Sunday, December 25, 2022

25/12/2022

5 tahun lalu, mantan partner kerja "kita bakal balap-balapan kedepannya"
Saat itu, aku gak ngerti maksudnya. Sampai ketika 2 minggu lalu saat di Jogja, tiba-tiba teringat tentang dia, gak sengaja masuk ke dirinya, dan kaget wow, dia selevel ma aku skrg. Entahlah apa yang terjadi dalam hidupnya selama 5 tahun ini, karena buatku pribadi 5 tahun ini gilak bgt lah experiencenya, bener-bener ngebuang semua sampah diri dan banyak pengalaman pahit yang hadir sampe di titik hampir dying berkali-kali, dimana dari kepahitan itu mengeluarkan segala power potensi diri dan masuk ke fase done dengan diri sendiri, sibuk explore diri sendiri, siap memasuki orang lain kedalam hidup, dan ada perjalanan spiritual yang gak bisa diceritakan. 

Skrg lagi di Bandung, tiba-tiba keingetan dia lg. 
Ada hal menarik sih ini, mungkin orang-orang yang merasa asing, don't belong to anywhere, feeling loneliness in the deep down because nobody gets them, being misunderstood, being strange, saat ketemu orang sejenis, ada sensasi "home", rasanya seperti rumah menemukan orang yang dapat deep understanding, yang kenal diri to the core. Dan meskipun tidak ada interaksi sama sekali ataupun bertemu dalam waktu tahunan bahkan puluhan tahun, masih bisa saling tahu dan mengakses satu sama lain.

Thursday, December 15, 2022

Persiapan Pernikahan

2017 ada kejadian yang menjadi salah satu turning point perubahan dalam hidup.
2018 mulai ngubek ngubek diri lebih dalam, healing sana sini dengan segala trial error karena mengabaikan intuisi diri and nothing happened.
2019 rasanya gelap banget hidup gw, semua pintu ke tutup, stuck.
2020 munculnya titik terang dan mulai mengenal diri sendiri
2021 struggle, learn to trust myself, ada perubahan awal terjadi
2022 banyak sekali orang-orang yang hadir dalam hidup yang ngajarin banyak hal, yang nurturing, yang memberikan skema berbeda, perubahan besar terjadi, and I am fully healed

Persiapan pernikahan tidak hanya akademik, pekerjaan, finansial, kesehatan fisik, dan kedewasaan secara mental, emosional, spiritual saja. Menjadi diri yang bebas, mandiri, lepas dari segala attachment, nyaman dengan diri sendiri, selesai dengan diri sendiri, all the unresolved issue and trauma done and healed, secure, tau apa yang di mau, bersedia komitmen, juga sebuah upaya persiapan pernikahan. Diri sudah jejeg dan cukup untuk memasukan orang baru kedalam kehidupannya dengan harapan satu hingga akhir hayat. 

Gw udh siap nikah meski sampe detik ini, blm tau siapa jodoh gw. Entah ia telah selesai dengan dirinya dan sedang sibuk explore diri dengan segala kemungkinan untuk terus tumbuh, atau masih gelap dan pusing dengan dirinya sendiri. Apapun keadaannya, segera selesai dan bertemu deh. 

Dan saat menikah, mungkin ada orang-orang yang sedih, merasa ditinggalkan entah karena ada orang baru dalam hidup, pergi jauh, berubah peran, atau apapun itu. Yang pasti gw gak pernah ninggalin siapapun. 

Meninggalkan

Beberapa bulan lalu, ada sebuah obrolan dengan teman, "kok orang-orang ninggalin gw ya", yang ternyata realitanya, justru diri yang ninggalin, atau sesederhana sudah tidak berada dalam frekuensi yang sama. Hal ini terjadi juga di suatu hal, saat berdiskusi sesuatu dengan fasilitator, ia balik bertanya "Apakah kamu masih mau dengan hal itu?", pas gw cek energetically, ternyata gw nya yg udah gak mau. 

Mungkin tidak ada satupun yang pergi dari diri, hanya saja sudah selesai urusannya, cross path nya, berbeda frekuensi, atau justru diri sendiri yang menyudahi dan meninggalkan hal-hal tersebut (apapun itu). 

Buat gw yang super loyal, yang selalu menjaga semua hal secara long term, yang berusaha memasukan semua hal yang ditemui untuk terus bersama; melepaskan sesuatu atau sesederhana menerima realita sudah selesai, bukanlah hal mudah. Ada proses tersendiri sampai di titik menerima, melepaskan, dan next next move. Realitanya, banyak hal yang memang sudah tidak relevant.

"Bagaimana hidupku kedepannya jika aku melepaskan...?"
"Apa yang akan tercipta saat aku melepaskan..."
"What fun can i have today?"

Pertanyaan-pertanyaan saat diri menyadari hal-hal yang sudah tidak relevant dan memutuskan untuk melepaskannya. Terimakasih atas semua hal dan orang-orang yang telah bersinggungan.

Mood

Wednesday, December 14, 2022

Change The Pattern

In my opinion, gak ada yang namanya healthy or toxic relationship. Semua kembali pada self awareness masing-masing. Buat yang sehat dan secure dengan dirinya sendiri dan terbiasa hidup di lingkungan penuh respect, cinta, support, penerimaan, komunikasi baik, terbuka, ya ia akan menarik pasangan sejenis dan familiar dengan lingkungan tumbuh sehari-harinya. Buat orang yang biasa di abuse (emotionally/ fisik/ psikis/ spiritual), tidak dihargai, dilecehkan, diabaikan, dan memiliki relasi butuk terhadap diri sendiri, ya akan menarik orang-orang yang memperlakukan dia seperti itu dan mirip dengan lingkungan sehari-harinya.

Jadi, semua berawal dari diri sendiri. Saat sadar "eh kok gw nyangkut sama orang-orang abusif mulu ya, eh kok gw di harming mulu ya, kok gw di reject dmn2, kok gw ditipu mulu, kok gw gak pernah di hargai, kok gw stuck di toxic relationship mulu". Ya tandanya sudah waktunya melihat ke dalam diri, apa yang membuat diri menarik orang-orang dan peristiwa seperti itu? Abis itu benerin deh bebenah. Ya perubahan sering terasa tidak nyaman, sesederhana biasa diabaikan, saat ketemu orang responsif penuh hormat dan helping, ada rasa aneh untuk menerima kebaikan orang. Ya tidak apa-apa, dicoba dulu saja pelan-pelan menerima kebaikan orang, membuka diri pada orang-orang nurturing, hingga nanti terbiasa dengan energy nya dan diri jadi tau sehat itu seperti apa, bahagia itu seperti apa, di nuturing itu kaya gmn, di support itu rasanya bagaimana. Dari situ diri akan membentuk pola baru yang lebih memberdayakan dan mensejahterakan diri. 

Clarity

"Show me the clarity about that this blabla"

I became the person who pretended not to know anything even though I knew everything and the end of it from the beginning and after everything went wrong, I busied myself looking for clarity and answers. How stupid I was, I created suffering and wasted my life.

Body Proccess

Last week at 3.00 am, suddenly my intuition guided me to take 3 days body class (one of the core's access consciousness classes). This class so expensive (for me), I didn't have much money at that time, but I have chosen it. So, I started to call the facilitator to join, searched train's ticket for that morning (last minute), and attracted abundance of money to pay that class. 

I didn't have expectation about the class, what will I get, how the money will return, how my life will change, I just came and played. What it will create?

Sunday, December 11, 2022

Trust Self

Last year, someone said: 
"When the world says the salt is salty, but your tongue says it's sweet, just trust yourself". 

Many things happened in this year, and I am starting to trust myself. 
When people said to stay away from someone, I followed my intuition to get along longer with this person. It was turbulent experience that leads me to another enlightenment and maturity of any aspect.

When someone was so nice, helpful, kind, caring, and I ignored my intuition that whispered this person harming me, the tsunami came over on me that destroyed my life in a second. After that I had to rebuild my life and create many things to support it. It all consumed a lot of energy (mental, physical, psychic). 

The more I trust myself, the easier my life will be
The more I trust myself, the luckier I will be

Tuesday, November 29, 2022

Being Slave and Be Betrayed

Belum pernah ada orang yang tidak mau lagi ada aku lagi dalam hidupnya dan semua di tutup permanent tak tergoyahkan apapun. Dikala dulu diri ingin menutup semuanya, orang tersebut sedih karena ia masih mau memberi kontribusi dan kasihnya. Aku tidak tega dan membuka kembali semuanya. Ternyata itu hanya aku, aku yang masih terbuka membuka, aku yang masih memikirkan orang lain, dikala orang tidak seperti itu, hanya memikirkan diri dan orang terdekatnya. Baginya selesai ya selesai. Baginya sudah tidak penting ya sudah tidak penting, tidak peduli dengan keadaan orang bagaimana, dll nya. 

