Monday, November 23, 2020

Giver or Taker?

Menolong orang adalah hal yang bisa dilakukan semua orang yang memiliki kemampuan untuk menolongnya dan setiap orang punya hal yang bisa ia lakukan untuk menolong orang. Menolong rasanya membahagiakan, bahagia saat melihat orang lain bisa keluar dari masalahnya, bis ajuga bahagia karena self esteem naik dan feeling good about self. 

Aktivitasnya sama (menolong), jenis manusia yang melakukannya beda.

1. Tipe altruism (giver)

2. Tipe egois (taker).

Tipe altruism. giver, dia menolong murni untuk kebaikan orang yang ditolongnya, terlepas orang yeng menolongnya tau terimakasih ataupun tidak. Fokusnya untuk kebaikan orang lain, bukan untuk dirinya. Lain halnya dengan tipe egois/taker, ia menolong orang untuk kepentingan dirinya bahkan mengambil manfaat dari orang lain. Misal, ada seorang nolong orang yang kesulitan agar dirinya merasa hebat, superior, self esteem nya naik, dan ngambil manfaat dari keadaan orang yg sulit dengan bikin orang tersebut berterimakasih, memuja muji dirinya, bahkan jadi "dependable" dmn akhirnya ia merasa punya kontrol terhadap orang yang ditolongnya. Kalau yang altruism, dia nolong ya nolong aja bahkan bikin orang yang ditolongnya independent bisa menolong dirinya sendiri, krn motivasinya adalah untuk kebaikan orang yang ditolongnya bukan untuk kepuasan dirinya semata.

Aktivitasnya sama, motivasinya beda.

Yang bahaya itu kalau ketemu orang narsistic personality disorder, psikopat, sosiopath, yang kadang mencari mangsa orang2 yg lagi susah, fragile, dan sejenisnya. Datang sebagai orang yang bisa menolong dan baik, kenyataannya hanya eksploitasi orang, hanya jadiin orang objek agar dirinya dapat puja puji, jahat2nya bikin orangjd tergantung sama dirinya dan akhirnya dia bs seenak udel mainin orang kaya boneka. Krn tujuan nolongnya adalah untuk mendapati pujian dan kontrol. Dia gak peduli sama keadaan orang yang ditolongnya. Lalu saat ia tidak mendapati apa yang diinginkan dari "korbannya", orang itu dibuang gitu aja tanpa closure, dignity, dan fair. Lain halnya kalau orang nolong dengan motivasi altruism, ia akan tulus. Kalaupun ada orang yg ditolongnya menyalahpahami dirinya dengan nuduh ini itu, orang ini gak akan bereaksi, karena tujuan dia menolong orang murni bukan untuk pride dan keegoisan pribadi lainnya. Jika ketrlaluan, orang ini akan menyampaikan boundariesnya dengan fair dan ada closure. 

Taker and Giver.

Karena tidak semua orang berlaku baik aslinya baik. 


Tuesday, November 3, 2020

Sebuah Jeda Tak Berjeda

Matahari hadir di setiap waktu yang kita kenal sebagai pagi.

Ia tenggelam seolah-olah meningalkan kita terganti oleh bulan.

Matahari memberi jeda manusia untuk berjeda dalam kesibukannya.

Matahari memberi jeda manusia untuk mengenal dirinya.


Matahari  memberi jeda, seolah-olah ia pun berjeda dalam memberikan cahayanya.

Matahari tidak hilang, ia hanya tak menampakan diri, dan dalam jedanya ia terus bekerja.

Manusia terus berfikir dalam tidurnya, manusia terus merasa dalam jedanya.

Manusia terus bergerak dalam jedanya, tak pernah benar-benar berjeda.


3/11/20

Dari semua yang terjadi. ada validasi yang didapat.

Validasi dari realita yang di invalidation selama ini oleh sekitar yang berhasil bikin diri kehilangan kepercayaan terhadap diri bahkan keluar dari jati diri asli.

Jika pada akhirnya, semua kesulitan, struggle, dan suffering selama ini adalah sebuah jalan Tuhan menunjukan siapa diri sebenarnya dan sebuah kasih sayang untuk dir kembali padaNya, tidak ada kata yang dapat diucapkan selain Alhamdulillah.

Jika keadaan selama ini adalah sebuah persiapan untuk ujian-ujian selanjutnya, maka taka da pertolongan yang diri minta selain atas izinNya.