Saturday, September 28, 2013

teman.

teman itu...
gak sering ketemu.
gak komunikasi rutin.
gak cerita tiap hal tp saling menanyakan kabar.

tapi...
saat ketemu, rasanya tetep sama.
saat ketemu, semua cerita tumpah ruah.
saat ketemu, meningalkan kesan di hati.
selalu negor jujur saat salah, meski frontal dan pedes, anehnya ga pernah sakit hati.

kalau temenan cuma cari kesenangan,
kalau temenan cuma cerita sehari2,
kalau temenan gak membuat diri lbh baik,
kalau temenan cuma kuantitas tanpa kualitas,
kalau temenan gak saling peduli,
kalau temenan lewat sehari rasanya langsung beda,
kalau temenan lbh byk mudharatnya,
kalau temenan tanpa ikatan emosi dan rasa sayang,

sendiri lebih baik.

Monday, September 16, 2013

24 hours. Fullfill

Fullfill. Sabtu malam ke nikahan senior di maxi's resto, bertemu orang-orang dan beberapa teman seangkatan yang jarang ketemu. Pulang, mampir angkringan ITB sampe jam 11 malem, sampe kosan tidur. Besoknya, minggu, santai-santai dan masuk sms dari Oby (adik): "teh, aku lg di bandung, mau makan bareng ga?" dan kita pun berangkat ke Tokyo connection jam 10 siang, ngobrolin banyak hal yang membuat mata berkaca-kaca menerima kenyataan betapa bersyukurnya hidup. Lanjut bertemu (mantan) teman-teman kantor jam 2 siang sampe jam 7 malam. Banyak cerita masa lalu yang diungkapkan membuahkan gelak tawa dan senang, benar-benar senang... Lanjut bertemu teman-teman sejurusan S1 jam 7-9an malam. ah senang :3 pulang anterin maya dulu.

Nikahan aci jodi. (ki-ka) ninis, sufty. saya. laxmie. @maxi's resto

Ditraktir Oby yang abis menang arisan hahaha @tokyo connection

Meet up (mantan) temen-temen kantor @potluck cafe and library
arif, vikaz, dina, ratih, indra, saya
meet up teman2 S1 interior, @cafe kebon. the last stand

i love these day. ibarat nge charge batre. besoknya (senin, today) super seneng, dan jadi malas bersosialisasi karena masih full. berasa lengkap aja, dikunjungi adik, diskusi, ditelepon ibu, meet up marathon dengan 2 kelompok berbeda.

Friday, September 13, 2013

proposal?


Kalau ditanya kehidupan apa yang saya inginkan.
saya kembali bertanya siapa saya dan untuk apa saya diciptakan.

Kalau dimulai dari kehidupan sekarang, ya (harus) beresin apa yang udah dimulai, menghasilkan karya yang manfaatnya kerasa langsung ma orang lain sebelum wisuda. abis itu nikah entah siapa jodoh saya :p

Nikah dengan laki-laki yang sejalan, sepemikiran, satu visi, yang hatinya terikat dengan jiwa saya karena Allah.
Traveling bareng 1-2 tahun, kemudian nulis buku tentang pemahaman dan hal-hal yang didapet selama traveling, memutar uang dari situ. kemudian membuka sebuah usaha publishing, menjadi penulis, menjadi ibu rumah tangga, mengajar anak-anak jalanan dan suami saya bekerja keras pada usahanya untuk menafkahi keluarga agar hidup layak. Membangun rumah tanggga dari nol gapapa, saya mau2 aja, asal dia punya tujuan hidup dan tau arahnya, bertanggung jawab dan termasuk orang yang bertaqwa. merasakan susah senangnya dan merasakan jatuh bangunnya bersama-sama. karena (saya yakin) hal itu akan menjadi sebuah kekuatan dan perekat dalam keluarga. Tinggal di sebuah rumah sederhana namun "lapang". Membebaskan anak-anak untuk memilih hidupnya, terserah mereka mau sekolah atau tidak, mau sekolah disekolahan seperti apa (formal/sekolah alam/apalah) bebas, karena belajar bisa dimana saja dan dari siapapun, yang pasti mereka harus punya tujuan hidup, bekerja keras, konsisten di bidangnya, dan bertanggung jawab (terhadap dirinya, terhadap keluarganya, terhadap amanat Tuhan, terhadap sesama dan lingkungan, dan terhadap apa yang dipilih dan dikerjakannya).