Dan hal tersedihnya adalah saat semua kejadian itu tidaklah murni langsung dari nya. Ada ikut campur dan manipulasi ini itu dari pihak lain. Bahkan orang terpercaya yang justru menjadi musuh dalam selimut, hingga akhirnya muncul keputusan permanent nya. Dan ini rasanya sangat menyesakan hingga air mata tak mampu keluar, bibir tak mampu bercerita, nafas serasa berhenti, sesak sangat menyesakan.

Saat sadar ternyata diri termanipulasi jiwa-jiwa lain, dikhianati teman sendiri, dll. Sampe dia memutuskan hal yang tak bisa dirubah apapun lagi, ada kesedihan. Kesedihan mendalam yang tak bisa diungkapkan. Bukan tentang dibuang dari hidupnya, di tutup semua pintunya, lebih ke arah "kalau aku tidak termanipulasi, kalau aku tidak percaya si ini, kalau aku jalan sendiri, kalau aku bisa lebih sadar dan percaya pada diri sendiri atas semua kesadaran yang sudah datang dari awal, semua akan baik-baik aja, masih bisa menerima hal-hal yang orang itu mau berikan, dll". 

Kalau dulu ia pergi, aku sedih karena penyesalan diri atas ketakutanku dan membuang kesempatan. Untuk ini, sedih karena dimanipulasi, dibohongi,  dikhianati teman sendiri dan keputusan perginya permanent. Sedih ke diri sendiri kok bisa dikontrol orang dan jadi babu beresin hidupnya sampai akhirnya ia bahagia dan diriku suffering, hilang semua. 

Friday, November 25, 2022

Hidden Agenda

Everyone has their own hidden agenda. There is a hidden agenda that is consciously chosen and willed, there is a hidden agenda that is not even realized by him/herself. For example, a person has a conscious hidden agenda to help someone (X), it turns out that his subconscious hidden agenda destroys X's life, the end result is that he/she destroys X without him/her knowing it.

Support

It could be people who supporting us with positive words, gesture, and enthusiastically ask questions, 
in the deep down they are sarcastically either in their minds or in their hearts.

It could be people who are silent, no responsive, look careless, 
in the deep down they are very supporting and their silent to keep our peace and give us space. 

Sunday, November 20, 2022

20/11/22

Orang sayang belum tentu nurturing
Orang nurturing belum tentu sayang
Ternyata itu 2 hal berbeda

Thursday, November 17, 2022

Your Choice

Seberapa banyak petanda dan sinyal semesta yang diri abaikan?
Seberapa banyak orang hadir membawa peringatan yang diri abaikan?
Seberapa banyak insight dan kebenaran yang diri abaikan, tidak mau dilihat?
Seberapa banyak pertolongan dan kebaikan orang tulus yang diri tolak, hanya karena diri terlena dalam ilusi delusi cinta yang tak memberdayakan dan menyusahkan diri dan orang-orang di luar sana?

Seberapa banyak pilihan yang lebih mudah dan membahagiakan yang diri tolak?

Bagaimana jika banyak sekali pilihan yang jauh lebih mudah, baik untuk diri dan sekitar yang hadir di depan mata dan siap berkontribusi? 
Bagaimana jika orang yang bersama kita, yang kita anggap baik karena sudah kenal sebelumnya, orang lama, dan sudah bersama dalam waktu beberapa lama, justru parasit dalam hidup yang menghambat?
Bagaimana jika orang-orang baru yang diri tidak percayai karena logika akan orang baru, justru orang-orang yang dibutuhkan dan membantu dalam pertumbuhan diri bahkan tulus menyayangi?
Bagaimana jika merubah kehidupan sesederhana mernerima semua kontribusi, pertolongan, meninggalkan sesuatu/seseorang, dan memilih hal berbeda?

Monday, November 14, 2022

Harming Other To Protect The Loved One

Ada orang-orang yang melindungi orang tercintanya dengan merusak orang lain beserta kehidupannya. Tidak peduli dampaknya terhadap orang lain, yang penting orang tercintanya terselamatkan, baik-baik saja, aman, terlindungi, kembali kaya, kembali oke, sampah-sampahnya ilang, dan bener. 

Orang-orang yang baik, penuh kasih, penuh cinta, sangat menghargai, melindungi, nurturing terhadap kekasihnya namun harming terhadap yang lain bahkan merusak jiwa dan kehidupan orang lain. Ya, ada model begini.  Bisa jadi banyak atau hampir semua orang bucin dan insecure melakukan hal ini?

Wednesday, November 9, 2022

Tuesday, November 8, 2022

Pernikahan

Mungkin untuk kebanyakan orang, pernikahan adalah sesuatu yang mengikat penuh komitmen satu orang untuk satu, menutup pintu dengan semua hal yang dianggap gangguan yang dapat merusak pernikahan. Untuk beberapa pasangan, menikah itu ya komitmen dua hati dimana satu sama lain masih membebaskan pasangannya untuk melakukan apapun termasuk saat pasangan intercourse dengan orang lain atau menikah lagi. Karena cintanya tetap utuh tak berkurang meski ada orang lain. Bahkan bisa jadi orang lain yang datang hanya selingan atau generate greater untuk keduanya. Mungkin hal itu dianggap aneh, tidak lumrah, tidak normal, menyedihkan, dsb.

Kadang, muncul pertanyaan, apa yang lebih indah dari menemukan dan berpasangan dengan orang yang benar-benar nurturing dan membebaskan diri sebebas-bebasnya untuk melakukan apapun, menjadi diri sejati seutuhnya, dan tumbuh berkembang tanpa batas?

Misal, kalau tiba2 bangunin buat solat tahajud dikala diri baru merem, atau tiap hari di tagihin hapalan quran, atau diatur2 harus begini begitu sampe urusan pakaian, pilihan hidup, dll. Dimarahin saat diri lg super emosi keluar "tai kucing" atau "setan!" pas ribut sama orang/ pas kesel ma org di jalan. Diatur tiap tata krama, sampe jd menekan perasaan dan emosi sendiri, diatur harus ini itu, dikasih hal-hal yang dia anggap baik padahal diri gak baik (semacam pengen makan sambel mercon tapi gak boleh malah diaksih salad). Kayanya (kalo gw) bisa nangis tiap hari. 

Tujuan orang menikah berbeda-beda. Ada yang karena kesepian, ingin ibadah mengumpulkan pahala akhirat, ingin kopulasi halal agar tidak dosa, ada yang untuk ngisi void di dirinya atas dasar lack of, ada yang males diomongin orang mulu, ada yang pengen kabur dari rumah karena stress banyak diatur, ada yang karena duit, dll. Apapun itu, ya asal sadar aja sama apa yg jadi motivasi diri. 

Sunday, October 30, 2022

Being Horny

Maybe many people think that being attractive and making other people turn on is only physical, visual, and other sensuality. Well, being seductive, exciting, and making people suddenly horny is as simple as being bold, being true to yourself, taking responsibility to your life, living with passion, having purpose with strong wiliness, cheerful, comfortable with your own skin, etc. People horny because they desire your energy (example, your bold energy) and unconsciously they want to have sex with you to experience that energy.

Tuesday, October 25, 2022

I am sorry

I am sorry dear myself,
I am sorry to miss opportunities
I am sorry to distrust we are worth to get it
I am sorry to be fear to reach what we really want
I am sorry to push all of what you really love away
I am sorry to make you regret and through heavy way
I am sorry to abandonment, reject, and don't prioritize you
I am sorry, I am really sorry

Wednesday, October 19, 2022

Gratitude

Ketika bersyukur atas sekecil apapun yang diri terima, hal yang dianggap baik atau buruk (ya hal buruk seperti di abuse, di dzolimin apapun itu sebenarnya memfasilitasi diri untuk kenal diri dan membuat diri lebih besar), maka energy kebaikan tersebut terduplikasi dan menjadi milik diri. Sehingga saat orang yang berkontribusi (atau orang yang tidak sadar kasih energy nya) menggambil kembali energy nya, tidak ada yang hilang dari diri dan kehidupan apalagi sampai bikin hidup makin susah. 

Get it? Kalau belum, gpp, you get it when you get it. 

Sunday, October 16, 2022

Sucker

Gak nyangka dalam hidup pernah ketemu model orang kaya gini.
Ngilang in the middle conversation dan baru di balas itungan hari sampe minggu.
Nunggu berhari-hari minggu cuma buat bales one word/ kasih jawaban pasti.
Janji-janji, kasih harapan orang setinggi-tingginya, dan selalu batal last minutes.
Orang dateng jauh-jauh dan gak mau ketemu karena mager males.
Nge cek-nge cek orang cuma buat pleasure dirinya sendiri.
Hold closure 10 hari cm untuk angkat telpon 10 detik.
Invalidation, lip service, lying, refuse responsibility w/blaming.

