Sunday, July 30, 2023

Mau Sampai Kapan?

Mau sampai kapan mengundang abuser hanya untuk membuktikan diri kuat?
Mau sampai kapan menciptakan masalah hanya untuk membuktikan diri mampu?
Mau sampai kapan beresin masalah orang hanya untuk sadar ada diri yang terabaikan?
Mau sampai kapan kasih energy urusin hidup orang sampai melesat tinggi hanya karena takut,
Takut jika seluruh energy dan kemampuan diri digunakan untuk diri sendiri, dan diri terbang jauh.
Mau sampai kapan mengabaikan diri hanya untuk kabur dari melihat kemampuan dan kekuatan diri?
Mau sampai kapan mendahulukan orang lain hanya untuk memvalidasi false belief "aku tak berharga", "tidak ada yang peduli padaku", "aku tidak penting" ?
Mau sampai kapan menyimpan potensi diri dengan selalu playing small?
Mau sampai kapan mengejar hal-hal yang gak layak untuk diri?

Masalah

Bagaimana jika sebenarnya masalah itu tidak ada?
Bagaimana jika hidup ini bukan untuk menyelesaikan masalah?
Bagaimana jika kita tak perlu bersusah-susah dahulu untuk bahagia?
Bagaimana kita tidak perlu memiliki alasan untuk hidup mudah? 
Bagaimana jika semuanya adalah pilihan tanpa alasan dan benar salah?

Kembali ke tentang masalah, 
Jika kita terbiasa di program untuk menyelesaikan masalah, ada yang salah di diri, ada masalah, kita akan terus-terusan mengali apa yang salah yang dianggap masalah dan memperbaikinya agar kehidupan berubah dan menjadi lebih baik. Realitanya waktu dan hidup justru abis untuk melihat kesalahan, menciptakan masalah, dan menyelesaikannya.

Sadar

"kok tiap lo blabla, suka blabla", "wah lo byk yg blabla ya", "ini lo blabla ya", 
"kemampuan ini lo kenceng jg ya", "lo blabla ya", dll

Udah banyak orang yang sadari akan diri tapi diri gak pernah liat dan mengakui itu. 
Entah karena terbiasa akan hal itu jadi dianggap biasa; entah terlalu rendah dan kecil melihat diri sendiri; entah kurang apresiasi diri; entah apapun itu. Sampe di momen sadar. Sadar kalau semesta sabar untuk terus memberitahu dan kasih sinyal; sadar kalau diri begitu; sadar kalau diri ini itu. 

Mengenal Diri

Tahun lalu, pas aware diri gak kenal diri sendiri, sempat agak panik.
Lalu asking universe show me clarity about myself, yang muncul kemampuan diri ini itu, lalu masih ngeyel, dan asking lg universe. Tiba-tiba ada aja orang yang acknowledge kemampuan diri. Masih juga ngeyel dan asking universe "kok aku gak kenal diri, show me the real me". Tiba-tiba ada kejadians esuatu, jebret2. Terus ketemu orang tiba2 acknowledge sesuatu tentang diri yang bikin sadar, dan kaget sendiri. Momen dimana kenal dir sendiri. Ternyata mengenal diri sesederhana tau kemampuan diri.

Being Wise and Mature

Kemarin berada di sebuah lingkungan, orang-orang bahas tentang energy, experience dan kemampuan ini tiu. Sekilas terdengar gilak macam halusinasi, waham, dsb. 

Orang-orang yang punya gift bisa jadi banyak dan banyak sekali. Orang-orang yang bisa rasain perasaan dan tau pikiran orang termasuk bisa masuk ke jiwa-jiwa orang juga bisa jadi banyak. Orang-orang yang bisa liat mahluk halus, aura, energy, past life, future, dll pun bisa jadi banyak.