dari segi finansial, 
  • sekian persen untuk tempat tinggal (kpr, kalo ngontrak dulu, ya tahun pertama aja). alangkah baiknya kalo kpr itu 5-10 tahun, setelah beres cicil mobil 2 tahun.  Jadi saat anak mulai besar (7-12 tahun), anggaran yg dulunya buat kpr dan mobil dialihkan untuk biaya pendidikan anak (sekolah formal/informal/biaya petualangannya kalo mereka ga mau sekolah).
  • sekian persen ditabung dengan persentasinya. punya 3 jenis tabungan, 1 tabungan gak boleh dipake (rentang waktu 25-30 tahun. untuk masa tua dan biaya nikah anak, meski anak bisa cari uang sendiri, bagaimanapun ortu harus mempersiapkan untuk nikah mah masih tanggungan iya ga sih?), 1 tabungan yang keluar masuk (biaya makan, kehidupan sehari2, uang saku, kesehatan, pakaian, rekreasi, perabot rumah, dsb), 1 tabungan haji.
  • sekian persen untuk investasi (sedekah, emas, bisnis).
sebenernya udah pernah ngitung dalam nominal rupiah, stress liat angkanya. hahaha. 

Thursday, September 12, 2013

terimakasih

Dari semau hal yang disyukuri, yang paling disyukuri adalah terimakasih telah melahirkan saya dari rahim perempuan yang sangat baik dan terimakasih telah memberikan saya ayah seperti beliau. dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. mereka tetap yang terbaik.

Tuesday, September 10, 2013

"Jatuh Cinta Itu Biasa Saja"

Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua, hanya saling bercerita
Tak perlu memuji

Kita berbuat, tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berjuang, tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi

Ketika rindu, menggebu-gebu
Kita berburu, jatuh cinta itu biasa saja
Kita berbuat, tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti

Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam remang
Relung hati kita buat
Relung hati kita buat
Hati kita buat
Relung hati kita buat

Jatuh Cinta Itu Biasa Saja - Efek Rumah Kaca

Thursday, September 5, 2013

Krakatau

30 Agustus - 1 september
(Kalianda Canti, Selat Sunda, Pulau sebesi, Lagoon cabe, Anak Gunung Krakatau)

Bermula disebuah pertemuan tentang bisnis yang berakhir pada keimpulsifan dan ke spontanan, beberapa hari kemudiannya kami ber-2 sudah dalam perjalanan ke krakatau, selat sunda, lampung.

Kami berangkat dari terminal leuwi panjang pada hari jumat jam 15.30 bertemu dengan teman-teman trip lainnya yang tak dikenal. sampai terminal merak pukul 22.00 dilanjutkan ke pelabuha sambil jalan kaki karena memang dekat, bertemu dengan 1 teman lainnya yang berangkat dari jakarta. Kita berangkat jam 01.00 pagi, sampai pelabuhan bakaheuni jam 04.00 dini hari, blabla, lalu naik angkot, sampe kalianda jam 06.00 kami pun langsung sarapan, lanjut ke canti, dan 08.00 perjalanan ke pulau sebesi. dan kita disana main ini itu, mengobrolkan ini itu, merasakan ini itu, meresapi ini itu, berfikir tentang ini dan itu, medapati pengalaman dan memori akan ini itu. Pulang dari pulau sebesi pukul 15.00 dan sampai bandung pukul 06.00 keesokan harinya, satu dari kami pulang ke Jakarta.

Total biaya: trip 385rb (transport dr merak, penginapan, makan, dll) + pp bdg-merak bis ac 140rb.

some of memories: bapak-bapak misterius yang tiba2 muncul, tiba2 hilang. 3 bocah yang super lucu. org2 egois yg kerjanya tidur di kapal, mensabotase tempat orang. duduk di atap kapal, pas malem banyak bintang. duduk di ujung kapal di tengah laut. angin malam laut. rasa haru saat melihat awak2 kapal dan anak2nya. Wc rusak, ee bertebaran. listrik mati nyala, tikus, tokek. Tracking.  alam yang indah. ah banyak.

Selat sunda




Personil trip kemarin: (kiri ke kanan)

Vilda
Seorang Designer Product lulusan ITENAS, seorang penulis yang 2 novelnya sedang dalam proses penerbitan, sekarang menjadi asisten dosen di almamaternya dan sedang menulis buku ke-4 nya.

Febriani (saya)
Seorang Interior Designer lulusan ITB, sempat menjalani profesinya di konsultan desain selama 2 tahun, menjadi asisten dosen setahun kemarin. Sekarang sedang S2 di alamaternya dan mencoba menulis

Dwi indra
Seorang Graphic Designer lulusan Maranatha yang bekerja sebagai graphic designer tentunya, di Jakarta yang sebelumnya pernah bekerja di Bandung. Hasil fotonya bagus2.

Pertemuan kami ber-3 dengan kesamaan hobby, minat, dan pemikiran yang sejalan, sangat bisa untuk berkolaborasi dan menciptakan sesuatu kelak. - cooming soon - (hahaha geleuh yah :p )