Kadang orang gak enak, takut nyakitin, takut ini itu, berakhir malah super abusif, harming, dan break people into piece. Abis itudiri yg lagi merangkai pecahan diri, did atengin dan diacak2 lagi sampe gak karuan tercecar kmn, abis itu nyalahin diri yg blabla. 

Semua orang digituin, pasti jebol self worth nya apalagi kalo ada trust sama org itu. Mau ketemu orang online/offline, kenal baru/kenal lama. Sikap-sikap kaya gt tuh gak ngerti ada orang yang bisa kaya gt. Meski gak ada kekerasan fisik, atau omongan kasar, hal-hal kaya gitu tuh: Emotional abuse, break trust people sama dirinya sendiri, rusak jiwa raga, apalagi kalau ditambah betrayal. Aapalagi kalau diri dengan tololnya ambilin sampah2nya, traumanya, painnya, semua hal yang bisa harming dia lalu healing itu semua, dan orang ini cuma memperlakukan diri kaya tissue ketemu di jalan, dipake, dibuang, dilupakan, gak ada gratitudenya. Krn saat org gak gratitude, energy nya keputus. Semacam ketemu dementor, abis udh semua energy kehidupan (wellbeing, kesehatan, money, karir, semuanya)

Baru pertamakali jg ketemu orang yang gak ada gratitude. 
Gratitude tuh sesederhana kita sadar semua org hadir dlm hidup untuk bantu diri tumbuh, berkontribusi, even org jahat diatas, diri msh bs besryukur ketemu asshole super harming kaya gt krn ada hal2 yg dulu gak diri liat jd sadar. Apalagi kalo ketemu orang yg baik, care, helping sampe berkorban suffering. 

Dia pikir saat dirinya struggle shaming and guilty sama kelakuannya sendiri, terus pas bangun tidur semuanya ilang dan enak, itu karena apa? Ada orang lain jauh yg absorb semua perasaan guilty and shame nya, di fasilitasi sampe dirinya sendiri suffering. Bukan ilang tiba2 saat tidur. Apa orang model gini sadar? Dan apa dia inget org seenaknya, org jauh disana serepot apa? Apa mikir orang2 harming yg dia pilih mendadak sembuh dan balik cinta sebatas krn dirinya sendiri? Apa sadar jg semua yg terjadi dlm hidupnya ada kontribusi orang lain even blm pernah ditemui? 

The first and the last deh ketemu  model gt.
Dia bs nurturing sama org2 berpotensi harming dia (sblm dibantu healing sampah2 org2 itu biar dia gak ke abuse), tp dia harming orang yang nurturing and healing dirinya.

Bukan pamrih, kaget. 
Kaget ada orang kaya gt. Kaget diri pernah nyangkut sama org yg gak ada gratitudenya dan begitu. 

Normalnya orang yang bs saling menghargai even org gak dikenal, ya sesederhana selesaikan percakapan, kasih keputusan kejelasan, responsif, gak ada holding2 memperlakukan orang kaya sampah, janji di tepati, ngomong hal2 yg emang real dan ditepati, telpon yg gatau penting/nggak aja langsung diangkat. Atau sekedar sorry. No sorry, no Thank you. Its not about ego. Aneh bgt deh. Udah kelar masih aja ngambilin energy dan muntahin semua sampah2nya. 

Thursday, October 13, 2022

Lovers Say Goodbye

I am in the good mood and playing this song over and over again 😆

Saturday, October 8, 2022

It's all about You

The more you love and care about yourself, the more people who love and care to you come to your life.

The more you be emotionally available to yourself, the more emotional available people come to you.

The more you invest everything to yourself, the more people come to manifestation and invest to you. 

The more you comfortable with your skin in your own company, the more people attracted to you.

The more you do gratitude for yourself, the more expand and great you are.


What fun can we have today?

Thursday, October 6, 2022

Rejection

Seberapa banyak yang kita tolak hanya karena ketakitan-ketakutan dan asumsi diri?

Seberapa banyak orang yang hadir datang mau sayang yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir datang mau kontribus yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir mau bantu yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir bertemu yang diri batalkan?
Seberapa banyak orang yang hadir dalam hidup yang ditolak?

Entah karena ketakutan baper, takut ada hubungan lebih, takut sakit hati, takut ini itu, berasumsi ini itu lainnya. Apakah itu real atau hanya proyeksi pengalaman masa lalu atau ketakutan diri sendiri?

Bisa jadi orang-orang yang kita pilih dan masukan dalam hidup adalah orang-orang yang harming, abusive, sucking our energy, gak memberdayakan sama sekali malah bikin diri "mati". Bisa jadi rang-orang yang kita tolak justru orang-orang yang beneran peduli and nourishing kita. 

Kita nolong orang yang harming kita dan kita harming orang yang sayang dan mau nolong kita.
Mau sampe kapan pola itu terus berulang?

Thank you myself telah memutuskan pergi dr pola itu dan memilih pilihan berbeda.
Meninggalkan orang-orang harming dan membuka diri terhadap orang-orang yang nurturing.
How does it get any better than this? weip?

Wednesday, October 5, 2022

Libido

Dari dulu setiap orang cerita tentang sexual tension, hasrat seksual, aktivitas seksualnya, gw gak pernah ngerti dan relate sampe mempertanyakan "gw normal ga sih?" karena libido gw tinggi dan ini banyak yang sadar sampe beberapa rekan kerja bilang. Dan baru sadar sekarang, libido gw arahnya ke moving bukan kopulasi. Gw seneng banget ngobrol, deep conversation, mikir, generate idea, traveling, semua hal yang bergerak baik secara pemikiran dan fisik. Thats why seneng banget sekolah, belajar, traveling, bikin proyek-proyek baru, cari temen diskusi, ngobrol, dan playmate buat brainstorming and co creation. Bahkan dulu kanalnya ke arah olahraga, pagi yoga, sore cardio, terus muaythai tipa hari bisa 3 jam nonstop sampe pelatihnya ketakutan ketonjok dan ganti orang saking tingginya energy. Ngerjain kerjaan ngebut dan ide-ide terus berdatangan, di eksekusi, dan rasanya super joy fun dan enak bgt.

Sampe suatu saat gw kenalan sama energy horny gmn, saat perceive orang lagi begitu. Dan wooow its so big energy sampe super excited. Cuma saat itu terlalu besar ya bikin kewalahan dan jadi stress sendiri pengen marah-marah bawaannya atau malah jadi sedih depresif mood. Pernah ada momen besar banget sexual energy yang dirasa dan mau keluar ngalir, cm ya gak ke released gak ada pasangan (ribet deh di gw urusan begini, lucky you if you can do casual sex) di gw berakhir jd mental berantakan dan sedih banget. Sampai di momen sadar (ada yang nurturing) energy itu bisa dipake generate idea and money tinggi cepet banget. Dan ya sayang banget  kalau cuma dipake buat aktivitas seksual. Ya menyenangkan dan cepat released nya jadi ok lg diri sih, cuma kalau lagi gede banget dipake buat bikin proyek baru, gilak itu bisa banyak banget ide yang bermuculan, cepet banget kerjanya, dan uang yang dateng pun banyak.

Ya, sexual energy itu mencangkup kreatifitas, healing ability. Bisa dipake macem-macem dan menyenangkan. Dari kesadaran libido tinggi dan sexual energy yang besar, ya jadi salah satu bahan pertimbangan cari pasangan dengan level energy dan libidio yang selevel dengan preferensi simmiliar. Termasuk mengenal diri dan belajar explore energy tersebut jadi hal-hal menguntungkan yang bikin diri expand dan generate greater my life. Hal lain apa lagi yang bs di explore and create?

Lies (hurt, harm, abuse unconsciously)


Ada orang-orang yang tidak mau nge cut, tidak mau ninggalin, tidak mau menyudahi, tidak mau berkata jujur, terus merespon, Karena tidak mau menyakiti orang lain. Realitanya, yang dilakuinnya malah sangat menyakiti. Padahal bisa sesederhana: "aku cuma main-main sama kamu, kamu gak penting. sekarang aku bareng mantan. Aku udah gak minat dan gak mau menepati apapun". Rasanya lebih fair dan clear. Selesai

Bagaimana jika janji, omongan manis, respon, perkataan, ajakan, hanya sebatas untuk menyenang-nyenangkan, tidak berniat ditepati dan diusahakan terjadi? Bagaimana jika itu terus dilakukan berkali-kali, bagaimana perasaan dan keadaan orang yang dibegitukan?