Yg aku amati, orang yang bener2 bisa, yang experience nya udah banyak, cenderung diam. Gak cerita2 yang arahnya ke pamer. Orang yang punya gift bawaan dari lahir cenderung yaudah aja. Orang yang bisa aneh2 karen abelajar atau ada gurunya, yang intentionnya gak baik cenderung nutup rapat-rapat. Orang2 yg baru bisa atau baru sadarnya dirinya bisa, jatohnya kaya anak kecil punya mainan baru, gatel buat pamer2. Ya gak semuanya. 

Semakin kita kenall gift diri, experience banyak, berurusan dgn byk hal, justru semakin tenang, diam, ga berisik, gak ada urgensi cerita-cerita, ya cukup diri sendiri yang tau dan oranng2 yg bisa tau diri bisa. 

Kehilangan

Pernah di momen takut kehilangan.
Takut kehilangan momen bahagia, kehilangan momen joy, kehilangan momen excited, kehilangan momen spacey, kehilangan kesempatan, kehilangan waktu, takut kehilangan ini itu.

Realitanya, yang berlalu biarlah berlalu, dan semua hal bisa kita ciptakan kembali.
Kehilangan orang, kita bisa pull other one to come in our life. 
Kehilangan uang, kita bs pull and create money again.
Kehilangan kesempatan, kita bs create another one(s).
Kehilangan diri sendiri pun, kita msh bs asking universe "show me, the real me"
Kehilangan pekerjaan, kita bs pull and create other job.
Kehilangan apapun, kita bisa hadirkan itu kembali.

Friday, July 28, 2023

27/7/23

Ternyata hidup dan kehidupan normal orang pada umumnya se ringan itu, se surface itu, sampai di momen sadar pandangan orang lain akan diri yang intense ini. Karena banyak orang yang gak nyaman dengan hal-hal intense. Hal-hal yang terlalu mendalam, terlalu kuat, terlalu intense. 

Pernah waktu kecil, membahas sesuatu dan bermunculan banyak pertanyaan, dan orang dewasa saat itu mendadak stress dan komentar "kamu tuh jadi orang jangan terlalu mendalam". Saat itu, gak paham apa yang dianggap mendalam, karena buatku itu hal biasa. Seiring waktu ada kejadian orang-orang nge reject aku cuma karena gak kuat dengan intensitasku. Bukan tentang pemikiran, perasaan, kesedihan, kemarahan, kadang kalau sedang bahagia joy yang super expand pun, gak semua orang bs receive energy ku. Ya, ternyata gak semua org bisa menerima energy kebahagian yang terlalu expand dan intense. Awalnya aneh, realitanya ada. 

Ya sesederhana, orang bisa mudah berbicara trivial things dan menikmatinya, aku ga bs. Bahkan gak ngerti hal-hal itu perlu dibahas. Begitupun dengan obrolan berat yang hidden agenda/ intentionnya tentang benar salah (seperti debat tentang suatu hal baik formal di forum atau informal) pun aku tak bisa, untuk menyimak saja malas.

Arogan

Hari ini ada sesuatu yang membawa ke sebuah kesadaran.
Kadang atau bahkan sering saking cepatnya diri, gw gak bisa toleransi dengan hal-hal lambat (orang lemot, lelet, gak pinter, daya tangkap blableblo, respon lambat, gerak fisik lelet, sistem berbelit-belit, semua hal yang lambat baik secara mental mind, dan fisik). Saking frustasinya berurusan dengan hal-hal lambat, kadang keluar kata/sikap yang (dulu) tanpa sadar terkesan arogan. 

Tadi sore, sadar kalau setiap orang, tempat, sistem, memiliki pace nya masing-masing. Kadang mereka lambat ya karena prosesor bawaan lahirnya memang segitu. Bukan karena mental budak yg ngkutin sistem, bukan karena males, bukan karena gak mau berubah, ya memang bawaan dari sananya lambat dimana kecepatannya ya udah mentok segitu. Disinilah muncul rasa kasih terhadap sesama meski hal-hal lambat tersebut masih membuat diri gilak.

Wednesday, July 26, 2023

Sadar

Mungkin orang gak akan get it sampai ia mengalaminya sendiri.
Kecuali empath, orang-orang yang memiliki kepekaan batin, dsb.

