Tuesday, February 8, 2022

Little Things

Aku benci banget saat lagi ngobrol serius tentang the big deal, rekan bicara malah sibuk komentarin hal-hal kecil yang gak penting dan gak relevan dengan konten dan sikon. Misal, sedang ngobrolin karir yang super urgent, struggle, dan serius, rekan bicara komentarin "antingnya nambah ya", "jerawat yang di pipi udh kering ya", "wah bajunya baru ya". Itu rasanya kaya pengen makan orang itu dan lemparin meja. 

Lain hal nya dengan kasus lagi makan, tiba2 dibawain minuman kesukaan. Pas tanya "kok tau, aku cm bisa minum ini?", orang itu bilang "kan waktu di xx, kamu minumnya ini trs". Kalau kasus itu, pay attention to little things nya bikin orang merasa dihargai, disimak. 

Thursday, February 3, 2022

Perasaan Yang Sama

2013. 04.00, Bandara
Pesawatku ke Jakarta dipanggil dahulu, aku bergegas menuju pesawat. Ada tangisan yang tak tertahankan yang berusaha tak tumpah. Teman memanggil "mau kemana? nanti dulu aja". Aku berlala secepat kilat. Sampai pesawat dengan kursi dekat jendela, tangisanku tumpah. Perasaa sedih meninggalkan semua kehidupan 2 bulan di tempat itu dengan semua orang dan kenangannya. 

Esok paginya, aku hubungi teman, dia sudah sampai di tempat tinggalnya, di Bandung kemarin. "Hai, aku minta foto-foto disana doang". Teman membalas sekian jam kemudian "hai, aku baru bangun, aku pikir kita masih disana, balbla (panjang ttp perasaanya), ok, nanti gw kirim fotonya" dari pesan itu, aku tersadarkan kalau teman pun memiliki perasaan yang sama. Perasaan dan sensasi dari setiap memori pengalaman selama disana bertahan hingga setahun kedepan. 

2013. Mobil elf, Flores.
Teman di sebelah memberikan handphone nya kepadaku. Aku ambil, lihat, ada sebuah foto kiriman dari kenalansaat sailing bersama. Ada perasaan sedih, haru, campur aduk. Segera aku kembalikan handphone tersebuh, membalikan wajah menghadap jendela dan menangis. Lalu aku berkata "sedih ya". Dia berkata "namanya 5 malam 6 hari bareng sehidup semati selama di kapan", dan temanku pun merasakan kesedihan pisah yang sama. Kesedihan pisah dengan strangers yang pergi bersama selama 6 hari saat itu rasanya seperti putus dengan pacar. Selama disana ada happiness joy melimpah ruah dan bertahan di aku selama 5 tahun kemudian (Masih bisa me recall dan panggil joy selama 2 minggu flores saat itu).

2022. Jogja.
Sepulang dari main bersama teman-teman baru, rasanya joy banget sampe dibahas terus. Besoknya juga masih joy dan hari-hari esoknya pun masih kerasa joy nya. Saat mengobrol, ternyata mereka merasakan hal yang sama: joy. Saat itu light dan netral banget energy nya, dan mereka pun merasakan hal yang sama. Sampe ada temen cerita kalau dia masih bisa merasakan pengalaman selama main kemarin, anginnya, ombaknya. Di aku, perasaan itu hanya bertahan kurang dari seminggu, namu segudang insight yang di dapat selama perjalanan merubah banyak cara pandang dan kesadaranku.

Mungkin kita merasakan hal yang sama, 
Mungkin kita ingin mengungkapkan,
Mungkin kita ingin mengekspresikan,
Namun tak berani untuk dikeluarkan.

Wednesday, February 2, 2022

Clarity

Tanpa sadar, kita keseret kedalam realita orang lain. Untuk keluar dari itu, hal pertamanya adalah mengetahui realita kita sendiri. 

Realita disini maksudnya kehidupan, value, belief, cara pandang, cara hidup orang lain. Seperti saat diri mengikuti pattern sekolah, kerja, nikah, beranak. Apakah itu realita yang ingin kita ciptakan? Apakah itu realita diri asli kita? Apakah itu yang benar-benar kamu inginkan? Apakah kamu bahagia akan hal itu?

Jika tidak, artinya itu bukan realitamu.
Untuk menciptakan realitamu sendiri, hal pertama yang perlu dilakukan adalah clarity, clarity tentang siapa kamu, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu kejar, apa yang kamu, apa yang bikin kamu happy, joy mu, kasarnya jadi punya kompas. Setelah itu sinkronisasikan keinginan, hasrat, keyakinanmu dengan energy mu. The, go ahead. 

Tuesday, February 1, 2022

1/2/22

Tidak semua orang mau membuka dirinya, mau berbagi kisah hidupnya, mau mengekspresikan perasaannya, mau menceritakan perjalanan dan insightnya. Saat ada yang melakukannya, alih-alih menilai, menjudge, berkomentar, menghujat, labeling, membandingkan, cobalah dengarkan dengan perasaan netral. Maka banyak sekali yang akan kamu dapatkan, kekayaan batin, intelektual, keluasan hati, kedewasaan, dan kebijaksanaan.