Seperti janji terhadap anak kecil "nanti dibeliin permen" terus-terusan tapi tidak dikasih-kasih. Terus-terusan dilakukan seperti itu, berulang, berbulan-bulan. Akan seperti apa? Ya kesel, ya sedih, dan setiap tidak percaya dan memutuskan pergi, ditarik kembali, diberi harapan kembali, di berikan janji dan omongan manis hanya untuk menyenangkan tidak untuk ditepati. Kembali percaya lagi, dibohongi lagi, di khianati lagi, hopeless tak ada yang ditepati. Lama-lama jadi merasa tidak berharga, tidak layak, diabaikan krn tidak ada yang ditepati tapi diberikan harapan terus. Apalagi jika anak kecilnya sedang tidak sibuk/ sedang sakit sendirian di rmh seharian/ sedang tidak punya teman bermain lainnya, ya akan demanding berakhir gilak sendiri. Apalagi kalo anak kecilnya, anak ADHD. Kebayang ga? Se rusuh dan se harming apa jadinya?
---------

Saat semuanya selesai sama-sama enak, ya gak perlu nge cek apapun, apalagi cuma untuk kepuasaan memenuhi rasa penasaran diri sendiri. Karena itu malah membuat orang nyangkut dan berantakan lagi, lalu ditinggal dan mental acak2an suffering sendiri. Itu hal jahat, tanpa sadar doing harm and abuse.

Wednesday, September 28, 2022

Ngopi


18/9/2022


Setelah 1.5 tahun, ketemu lagi sama beberapa orang access Bandung di Jakarta. My body so happy. How does it get any better than this? Dibalik pertemuan ini, sebelumnya abis nangis2 deep berjalm-jam berhari-hari bahkan sebelum ke lokasi, sempat ke hotel mereka nginep cuma buat nangis-nangis terus pergi bareng kesini dan nangis-nangis sebelum acara mulai. Sudah 10 hari yang lalu, dan keadaanku sekarang so much better dan kembali ke urusan-urusan yang perlu diselesaikan ASAP. Thank you myself (dan teman2 lain) to ask and create this. Ohya, kapan2 aku akan posting my access journey ah~~ 

kalo mau kepo, bisa buka web ini dulu Home | Access Consciousness

Baru sadar lumayan sering ikut acara swap, kelas, atau sekedar ketemu bars bareng, ketemu orang-orang baru beragam di Jakarta, Bandung, Surbaya, Jogjakarta, dan gak ada fotonya. Ada tapi gak download apa ya, lupa. Btw, di foto atas baru sadar kenapa orang-orang heboh dandan, gw doang yang gak dandan dan muka bengep2 sadness wkwk. 
 

Perpanjang Domain

Well, setelah 3 tahun pakai domain ini, kemarin diingetin IT nya untuk perpanjang. Sebenernya pengen balik ke domain lama www.feputeri.com cuma karena dulu telat perpanjang, maka di tahun 2019 (sampai 2025 nanti) gantilah dengan www.feputeriblog.com ini meski kurang sreg karena ada kata "blog" unexclusive. Ya yayudalah.

Kadang mikir juga sih, buat apa pakai domain sendiri, bayar lumayan, dimana isi blog ini catatan perjalanan, itupun hanya sebagian kecil yang tertuang disini. Dan untuk pertamakalinya kemarin-kemarin, aku menghapus beberapa postingan untuk menghilangkan suatu memory.

Sempat muncul pertanyaan, apakah di masa dekarang masih ada orang yang rajin dan do blog surfing seperti masa jaman kuliah di tahun 2000an. Entahlah. Mungkin jaman sekarang banyak orang yang inginnya menikmati informasi instant sesuai kebutuhannya. Kalau diingat-ingat, dulu ada masa kepo banget sampe mantengin beberapa blog yang memang aku ikuti kisahnya tiap hari. 

Menulis selain sebagai katarsis emosi, menata pikiran, juga sebagai catatan untuk mengenal diri dengan melihat kedalam sekalipun yang dibahas tentang dunia luar. Kadang saat sudah melewati fase tertentu, membaca kembali tulisan rasanya aneh, aneh pernah berada di moment itu dengan perasaan dan pikiran seperti itu, yang entah itu benar miliku atau saat itu sedang perceive emosi dan pikiran orang lain. Ada yang terasa berat, ada yang terasa plong lepas, ada yang menyesakan, ada yang expand. 

Saat ini, banyak sekali yang tidak bisa dibicarakan secara umum baik lewat tulisan maupun interaksi langsung dengan orang-orang, bukan karena diri semakin private/secretive, lebih ke arah "siapa ya yang bisa paham topik bahasanku?", "siapa ya yg get in urusan ini?", "siapa ya yg punya capability yg sama?". Beruntungnya, bertemu lah dengan beberapa orang yang sejenis. 

Mau cerita perpanjang domain jadi kemana-mana deh hahaha.
Ok, see you!

Tuesday, September 27, 2022

Bermain - main

Gimana kalau semuanya hanya permainan?

Gimana kalau semuanya hanya tempat bermain?

Gimana kalau semuanya hanya untuk main-main?

Apa yang akan tercipta saat diri bisa bermain-main dengan semua hal?


What fun can i have in all of my life?

Universe, please show me that~~

Thursday, September 22, 2022

Bandung

Setelah delete semua postingan tetang Surabaya dan yang terjadi selama disana,
Setelah tidak mau mengingat Bandung setelah 5 tahun meninggalkan kota ini,

Well, 
Kadang bukan tentang tempatnya, melainkan ada memory yang ingin dikubur, dibakar, dilepaskan. Berharap saat semua hal yang mengingatkan tentang apa yang terjadi dan dialami selama tinggal di suatu kota ikut hilangnya jg. Namun, bukan kotanya yang bermasalah, hanya momen saat itu yang menyesakan.

Setelah meninggalkan Jakarta selama 11 tahun, baru tahun ini muncul joy dan orgasmic energy untuk kembali kesana dan berkarya produktif creating my life.

Setelah meninggalkan Bandung 5 tahun, baru kali ini kembali kesini dengan lingkungan dan pengalaman berbeda.

Setelah menjadikan Jogjakarta sebagai tempat kabur, hingga mengalami hal tak menyenangkan lalu kembali lagi kesana dan menjadikan tempat itu sebagai tempat netral tanpa attachment appaun.

Setelah meninggalkan Surabaya, aku tetap berterimakasih atas segala cinta yang hadir selama disana.

Setelah berkeluh kesah dengan Tangerang, kini aku rindu untuk sesekali kembali kesana hanya sekedar makan bubur atau singgah melipirkan kendaraan untuk kembali.


Dimanapun berada, siapapun yang ditemui, apapun yang dilakukan, bagaimanapun keadaannya,
All of life come to me with ease, joy, and glory.

Monday, September 19, 2022

19/9/22

I am so longing to be accepted, to be loved, to be supported, to be being me.
Thank you for loving, hugging, caring, supporting, nurturing, giving energy and being space to me.
I am so gratitude. May the energy that I received, you all received too. 

I am still crying when people do it to me.
Thankyou.

Friday, September 16, 2022

Love and Care

Tidak perlu waktu lama untuk menyayangi orang lain.
Tidak perlu kedekatan khusus untuk peduli thdp org lain.
Menyayangi dan peduli thdp orang lain adalah sebuah pilihan dan murni keputusan diri sendiri.

Diri mau sayang dan peduli karena diri memilih dan memutuskan untuk sayang dan peduli.
Detik ini, aku memutuskan untuk sayang dan peduli terhadap diri sendiri.

Sunday, September 11, 2022

11/9/22

Sibuk pada urusan masing-masing, bersingungan hanya untuk mengisi void atau sekedar selingan di tengah penatnya pekerjaan dan rutinitas, layaknya hiburan yang selalu menyenangkan dinanti, di nikmati,  ditinggal saat selesai, lalu terlupakan oleh tumpukan hidup. 

Tuesday, September 6, 2022

6/9/22

Pernah ada momen "kalo nasib gw gak berubah sampe ulang tahun depan, mau mati aja". Dan tiba2 semua berubah sampe di titik nangis haru bersyukur gak nyangka sama perubahan yang hadir dan semua yang dialami. Dari yang sebelumnya kerjanya self abused, self abandonment, self neglected, sampe di titik mulai bisa fokus sama diri sendiri, mulai tertarik sama diri sendiri, mulai jatuh cinta sama diri sendiri, sampe di momen mulai menikmati nurturning diri sendiri. 