Ada beberapa kejadian yang diri benar-benar suffering struggle sesak, dimana saat bercerita, orang hanya merespon secara logika tanpa benar-benar bisa paham bahkan tak jarang berakhir harming. Hingga akhirnya diri lepaskan dan diurus sendiri. Di mata mereka hanya ledakan-ledakan emosi intense yang mungkin dianggap menganggu atau perlu dihadang. Dan beberapa tahun kemudian (2tahun, 5tahun, 6tahun) orang-orang itu kembali hadir untuk meminta maaf, dimana diri sudah healed dan lupa. Ternyata butuh waktu tahunan untuk orang memahami keadaan saat itu dan efek perbuatannya. 

Ada yang tiba-tiba bermimpi dan sadar, ada yang tiba-tiba mengalami hal sejenis lalu teringat, ada yang tiba-tiba baru get it dan sadar seberat dan se harm apa saat itu. 

Dan untuk apa kata maaf?
Tidak memperbaiki keadaan,
Tidak menyelesaikan apapun.
Hanya melepaskan rasa bersalahnya, agar dirinya tenang.
Ya, untuk dirinya bukan untuk orang lain. 
Jd apa fungsinya untuk orang lain?

Tuesday, July 25, 2023

Mengabaikan

Kadang diri mencintai orang yang tidak mencintai diri bahkan menyakiti
Kadang diri memprioritaskan orang yang memperlakukan diri seperti debu
Kadang diri berkorban untuk orang yang sadar kontribusi diri pun tidak
Kadang diri merawat orang yang saat tumbuh besar malah membunuh diri ini
Kadang diri mengangkat orang hingga puncak dengan menenggelamkan diri
Kadang diri menyinari banyak orang hingga tak ada satupun cahaya tersisa untuk diri
Kadang diri merubah orang bersinar cemerlang hingga tak bernyawa
Kadang diri menyembuhkan orang hingga menuai penderitaan bertubi-tubi

Dan itu semua, bukan tentang mendapat apa yang telah diri berikan,
Namun kesadaran untuk bercermin, seberapa diri mengabaikan diri?
dan apa yang tercipta jika mengunakan seluruh energi diri untuk diri sendiri?

Monday, July 24, 2023

Masalah

 Aku menciptakan masalah untuk menutupi masalahku
Aku menciptakan masalah untuk terus kecil tak berdaya
Aku menciptakan masalah untuk menekan kemampuan diri muncul

Aku menciptakan masalah untuk memvalidasi core false belief ku
Aku menciptakan masalah untuk menutup diri dari kekuatanku
Aku menciptakan masalah untuk memperlambat langkahku, 
agar sama dengan yang lain dan merasa normal.

Aku menciptakan masalah untuk membuktikan 
apa yang intuisiku tahu agar mampu dicerna logika.
Aku menciptakan masalah untuk terus berputar 
tanpa benar-benar hidup menjadi diri sendiri yang bersinar

Aku menciptakan masalah untuk mendapatkan perhatian
hal yang sebenarnya bisa kuberikan pada diriku sendiri.

Aku menciptakan masalah, untuk akhirnya benar-benar mengenal diriku sendiri.

Jika ada cara mudah, untuk apa menciptakan masalah?
Ternyata sensasi keluar dari masalah itu yang menyenangkan
seperti tantangan yang menantang dan membuat candu.

Tidak ada yang benar-benar Hilang

Tidak ada yang benar-benar hilang.
Layaknya bibit yang jatuh di tanah, menyebar di lahan luas, 
yang terus tumbuh hingga suatu masa siap untuk di panen.

Tidak ada yang benar-benar hilang
Semua akan kembali dalam bentuk yang tak disangka-sangka
Bisa di kehidupan saat ini maupun nanti.

Tidak ada yang benar-benar hilang
Seperti matahari yang akan hadir kembali esok pagi
Seperti lebah yang terus memproduksi madu.

Tidak ada yang benar-benar hilang
Termasuk saat kehilangan diri sendiri, 
selalu ada cara semesta untuk mengembalikannya

Tidak Ada Yang Hilang

Tidak ada yang hilang.

