd dengan bahasa yang gatau deh dia ngomong yang inti dari gesturenya sih kaya nunjukin jalan ke imigrasi, terus naik tuktuk bayar 10 dolar. Ohya, di Cambodia ini bisa pake mata uang dolar amerika. kasian ya mereka.... dari mata uang aja dimonopoli, sedih. Terus nyampe kan di gerbang imigrasi, dan ibu-ibu itu ternyata bertujuan kesana juga dan dia nawarin tuktuk karena mau nebeng tanpa bayar. how smart she is. 


imigrasi Thailand - Cambodia
photo taken by me. personal document.
Setelah ngelewati jalur ke imigrasi yang lumayan panjang dan naik tangga. akhirnya nyampe di ruangan putih besar dengan 2 sisi dinding  transparant dengan kaca, ngantri panjang sambil ngisi kartu kedatangan. nyeret2 tas karena berat di gendong mulu. terus sampe di depan petugas migrasi cek passport, finger print, cek barang, dan kelar. keluar ngelewati suatu area rameee banget kaya terminal. Perjalanan dilajunt ke Poipet Tourist Passenger International Terminal. beli tiket bus ke Siem Reap seharga 10 dolar US. Nunggu sampe minivan dateng, bejubel ma strangers yang kalo ngobrol pun sebatas permukaan, jadi mending diem. dan ada yang menarik di minivan ini..... 

yaitu, adanya kursi lipat yang dibuka di tengah jalur sirkulasi setelahs emua orang duduk di kursi masing-masing. serem deh sebenrnya itu, gatau orang yang duduknya nyaman apa nggak. karena kalo diperhatiin penyanggah bebannya numpang di kursi sebela, jadi kaya ngengantung gt. yang berdampak pada kalau terjadi guncangan dalam mobil (kena polisi tidur/ ngerem mendadak/ manuver belok) maka kestabilan beban dikursi itupun terganggu. rugi ya bayar sama tapi tempatnya beda hahaha.... minivan cukup sejuk. pemandangan disuguhi warna hijau pohon dan rumput. perjalanan cukup panjang dan bener-bener menguji kesabaran dengan kebosanan yang super tinggi. okey selain buku, perlu bawa headset harusnya. dan kalo pergi ke sini berdua ma temen, pilihllah teman yg menyenangkan yg open dan atraktif, biar perjalanan menjadi lebih seru dengan beragam moment menyenangkan. Lama perjalanan, dari jam 2 nyampe jam 5 sore, jadi sekitar 3 jam.
 
additional chair in minivan. smart.
photo taken by me. personal document
Dari situ langsung jalan kaki nyari tuktuk yang bisa di booking buat besok pagi ke Angkor Wat. ditengah hujan, hari sudah mulai gelap, becek-becekan, bawa-bawa ransel 8kg, kelaperan belum makan dari subuh. pengen nangis deh rasanya, cuma kenyatannya sok sok kuat, gak nangis. urus blabla sama mas2nya, terus minta dianterin ke penginapan ma tuktuknya. batar 20 dolar per orang. jadi kalo di tuktuknya sendirian, bayarnya 20 dolar. kalo di tuktuknya ber 4 pun, seorangnya teteo bayar 20 dollar. aneh ya. Akhirnya nyampe di penginapan namanya "tom and jerry" yang ternayta penuh, lalu di transfer ke rekanannya bernama "guess house" (btw, setelah keluar bus, gw udah gak moto2, ribet! jd ga ada foto pas urus tuktuk sama penginapan). Nyampe guest house jam 7an malem.  sendal di buka ditaro di luar, kaya masuk rumah, padahal bentuknya kaya hostel ada resepsionisnya. Tebak, apa yang ditemukan pas lg urus check in? ternyata disediain jasa untuk ke angkor wat yang harganya jauh lebih mura 15 dolar. sekian. Ternyata gouse house lemparan ini superb keren. cuma 7 dollar kamarnya gede dengan kasur king size, kamar mandi di dalam ada bathub nya, tv, wifi, minibar, dan kipas angin.canggih ya harganya. ohya, ada budaya berbeda disini, jadi pas masuk guest house. Setelah naro barang, leyeh2, mandi, shalat.

Jam 7.42 malem, perjalanan dilanjut dengan mengexplore night market by foot aka jalan kaki. yang ternyata jauh, sepi, gerimis. serem. cuma rasa lapar mengalahkans emuanya. nyampe langsung cari makanan dulu, beli ikan bakar 7 dolar sama nasi dan minum yang gatau kenapa jadi bayar 5.5 dollar. abis itu liat2 sungai mekong, masuk night marketnya. jam 10an pulang jalan kaki, masih gerimis, masih jauh, dan melihat penyewaan sepeda seharga 2 dollar. tau gitu kan.... nyewa sepeda aja jalan jalan malemnya~ ya sudahlah, memang takdirnya dikuras semua energi hari itu. Nyampe penginapan  hampir jam 11. cuma ganti baju tidur, terus bobo. awalnya matiins emua lampu, terus horror sendiri, alhasil buka sedikit gorden biar ada sedikit cahaya, terus bobo untuk persiapan ke angkor watt besok pagi.
taken by orang. Personal document.
photo taken by me. personal document
salah satu jajanan di food market, tp gw sih hedon karena kalap kelaperan, makannya jadi di tempat bagus (ada kursi, meja, dan atap mksdnya) dgn menu seafood. mba ini jualan bebek, babi, dan gatau kenapa hampir semua pedangan disini 80% mukanya gak bahagia. gatau cape/ bosen/ byk masalah/sedih/ kenapa. auranya jadi gak menarik buat dibeli, menariknya buat kasihan. ga menarik buat dibeli karena makanannya ragu gak halal deng, bukan krn mukanya kasian hehehe.... ada tukang jualan pancake yg gerobaknya ditempelin ke body motor, jadi GETOR, gerobak motor. bahsa asal saya sih itu mah haha... harganya 1 dollar isi coklat pisang.

SARAN :
- shalat subuh di stasiun hua lampong aja kalo berangkat yang jam 5 an
- persiapkan makanan dan minuman biar gak kelaperan, karena perjalanannya allahuakbar lama cyiiin seharian, dari mulai jalan kaki, naik taxi (takut ketingalan kereta), naik kereta, naik tuktuk, jalan kaki, naik minivan, naik tuktuk lagi, jalan kaki. total perjalanan dari jam 5 subuh nyampe penginapan  jam 7 malem. 14 jam~
- kalo pergi sendiri/ pergi brg org yg gak ngobrol, jangan lupa bawa buku bacaan/ journal/ alat gambar, dan headseat
- makanan paling aman, kalo ga sayur, telor, ayam yg keliatan bentuknya, ya seafood haha
- sewa sepeda aja buat jalan-jalan disana
- bawa jas ujan dan raicover buat tas, biar gak repot kalo ujan dan masih bs bergerak bebas tanpa harus megang payung.
- bawa sendal jepit, sepatu masukin tas.
- pesen tuktuk di penginapan aja, lebih mruah, daripada di tempat minivan berlabuh sampai. mahal, luamyan beda 5 dollar
- jangan lupa ikuti tata krama budaya disana, mulai dari lepas alas kaki setiap mau masuk, cara menyapa, dll.