Wednesday, August 24, 2022

Gratitude

Semua orang, hal, kejadian yang hadir dalam hidup memberikan kontribusinya terhadap diri. Entah di balut dengan sukacita, penderitaan, kemudahan, kesulitan, kenyamanan, maupun ketidaknyamanan. Semua hadir untuk membentuk diri seperti ini, untuk membuat kehidupan diri lebih baik meski hasilnya belum terlihat di masa sekarang.

Saat diri ke-abuse, bukan hal mudah untuk melewati masa-masa itu hingga kembali ke kesejahterana diri. Dari situ pula, ada hal yang disadari tentang kekuatan diri, mampu bertahan dan keluar dari abuse. Bahkan orang-orang yang melakukan abuse, mengingatkan diri atas sampah batin, luka batin, core false belief, program-program alam bawah sadar yang tidak relevan dan tidak bekerja lagi untuk diri. Hal itu tanpa sadar membuat diri bertransformasi untuk kembali ke jati diri asli.

Saat bertemu orang yang tidak ada rasa syukur terhadap orang-orang yang ditemui atau diri dianggap begitu saja (taken for granted), diri diingatkan tentang apa artinya syukur. Mensyukuri dan mengapresiasi orang-orang yang hadir dalam hidup. Sesederhana orang yang memarkirkan kendaraan kita, satpam yang memberikan senyum di pintu depan, termasuk orang-orang yang parasnya menyenangkan mata.

Rasa syukur bukan terhadap hal-hal yang dianggap menyenangkan dan mudah saja. Syukur pun dapat tercipta dari pengalaman tidak menyenangkan, menyakitkan, menyusahkan, karena dari sana ada kemudahan-kemudahan yang muncul yang mungkin diri tidak sadari. Contoh kecilnya, saat diri di tolak di semua perusahaan, yang berakhir membuat usaha sendiri yang ternyata maju pesat dengan omset puluhan kali lipat dari gaji karyawan. Kalau tidak di tolak di semua tempat atau diterima di suatu perusahaan, apakah potensi dan kekuatan diri sebagai pengusaha dan menghasilkan uang banyak, akan muncul?

Begitupun dengan perasaan, rasa cinta. Saat bertemu orang yang mengabaikan, emotionally unavailable, tidak mau atau mampu mencintai kita, dikhianati, dibohongi, di siksa secara psikis atau fisik. Mungkin disitu kita diajarkan untuk mencintai diri sendiri dengan mulai keluar dan meninggalkannya. Sehingga kita menjadi tahu energy menghargai dan mencintai diri sendiri itu seperti apa dan terbiasa akan hal itu. Dan kedepannya kita akan menarik orang-orang yang mampu mencintai dan menghargai kita. 

Hal apa lagi yang belum mau kita lihat dan mampu kita syukuri?
Seberapa banyak kita menarik penderitaan dan ketidaknyaman hanya untuk 
membuktikan diri layak, kuat, keren, dan menyadari semua kekuatan dan potensi diri?

Friday, August 19, 2022

Energy Doesn't Lie

Pernah gak kalian dipeluk orang, dan gak kerasa apa2?
Pernah gak kalian dipeluk stranger, tiba2 nangis? 
Nangis haru berasa disayang.

Pernah gak ada orang bilang sayang ke kalian, tp rasanya kosong?
Pernah gak ada orang gak bilang apa2, tapi kalian tau dia sayang?

Pernah gak masuk ke suatu ruangan dan kerasa gak enak?
Pernah gak masuk ke ruanga, blm kenal tapi feeling home?

Energi gak pernah boong. 
Apa yang ke perceive di awal, ya itu.

Saturday, August 6, 2022

6/8/22

Ketika melihat anak-anak bermain di playground mall, emosi yang muncul sedih, kasian. Padahal mereka happy-happy aja bahagia.

Mungkin anak-anak bisa mendapatkan playground yang jauh lebih layak daripada sekedar mainan artificial di dalam ruangan tertutup di mall. 
Mungkin anak-anak bisa mendapatkan udara yang jauh lebih bersih dan segar daripada ac.
Mungkin anak-anak bisa mendapatkan sejatinya cahaya matahari daripada lampu.
Mungkin anak-anak bisa mendapatkan stimuli yang jauh lebih beragam secara teksture, warna, bau, bentuk, dan energy yang berbeda dari setiapnya.
Mungkin anak-anak bisa mendapatkan teman bermaain yang terhubung secara energy, emosi, dan fisik secara langsung dengan sebayanya tanpa pendampingan.
Mungkin anak-anak bisa mendapatkan pengalaman lebih menarik daripada menyentuh plastik, besi, dan melihat layar. 
Mungkin anak-anak bisa mendapatkan ruang tanpa kesemrautan gelombang wifi dan lainnya.
Mungkin anak-anak bisa mendapatkan energy alam lebih banyak untuk nurturning jiwa raganya.

Tuesday, August 2, 2022

Podcast

Hi!
Aku punya podcast sekarang, namanya Ngobrol Bareng Andhira | Podcast on Spotify


Knowing yourself through relationship.
Your wounds, your pattern, your capacity, your potency, your ability, 
where area on yourself that can be improved, your deep secret, your desire.

Saturday, July 30, 2022

30/7/22

Banyak yang rumornya akan di blokir ya,
Dulu tumblr di blokir, padahal banyak kenalan yang pakai untuk menulis, saling menginspirasi, belajar, dan menghasilkan buku dari situ. Aku sempat heran kenapa, sampai di momen baru tau banyak dipake sebagai platform porn sekskual eksplisit. Ternyata twitter juga gitu, whatsapp bisa jadi dipakai perdagangan syahwat juga dengan video call sex/ phone sex, sampe ada acara mau di sadap sama pihak berwenang semua percakapan. Lalu ruang privasi orang dimana? ruang ekspresi orang dimana? apakah semua orang menggunakan media dan platform tersebut untuk hal-hal kaya gitu semua?

Jangan sampe youtube di block juga, bisa diamuk kayaknya. Secara banyak orang cari wawasan dan cuan dari situ. Ohya, tentang youtube, aku pernah kepo ada apa aja ya kontennya, ternyata banyak ya yang bikin konten dewasa dengan bungkus edukasi seksual, padahal ya gitu aja. Banyak juga yang kontennya jual body cewek dengan istilah pemersatu bangsa, ini menyedihkan bgt sebenernya, cuma penontonnya banyak, cuan yang dihasilkannya jg banyak, dan mungkin susah di block karena implisit. 

Seksualitas, alkohol, kekerasan, ya udah ada dari jaman nabi. Bisa jadi akan terus-terusan ada sampe angkatan kita punya cucu dan cicit dan seterusnya. Kalau cara ngontrolnya dengan nge cut akses, ya sulit karena orang akan terus cari cara apalagi kalau urusannya dengan perut. Kadang mikir, kenapa kita sebagai manusianya aja ya yang di update dan di upgrade awareness dan kebijaksanaannya?

Misal, kasus tempat lokalisasi psk di surabaya, saat itu di bubarin, gimana sih skrg keadaannya?
Rada bingung jg sih, kalau itu ada justru terpusat dan ngontrolnya lbh mudah dari mulai aturan hrs pake pengaman, pengendalian penyakit, akses ke media terbatas, dll. Saat bubar ya orang memasarkan dirinya sendiri lewat semua media sosial. Jadi yang awalnya media sosial anteng2 aja dipake buat hal2 lurus, dkrg bisa keserete2 di blokir karen aada unsur begituannya. Jadi ngembet kemana-mana.

Btw, ttg prostitusi ini ya kalo bayangin pasangan kita jadi konsumennya sih sedih banget, amit2 naudzubillah deh. Cuma balik ke kepribadian orang masing-masing. Ada orang yang hanya bisa sex pakai perasaan dan momogami, banyak juga orang yang bisa melakukan aktivitas sesksual sebatas kebutuhan biologis tanpa perasaan, nah ubahnya gimana? Berarti ubah kepribadian orang.

Aktivitas seksual juga ya kebutuhan selama manusia punya badan. Dan itu gak selalu sebatas selangkangan, kita bisa cari orgasmic energy dari beragama hal, cuma emang mungkin sex cara paling efisien dan cepet dibanding kita harus lari marathon 20km, sepedahan 10km, yoga intense 2jam, bertapa 2 tahun untuk naikin sexual energy. Bisa jadi masturbasi juga gak bs memenuhi karena ada kebutuhan bertemu fisik dan kontak fisik dengan manusia lain. Atau puasa tidak begitu berhasil ngontrol nafsu. dan gak semua orang jg punya nafsu berakhir sering depresi dimana justru butuh stimuli seksual buat naikin hormon dan mood nya. 