Jikapun ada, saat diri ikhlas (melepaskan),
akan datang gantinya.

Pekerjaan, teman, pasangan, uang, kesempatan, apapun itu
Kita bisa menciptakannya kembali selama mampu membuka diri dan menerima

Hal-hal yang dianggap hilang, bisa jadi salah satu cara semesta memfasilitasi diri untuk lembih mengenal diri sendiri. Mengenal batasan diri, apa yang diri suka, apa yang pantas untuk diri, termasuk mengenal potensi dan kemampuan diri. 

Kadang kehilangan emas membuat diri jatuh kedalam kesedihan, kekecewaan, penyesalan, menyalahkan diri sendiri, karena kita terbiasa mendapat tembaga. Seiiring waktu, kita akan mengenal bahwa diri sebenarnya pantas dapat berlian, dan emas bukan hal puncak yang bisa kita raih maupun miliki. 

Kehilangan-kehilangan hanya sebagai katalis dalam perjalanan spiritual: perjalanan mengenal diri sendiri; meluaskan welas asih kepada diri dan semua yang ada di semesta; perjalanan untuk melepas segala yang sudah tidak bekerja dan berkontribusi untuk diri; perjalanan untuk membersihkan dan memberi ruang diri untuk menerima hal-hal baru yang relevan, lebih baik, dan dibutuhkan saat itu untuk tahap selanjutnya.

Friday, July 21, 2023

21/7/23

Banyak sekali yang ingin ku sampaikan dan suarakan,
Hanya saja waktuku sedang habis banyak untuk bekerja
Dan mata rasanya lelah sekali menatap layar seharian.

Thursday, July 20, 2023

Jumping

Kalau ada cara mudah, buat apa pilih yang sulit?
Kalau ada cara instan, buat apa ribet-ribet?
Kalau ada cara cepat, buat apa lama-lama?
Kalau bisa mempermudah, buat apa mempersulit?

Gak semuanya perlu tersturktur, step by step, punya pola yang ketebak, kadang kita bisa jumping.
Dan gak ada yang tau jumping potensial diri, kecuali orang-orang yang bisa "liat" potensi orang (liat disini adalah just knowing meski belum terbukti/ ada history nya/ pernah achieved itu. Just knowing aja org ini bisa apa, sejauh apa, dll). 

Kerja dan Uang

Mungkin banyak orang yang bekerja untuk uang dan for living. Terlepas ia memiliki uang atau benar-benar sedang tidak ada uang. Namun tidak semua orang bekerja semata-mata uang menjadi nomer satunya sekalipun ia sedang tidak punya uang. 

Ada yang bekerja karena bosan di rumah, biar bisa keluar dari rumah, biar gak diomongin orang, bahkan menjadikan pekerjaan sebagai validasi dirinya berharga (mau dibayar serendah apapun atau unfair, ia akan stay karena menaruh keberhargaan dirinya dengan bekerja dan memiliki pekerjaan). Ada juga yang hidden agendanya sembuhin diri dari depresi (ketemu orang, bekerja menghasilkan karya, pny uang untuk hidup sendiri, bersosialisasi, meningkatkan hasrat kompetisi, dan membuat diri lebih hidup dan kembali hidup), ada yang niatnya untuk membenahi rutinitas dengan kerja kantoran kembali, ada yang niatnya untuk membangun link, ada yang niatnya untuk membuka peluang lain, pengen berkembang, sebagai ajang explorasi diri, mengenal diri, benerin boundaries, dan banyak niatan lainnya.

Kerja gak selalu identik dengan uang.
Menariknya, kalau bahas pekerjaan, mindset kebanyakan orang sebatas "duitnya kurang", "ngeluh2 capek kan butuh duit jg", "pindah karena duitnya lebih gede", "bersyukur dpt gaji segitu", semua bahasan tentang pekerjaan ke arah duit, duit, duit, duit for living. Realitanya, gak semua hal pekerjaan tentang uang, ada yang ke arah lembur terus gak bagus buat kesehatan fisik; lingkungan kerja pushing and unsupportive nan gak nurturing, yg gak bagus buat kesehatan mental.