Kalau sebentar-bentar, apa-apa di blokir, ya solusi jangka panjangnya gmn?
Mungkin untuk menghasilkan solusi jangk apanjang, aksinya juga gak bs instant. Butuh observasi, ambil data, naikin awareness masyarakat, bekerjasama dengan banyak orang. Sedih sih kalau manusia dididk dengan "punishment" kaya gini, berasa kaya binatang ga sih? Yang kalau nakal, dipukul, sampe jera, sampe akhirnya perilakunya berubah. Kita kan manusia, jangan nunggu di sentil/ di hukum/ di cut untuk mulai mau mikir dan merubah perilaku. 

Friday, July 22, 2022

Cerdas

Mungkin, 
Semakin seseorang super cerdas dan bergerak cepat,
Semakin ia mudah stress, frustasi, dan kesepian.

Bagaimana tidak,
Ia bisa "melihat" hal-hal yang tidak bisa dilihat orang, sesederhana vision bbrp puluh tahun mendatang, bukan karena paranormal, namun karena kecerdaasan dan genius nya. Ujung-ujungnya dibilang gilak. Dan saat hal tersebut terjadi, orang diem atau bahkan lupa kalau mereka pernah mengolok-olok orang karena ketidakmampuan melihat jauh kedepan atau keterbatasan IQ nya.

Orang cerdas bisa jadi sulit dipahami, di salahpahami, tidak ada orang yang bisa deep understanding atau sesederhana berada dalam level yang sama. Berujung menarik diri, kesepian, dan berlabuh pada depresi atau gangguan mood lainnya.

Cerdas dan cepat, bisa disalahartikan sebagai tidak sabaran, bahkan menimbulkan banyak konflik karena tidak ada orang yang bisa menandingi kecepatannya sebagai partner, team, atau kolega. Berakhir frustasi. Ia tidak bisa membuat orang menaikan kecepatannya, namun tidak bisa menurunkan kecepatannya karena bisa merusak jiwanya. Layaknya mobil sport dengan kecepatan 300km/jam berada di tengah kemacetan ibu kota dengan mobil lain dengan kecepatan 200km/jam. Dari kecepatan sudah diatas rata-rata, dan dalam keseharian hanya digunakan sebagian, 40-60km/jam. Lama-lama mesinnya panas, rusak. Ya bisa bahagia sih mobil sport nya kalau ditaruh di area balapan, karena berada pada habitatnya dan bisa jadi dirinya sendiri. Permasalahannya, area balap dengan jalanan lebih banyak mana? 

Ya itu baru dari segi kecepatan intelektual dan pergerakan moving moving.
Kalau ditambah dengan kemampuan merasakan sesuatu secara intense mendalam dan memiliki awraeness yang tinggi serta sensitif sama energy. Gimana hasilnya? Ya bisa bolak balik ruang psikiater saking stress, frustasi, depresi, merasa diri gilak, bermasalah, dan dilabeli gangguan metal dan perilaku. Padahal sesederhana emang berbeda dan gak fit in society. 

Mungkin,
Orang pada umumnya saat masuk ke dalam ruangan, ya dia hanya melihat apa yang dilihat mata, sense hal-hal yang dapat di sense panca indra. Sesederhana ada orang senyum dianggap senang, orang ramah tamah dianggap baik. Tapi buat orang-orang yg peka, highly aware, sensitive, ia bisa nge sense every bullshit dari ramah tamah, pny lie detector (plus high moral), bisa sense emosi asli orang (orang senyum tapi dalem2nya lg depresi atau nahan sakit dada). Masih mending kalau suma nge sense dan perceive, kalau ditambah memiliki empati yang tinggi dan bisa absorb rasa sakit fisik, perasaan, dan trauma orang lain. Gimana coba rasanya? Ya puyeng, struggle.

Thursday, July 14, 2022

14/7/22

Saat flashback ke 12 tahun yang lalu.
Saat mundur lagi ke masa yang lebih lampau.

Its so big change and achievement, 
Thank you dear myself.

Pencapaian melebihi dari gelar, harta, lainnya.

Perjalanan yang cukup disimpan sendiri.

Wednesday, July 13, 2022

Tidak ada yang salah

Hai

Seberapa banyak dari kita yang merasa ada yang aneh bahkan muncul perasaan bersalah saat hidup baik-baik saja, saat kemudahan berdatangan, saat hidup penuh kedamaian, saat diri nyaman doing nothing?

Mungkin dari kecil kita terbiasa melihat atau dibiasakan untuk bekerja keras dahulu baru boleh menikmati kenyamanan entah dalam bentuk makanan enak, istirahat cukup, kesenangan bermain, atau hanya sekedar leyeh-leyeh sendiri. 

Badan dan being kita tau apa yang benar-benar dibutuhkan, mereka tau kapan ingin gerak, ngebut, atau sekedar beristirahat. Just listen, follow, and enjoy it. Tidak ada yang salah mendapati kenikmatan dan kenyamaan sebelum bersusah payah, tidak ada yang salah mendapat kemudahan dikala orang lain sulit, tidak ada yang salah menikmati kesendirian dikala banyak orang yang tidak nyaman sendiri, tidak ada yang salah memilih pekerjaan yang menyenangkan, tidak ada yang salah jika dalam sehari hanya ingin tidur, makan, merawat diri, dan olahraga.

Enjoying every moment.
Enjoying being ups and down.
Enjoying be companied by others and solitude.
Enjoying every change that come suddenly.
Enjoying yourself more and full.

Tuesday, July 12, 2022

12/7/22

Amaze sama orang-orang yang bisa nyaman dengan rutinitas dan mengerjakan hal yang cenderung sama setiap harinya atau kerjaan yang lama selesainya.

I need something new and fast pace.

Friday, July 8, 2022

Mendengarkan

Bagaimana jika seseorang hanya sibuk menjelaskan maksudnya, tujuannya, pemikirannya, sudut pandanganya terus-terusan dikala ada orang lain yang sedang asertif dan mengkomunikasikan perasaan dan dampak atas sikapnya terhadap dirinya. Its sound like defensive? immature? insecure? or inability to listen other people?

Contoh:
"Aku merasa gak dianggap keluarga, saat semua orang dikasih tau perubahan jadwal lamaran kecuali diriku". --> emosi yg dirasakan: sedih, kecewa, berasa tidak dihargai, dianggap.

Di respon:
"ya kan kita sibuk", "ya kan kita takut ganggu", "ya kan yaudahlah cuma lamaran doang", "ya kan blabla".

Alih-alih orang mau dan memahami inttention org bersikap seperti itu, malah semakin merasa tidak dipahami, kesedihannya di invalidasi, di abaikan, dan ya menyakitkan".

Logika sederhana, kalau ada orang sedih atas sikap diri yang memang begitu, yang dibutuhkan adalah comforting. Kasus diatas bisa direspon "maaf tidak memberitahu mu, karena kita punya asumsi takut menganggumu dan kita sibuk persiapan hingga lupa. mamah/papah/adik tidak sadar kalau acar tersebut berarti untukmu. Kami janji tidak akan mengulanginya lagi karena memang itu tidak mengenakan. sorry. Apa ada lagi yang ingin kamu sampaikan".

-----------

Bayangkan jika keluarga mu berasumsi kamu ini itu, takut ganggu, takut blabla, dikala kamu biasa aja, terbuka, dan selalu mengkomunikasikan apapun. Tiba-tiba ayahmu sakit keras masuk RS, semua orang dikabari kecuali dirimu karena takut kamu kepikiran. Lalu sanak sodara heran melihatmu sibuk dengan pekerjaan dan keluar kota sana sini, dianggap tidak peduli keluarga hingga muncul gosip dan omongan "ortu sakit kok malah liburan", "ortu sakit kok gak peduli", "kerjaannya lebih pewnting dr nyawa ortu", "anak gak tau diri", dikala anaknya gak tau apa-apa. Gimana perasaannya? Ya gak enak. Pas pulang, ternyata ayahnya udah meninggal. Dan saat teriak marah kecewa sedih dengan kelakuan ibunya yang sellau umpetin semua yang demi hal-hal yang dianggap baik, ibumu defensif dan seolah-olah dirinya korban. Ya semakin buruk lah dirimu dilihat orang lain, dan hal kaya gitu lama-lama bisa mempengaruhi kesehata jiwa dan ragamu kelak. 

Komunikasi itu bukan balas-balasan omongan apalagi hanya sebatas logika, tapi kemampuan untuk deep listening dan merespon ddengan tepat sesuai konteksnya. Jadi nyambung. Bahkan ada respon yang hanya cukup diam mendengarkan, ada respon yang hanya butuh pelukan, ada respon yang hanya butuh tatapan kontak mata, ada respon yang hanya butuh di iyakan. Karena komunikasi itu sebuah seni mendengarkan, memahami, merespon, bukan debat tentang siapa salah siapa benar dan logika-logika dari kata-kata.