Dan pada akhirnya, bekerja dan pekerjaan bukan tentang skill, ability, komitmen, komunikasi, background. Tapi tentang cocok-cocokan. Cocok sama ritme kerja, budaya kantor, sama taste of kantor, sama orang2nya. Bahkan ada hal2 lain kaya cocok2an dgn lingkungan kos (klo di luar kota), kota tmpt bekerja, social support, kebutuhan2 lainnya yg terpenuhi (sosialisasi, explorasi, dll). Cm memang kalo uang kita banyak, peluang bahagianya lbh besar. at least bs tinggal di tmpt yg proper, bs milih lingkungan kos yg ok, bs ikut komunitas, bs join gym dan olahraga lain yg happy, bs bersosialisasi makan di tmpt enak atau datang acara party.  

Monday, July 17, 2023

Instropeksi

Instropeksi bukan untuk mencari kesalahan, kelemahan, kekurangan diri.
Instropeksi sebuah kegiatan untuk melihat ke dalam diri sendiri for good and bad, to gain awareness about ourself. Bukan untuk mencari-cari kesalahan diri yang berlabuh ke wrongness of me.

Misal:
dikhianati, diselingkuhi. Bukan jadinya menyalahkan diri gak bener, diri kurang ini itu, diri less, dll.
Justru instrokpeksi ajang melihat ke dalam diri , seperti "ooo ternyata ada trauma yg blm beres, sehingga narik orang2 yg meninggalkan. pola lama terulang", "ooo ternyata diri kurang sayang dan memprioritaskan diri sendiri", "ooo ternyata dari awal udah tau cuma krn gak trust self, trust insting sendiri, jd memilih orang yang seperti itu", "ooo ternyata diri terlalu baik dan pemaaf sampai sering disakiti", dll. 

Instropeksi bukan untuk melihat kesalahan diri, mencari-cari kekurangan diri, mengada-ngada keyakinan dan olah logika untuk membuktikan diri salah. Instropeksi adalah ajang menyelami diri dan mendapati awareness, sebagai penunjang pengembangan diri. (in my opinion ya).

-

Kadang kita butuh orang lain sebagai cermin.


Tuesday, July 11, 2023

11/7/23

My body highly aware, when my mind need and seek the prove. 
I have to go through a hard and arduous journey to get the proof what my body aware. 
Unconsciously, I tortured my body and soul

People come when they are very messy, lacking a lot of energy, financial ruin, live in chaos. They do everything to fulfill themselves, to meet all their needs, including justifying any means. When people are unhappy and hurting, they tend to be mean and hurt others. When they get everything they need, all needs are met, and become happier and lighter, they forget everything they did to others (harmed, abused, used, "killed", betrayed, sent black magic, tortured). They do not care how far the damage and impact of their behavior on others (spirit, body, mind) and human life. And those who have been used, exploited, explored, enslaved, they took it for granted, cast aside like insignificant dust, forgotten, and left without ever being remembered. 

Wednesday, July 5, 2023

5/7/23

Its so deep sadness when you realized you sabotage yourself, lost what you really want, desire, love. It lead to guilty to self. Why I didn't say it, why I didn't express it, why I didn't stand up it for myself, why I didn't take a change, why I healed them? why I be manipulated, why I didn't trust myself, so many why and broken heart inside heavier. The more I realized what was going on, the more sadness up in my body. 

So, now, 
How I change all it? 
What energy, be, that I require to change it?
Return all the negative energy to the sender, return all the others intention that effects not kind to me and my body and my life, take back what I really want desire and lust it, Stand up for myself; to make my life greater, brighter, lighter, and more abundance, weip?

What I really want?
I want my self back, my truly self without outside energy; without negative energy that people send; without trauma, heaviness, and all stuck emotion; I want all of what I desire come to me with totall ease, joy, glory, and effortless.