Sunday, July 3, 2022

3/7/22

Disaat orang-orang sibuk dengan dirinya sendiri, keluarganya, circle, dan kelompoknya tersendiri. Ada orang-orang yang hidup independent atau bahkan sendirian yang fokusnya untuk orang banyak secara keseluruhan, untuk orang-orang yang tak dikenalnya, untuk alam, bumi, dan kesejahteraan mahluk lainnya. Orang-orang yang terasingkan, yang merasa muak dengan dunia yang penuh ilusi yang berasal dari untuk saling menguasai dan mengontrol, dunia yang penuh dengan manusia-manusia insecure, ketakutan, saling berkompetisi untuk keamanan dirinya.

Disaat orang-orang sibuk bercerita membangakan pencapaian duniawi atas ilusi-ilusi society, ada orang-orang yang bisa melihat kebenaran dibalik itu semua dan tak tahan untuk berkoar menyadarkan. Namun suaranya di bungkam, dignity nya diinjak, di labeli gila, hanya karena orang taku melihat kebenaran, takut hidupnya terguncang, takut berubah, takut keluar dari zona aman ilusi society yang digenggamnya, takut akan perubahan. Mereka takut. 

Disaat orang-orang sibuk mengartikan apa yang dilihat secara panca indra yang tak menghindarkan dirinya untuk terkena penipuan. Saat mereka sibuk merencanangkan masa depan berdasarkan masa lalu yang banyak tidak relevan dan miss. Ada orang-orang yang terhubung dengan intuis tajamnya yang dianggap gak bener, gak logis, gak ada data scientifiknya, hanya karena mereka tak mampu menangkap apa yang bisa orang-orang ini tangkap dan akses dengan mudah.

Ada yang perlu dibayar

Bisa jadi segala keberuntungan yang hadir, segala pertolongan yang datang, rejeki yang menghampiri, sejatinya berasal dari dirimu sendiri. Diri yang menolong mahluk lain tanpa sadar, diri yang memfasilitasi orang lain dengan mengorbankan kesehatan jiwa raga dan kehidupan sendiri, diri yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri, diri yang tak diapresiasi justru selalu menjadi kambing hitam dan dinilai negatif oleh orang-orang yang ditolongnya. 

-------

Bisa jadi dibalik kelebihan yang Tuhan kasih, ada bayaran penderitaan yang harus dilalui bahkan dibawa hingga akhir hayat. Tuhan kasih dirimu bisa merasakan perasaan orang lain, bisa membaca pikiran orang lain, bisa melihat kejadian di beberapa waktu kebelakang maupun kedepan, Tuhan kasih kamu kemampuan menyembuhkan orang lain lewat energimu, kehadiranmu, dan perhatianmu. Tuhan kasih kamu kemampuan kecerdasan yang luar bisa, empati yang mendalam, begitupun dengan kemampuan manifestasi yang begitu besar sehingga energi dalam semesta besinergi mewujudukannya. Namun ada yang perlu dibayar, kekurangan maupun sakit fisik seumur hidup, bahkan kemampuan-kemampuan tersebut justru menjadi penderitaan tersendiri. Bagaimana tidak, diri dapat merasakan penderitaan orang lain, tidak hanya 1-2 namun ribuan dari berbagai tempat dan dimensi, bukan hanya yang dikenal namun yang tak dikenal pun terasa. Kecerdasan yang diatas rata-rata membuat diri sulit menemukan orang-orang sefrekuensi dengan kecepatan yang sama hingga terasingkan dan kesepian mendalam.

-------

Monday, June 27, 2022

Juni

U: aku gak sedih sama semua kejadian itu, aku cuma sedih berasa kehilangan rumah.
(Tanpa sadar air mata bercucuran diiringi isak tangis).

D: kamu gak kehilangan apa-apa, gak ada yang hilang dari kamu Andhira.


Maret (2)

H:10 menit lg, aku kembali ke realitaku. aku gak bisa taking care kamu.
aku harap dia dateng biar ada yang taking care kamu, ya kamu bisa lah.

......

H: udah keluar parkiran?

U: belum. lagi nangis-nangis.

H: lha disuruh taking care jg.
     blm sampe 10 menit udah nangis-nangis
     in good way atau gmn?

Maret (1)

H: aku pulang malam ini

U: Ketemu dulu ya

H: kamu aja pulang kerjanya malam

U: tapi aku masih kangen

.....

U: Yaudah deh gak usah ketemu, see ya.

H: iya mungkin lebih baik gak ketemu.

.....

H: mau ga aku turun dmn trs kamu jemput anterin aku?

U: mau, dmn? jam brp?


Saturday, June 25, 2022

Mau

Lakukan sesuatu karena diri memang mau dan menginginkannya.

Sekolah karena diri mau dan menginginkannya.
Kuliah di jurusan X karena diri mau dan menginginkannya.
Bekerja di X karena diri mau dan menginginkannya.
Pacaran karena diri mau dan menginginkannya.
Having sex karena diri mau dan menginginkannya.
Menikah karena diri mau dan menginginkannya.
Memiliki anak karena diri mau dan menginginkannya.
Merawat diri karena diri mau dan menginginkannya.
Memperindah diri karena diri mau dan menginginkannya.
Rehat karena diri mau dan menginginkannya.
Pergi karena diri mau dan menginginkannya.
Tinggal karena diri mau dan menginginkannya.

Jangan sekolah hanya karena "keharusan" dan tidak tahu mau ngapain.
Jangan kuliah di jurusan X untuk membahagiakan orang lain.
Jangan bekerja di X  hanya karena gengsi.
Jangan pacaran karena kesepian.
Jangan having sex karena takut ditinggalin/ sebatas "kewajiban".
Jangan menikah karena takut sendirian.
Jangan memiliki anak biar tak digunjing.
Jangan merawat diri untuk memuaskan pasangan.
Jangan memperindah diri untuk medapat validasi.
Jangan rehat hanya karena orang lain rehat.
Jangan pergi jika tidak ingin.
Jangan tinggal jika ingin pergi.

Lakukan apapun sekecil apapun karena diri memang menginginkannya dan mau.

Thursday, June 23, 2022

Ruang dan Rasa Syukur

Suatu hari di jam kerja, tiba-tiba aku teringat sebuah kawasan perumahan yag arsitektur bagunannya keren. Lalu aku cerita ke salah satu rekan kerja interior designer di sebelah mejaku, berakhir kami mlihat foto-foto, youtube arsitektur tersebut, dan membahas desain-desain.

Di tengah obrolan, rekan kerjaku bilang "enak ya bisa punya experience liat tempat-tempat", dan ia bercerita tempat tinggal dikotanya, experience terhadap ruang disana.

Seketika aku menjadi sadar kalau pengalaman terkait ruang ini lupa untuk aku syukuri. Bersyukur pernah nginep di berbagai hotel, desa-desa, pedalaman, pergi ke galeri-galeri, museum, tempat-tempat tidak umum. Bersyukur waktu kecil suka diajak pergi, pas gede suka traveling sendiri. Bersyukur punya rejeki dan kesempatan melihat dan pengalaman di kota lain, negara lain, benua lain. Merasakan ruang-ruang dan desain yang tersaji dengan segala pengalamannya tersendiri. Bersyukur selama berada di tempat baru, aku sibuk menikmati tanpa menganalisa dan membandingkan satu tempat dengan tempat lain atau bahkan dengan negara dan lingkungan hidup sendiri. Bersyukur ketemu rekan kerja yang mengingatkan ku untuk bersyukur akan hal ini.

Musik

Musik,
Cara termudah untuk mengekspresikan dan mengkomunikasikan perasaan.

Thursday, June 9, 2022

9/6/22

Hanya butuh cinta, konsistensi, ke stabilan, untuk menghadirkan kembali self worth yang terkubur rusak. Hanya butuh 1-2 orang secure stabil atau lingkungan baik untuk merubah pattern diri dan self image.

Baru 3 bulan disini, 
Banyak hal berubah secara cepat. 
Perubahan yang menyenangkan meski ada sedikit gelap yang hadir.
Perubahan yang dicari dan dikejar bertahun-tahun lalu, yang ternyata hadir dengan mudah.
Perubahan yang mendekatkan diri pada diri sendiri.

Entah apa yang akan hadir dan terjadi di depan nanti,
Rasanya diri semangat dan penasaran untuk itu semua.
Hal menyenangkan apa ya yang bisa aku dapatkan disini dan dimanapun berada?
Hal menyenangkan apa yang bs aku dapatkan dan ciptakan untuk meudian hari?
Hal apa yang bisa aku ciptakan dengan mudah yang membuat diri greater?
Kontribusi apa yang bs aku berikan pada diriku dan sekitar?

all of life comes to me with ease, joy, and glory.
Thank you untuk semua yang hadir.



Thursday, May 26, 2022

26/5/22

Do i really miss him?
or just being sexually aroused?

Hand Fracture

15/5/22
My right hand broke (again), fractures and got surgery.
Need 6 months to recovery.

I live far away from everyone, alone, and have to do everything by myself in this condition, its not easy. 
fortunately i can still hold the mouse and type (super slow with effort).

18/5/22

Its been 3,5 months i moved to new city without friends, family, and acquaintance. 
In the beginning, everything looked super excited, expand, and joy. Day by day, the loneliness appear slowly until it was so deep and broke me mentally. Shit over shit, asshole over asshole came alternately from the place where i lived and around it. It was very struggle. 

Wednesday, May 18, 2022

Bye Jogja

Maret 2022

Thank you Audy and Hamidah.
See you next time. 


Thank you Aci for being sensitive and kind.
Thank you dok.C for helping me in the dark. 
Thank you Pak Boy dan tmn2 access jogja. 
Thank you for all kindness people that i met. 

Monday, March 7, 2022

Jogja

Hari-hari terakhir di Jogja terasa syahdu.
Terimakasih atas semua penggalaman disini.
Terimakasih atas orang-orang baik yang hadir.
Terimakasih atas segala cinta kasih disini.
Terimakasih atas segala proses.




Tuesday, March 1, 2022

1/3/22

Mungkin tidak ada yang bisa atau mau menemani perjalanan dan proses diri.
Mungkin, kita hanya bisa mengandalkan dan meminta tolong pada diri sendiri.
Mungkin ada masa nya juga diri kehilangan diri tanpa mampu berteman baik.
Mungkin orang dan sekitar meningalkan di masa-masa kelam dalam kesendirian.

Namun, semesta selalu mendukung dengan caranya sendiri.
Tuhan selalu menemani dengan segala pertolongan dan kasihNya.

Tuesday, February 8, 2022

Little Things

Aku benci banget saat lagi ngobrol serius tentang the big deal, rekan bicara malah sibuk komentarin hal-hal kecil yang gak penting dan gak relevan dengan konten dan sikon. Misal, sedang ngobrolin karir yang super urgent, struggle, dan serius, rekan bicara komentarin "antingnya nambah ya", "jerawat yang di pipi udh kering ya", "wah bajunya baru ya". Itu rasanya kaya pengen makan orang itu dan lemparin meja. 

Lain hal nya dengan kasus lagi makan, tiba2 dibawain minuman kesukaan. Pas tanya "kok tau, aku cm bisa minum ini?", orang itu bilang "kan waktu di xx, kamu minumnya ini trs". Kalau kasus itu, pay attention to little things nya bikin orang merasa dihargai, disimak. 

Thursday, February 3, 2022

Perasaan Yang Sama

2013. 04.00, Bandara
Pesawatku ke Jakarta dipanggil dahulu, aku bergegas menuju pesawat. Ada tangisan yang tak tertahankan yang berusaha tak tumpah. Teman memanggil "mau kemana? nanti dulu aja". Aku berlala secepat kilat. Sampai pesawat dengan kursi dekat jendela, tangisanku tumpah. Perasaa sedih meninggalkan semua kehidupan 2 bulan di tempat itu dengan semua orang dan kenangannya. 

Esok paginya, aku hubungi teman, dia sudah sampai di tempat tinggalnya, di Bandung kemarin. "Hai, aku minta foto-foto disana doang". Teman membalas sekian jam kemudian "hai, aku baru bangun, aku pikir kita masih disana, balbla (panjang ttp perasaanya), ok, nanti gw kirim fotonya" dari pesan itu, aku tersadarkan kalau teman pun memiliki perasaan yang sama. Perasaan dan sensasi dari setiap memori pengalaman selama disana bertahan hingga setahun kedepan. 

2013. Mobil elf, Flores.
Teman di sebelah memberikan handphone nya kepadaku. Aku ambil, lihat, ada sebuah foto kiriman dari kenalansaat sailing bersama. Ada perasaan sedih, haru, campur aduk. Segera aku kembalikan handphone tersebuh, membalikan wajah menghadap jendela dan menangis. Lalu aku berkata "sedih ya". Dia berkata "namanya 5 malam 6 hari bareng sehidup semati selama di kapan", dan temanku pun merasakan kesedihan pisah yang sama. Kesedihan pisah dengan strangers yang pergi bersama selama 6 hari saat itu rasanya seperti putus dengan pacar. Selama disana ada happiness joy melimpah ruah dan bertahan di aku selama 5 tahun kemudian (Masih bisa me recall dan panggil joy selama 2 minggu flores saat itu).

2022. Jogja.
Sepulang dari main bersama teman-teman baru, rasanya joy banget sampe dibahas terus. Besoknya juga masih joy dan hari-hari esoknya pun masih kerasa joy nya. Saat mengobrol, ternyata mereka merasakan hal yang sama: joy. Saat itu light dan netral banget energy nya, dan mereka pun merasakan hal yang sama. Sampe ada temen cerita kalau dia masih bisa merasakan pengalaman selama main kemarin, anginnya, ombaknya. Di aku, perasaan itu hanya bertahan kurang dari seminggu, namu segudang insight yang di dapat selama perjalanan merubah banyak cara pandang dan kesadaranku.

Mungkin kita merasakan hal yang sama, 
Mungkin kita ingin mengungkapkan,
Mungkin kita ingin mengekspresikan,
Namun tak berani untuk dikeluarkan.

Wednesday, February 2, 2022

Clarity

Tanpa sadar, kita keseret kedalam realita orang lain. Untuk keluar dari itu, hal pertamanya adalah mengetahui realita kita sendiri. 

Realita disini maksudnya kehidupan, value, belief, cara pandang, cara hidup orang lain. Seperti saat diri mengikuti pattern sekolah, kerja, nikah, beranak. Apakah itu realita yang ingin kita ciptakan? Apakah itu realita diri asli kita? Apakah itu yang benar-benar kamu inginkan? Apakah kamu bahagia akan hal itu?

Jika tidak, artinya itu bukan realitamu.
Untuk menciptakan realitamu sendiri, hal pertama yang perlu dilakukan adalah clarity, clarity tentang siapa kamu, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu kejar, apa yang kamu, apa yang bikin kamu happy, joy mu, kasarnya jadi punya kompas. Setelah itu sinkronisasikan keinginan, hasrat, keyakinanmu dengan energy mu. The, go ahead. 

Tuesday, February 1, 2022

1/2/22

Tidak semua orang mau membuka dirinya, mau berbagi kisah hidupnya, mau mengekspresikan perasaannya, mau menceritakan perjalanan dan insightnya. Saat ada yang melakukannya, alih-alih menilai, menjudge, berkomentar, menghujat, labeling, membandingkan, cobalah dengarkan dengan perasaan netral. Maka banyak sekali yang akan kamu dapatkan, kekayaan batin, intelektual, keluasan hati, kedewasaan, dan kebijaksanaan. 


Friday, January 28, 2022

28/1/22

Ada joy mengelora yang tak berani diekspresikan
Ada benci yang tak berani diungkapkan
Ada rindu yang tak berani disampaikan
Ada kekecewaan, kesedihan, kemarahan yang tak berani di tampilkan.

Mungkin kita merasakan hal yang sama, hanya terlalu banyak logika akan bagaimana orang akan mempersepsi, bagimana aturan society sosial, perasaan takut di tolak, segala asumsi berdasarkan hal pada umumnya dan pengalaman sebelumnya, akhirnya kita hanya diam, menyimpan semuanya sendiri tanpa pernah terekspresikan dan tersampaikan.

Thursday, January 27, 2022

Friday, January 7, 2022

7/1/22

Waktu tinggal di Bandung, orang2nya pada gaya, meski pake barang pinggir jalan atau brandend.

Waktu tinggal di jakarta, bergaul sama orang2 yg pakai baju bermerk dan secara taste enak diliat jg.

Pas di Jogja, yg aku sadari, banyak nemuin orang gak terlalu concern sama penampilan secara warna, material, fashion, model, dan merk. Seperti barusan, aku ketemu orang pakai baju krem ke arah coklat kuning dengan celana maroon. Secara visual, itu gak enak bgt diliatnya, secara konsep waran jg gak nyambung, tp orangnya pede tandanya ya antara dia gak aware ttg mix and match atau seleranya begitu, atau ya gak anggap hal penting.

Seru ya, di setiap kota punya lifestyle dan selera fashionnya masing-masing.