Sunday, December 31, 2023

31/12/23

 Bismillahirrahmanirrahim.

Alhmadulillah sudah mulai bisa melepaskan, meninggalkan, menyudahi, dan hilang begitu saja.
Apa yang tercipta ya jika diri mampu melakukan itu di seluruh area kehidupan terhadap semua hal, orang, apapun, siapapun, yang memang sudah tidak relevant, tak mutual, tak memilih, dan meninggalkan diri? Seberapa cepat hal itu semua bisa dilakukan? Perubahan apa saja yang akan terjadi? Apa saja yang akan hadir mengisi ruang baru yang telah kosong bersih itu? Kemungkinan apa saja yang akan dan hadir? Keberlimpahan apa yang akan mengisi? 

Terimakasih atas segala perubahan yang dilakukan, atas segala transformasi yang dijalani, atas segala pilihan yang dipilih, atas segala kesadaran yang bermunculan ang kiranya tak hanya lewat tanpa aksi nyata yang memberi manfaat baik pada diri. 

Aku sangat bersyukur sekali.

Friday, December 29, 2023

29/12/23

I once loved you with all my soul.
I position you far above myself to be very superior.
I devote all my energy and life to you.
I once cared for, protected, healed and nurtured you.

Until I finally realized,
I am the person who most deserves it all. 

Celebrate

I celebrate myself for every little thing that changed. 
Being whole, being me, being love, being joy, being fun, being ease, being myself again.

Mood

Dating

Ternyata jaman sekarang, orang dengan mudah memilih orang lain mengangtikannya, mengunakan, saling menggunakan, dan memposisikan orang sebagai pilihan dari banyaknya pilihan yang tersedia. Layaknya permainan, seperti datang ke minimarket gratisan tanpa modal apapun dan bisa memilih apapun. Apalagi di dating app, jadi yang benar-benar mencari pasangan serius ya lumayan terhalang orang-orang gak jelas. Ibarat supermarket 80% yang datang hanya ingin lihat-lihat dan coba sample gratis, dan hanya 12% yang benar niat membeli. 8% nya hanya penghibur. Kebayang kan 12% ini harus bercampur dengan 80% pengunjung lainnya dalam lokasi yang sama? Lama kelamaan fenomena ini pun memunculkan trust issue satu sama lain terutama untuk orang-orang yang benar-benar mencari jodoh serius. 

Dan yang aku amati, jika tidak ada yang berniat jahat seperti menggunakan pelet (ya ada yang menggunakan pelet, bukan untuk membuat orang jatuh cinta, tapi meng hook orang agar bisa ai manfaatkan sesuai kepentingannya dan bisa sangat abusif nan harming merusak jiwa raha dan kehidupan seseorang). Jika semuanya dalam state normal, memilih orang benar-benar bisa dilakukan secara logis.

Jika di dunia nyata, orang beerkencan secara nyata. Dimulai kenalan langsung, ngobrol, makan bareng, beraktivitas bareng. Di dunia maya, banyak yang hanya main-main, tanpa komitmen, tanpa menghargai orang, dan anehnya banyak yang tidak mau bertemu atau bertatap muka online. Banayk juga yang sudha memiliki pasangan bahkan menihak yang menggunakan aplikasi kencan, entah untuk apa. 

Hmmm tadi mau cerita apa ya? jadi lupa.
Ohya, mau cerita kalau jaman sekarang saking banyaknya pilihan dan mudahnya akses, orang jadi senaknay dan semena-mena tanpa empati dan bertanggung jawab atas sikapnya. Dan saat berakhir, itu berakhir begitu saja dan dianggap lumrah. Tidak ada bahasa "aku sudah menemukan yg lain", "kita sudahi ini semua", "aku sudah tak tertarik lg padamu". Diam, didiamkan sudah menjadi closure tak tertulis. Padahal bisa jadi ada orang yang diam dan mendiamkan karena dirinya sedang repot urusan lain dan sebenarnya sangat tertarik hanya saja belum sempat ungkapkan. Lagi-lagi asumsi saling bermunculan dan penuh dengan asumsi sebagai bentuk perlindungan diri, atau apapun itu. Begitupun boundaries dan trust issue kadang beda tipis. 

Saturday, December 23, 2023

Hegemoni, Konformitas, Budaya Kolektif.

Hegemoni, Konformitas, Budaya Kolektif.
Banyka lingkungan dimana semua saling terlibat satu sama lain, ada kecenderungan sulit untuk membangun boundaries. Ada perasaan tak enak, alasan kedekatan, ketakutan dijauhi, ketakutan dibuang, ketakutan tak diterima, ketakutan dinilai, harus menjadi sama; harus mengikuti sekalipun tak mau, tak suka, dan tak relevant; termasuk setiap keputusan harus memikirkan banyak orang hingga kebutuhan dan kepentingan diri terabaikan.

Melihat manusia sebagai perpanjangan dari suatu daerah, lingkungan, keturunan, dan organisasi. Bukan manusia sebagai manusia. Sesederhana, dalam meilih sekolah, jurusan kuliah, bekerja, menikah, harus mempertimbangkan seluruh anggota keluarga, keluarga besar, organisasi, sampai satu kampung. Padahal urusannya cuma satu orang, semua hal yang terlibat dengan orang ini menjadi pertimbangan. Begitupun saat seseorang mengalami suatu kejadian yang dianggap melanggar norma (hamil di luar nikah/ kasus narkoba/ ketahuan selingkuh/ korupsi/ ketauan clubbing di luar negeri saat bulan puasa, misal), keluarga besar, tetangga, kantor, kampus, semuanya ikut terserat malu. 

Pada akhirnya banyak sekali yang menggunakan topeng, menutupi jati dirinya, agar aman di mata public, jatohnya ya membohongi orang lain. Dan orang seneng-seneng aja dibohongi karena hanya mau melihat, mendengar, dan tahu apa yang dimau saja. Ada pula yang akhirnya menekan kebutuhannya, keinginannya, kepentingannya demi bisa diterima masyarakan dna lingkungan, membohongi dirinya sendiri berakhir meledak kedalam alias depresi.

Eh udahan deh ya, mau pergi dulu.
*Gak janji diterusin dan kapannya

Tuesday, December 19, 2023

Fisik

Romance, relationship, hal-hal yang aku anggap gak penting, dulu. Fisik apalagi. 
Jadi, saat ada yang bahas tenatng romance, relationship, preferensi fisik lawan jenis, aku gak tertarik, gak ngerti, dan gatau pentingnya apa. Singkat cerita, 8 tahun kemudian, baru lah sadar. Ternyata kebutuhan romance ku rendah; pinter menyembunyikan perasaan (ga akan keliatan kalau lagi bener-bener suka orang) sampe pernah di komen bos "kayaknya calon suami kamu tuh harus cenayang ya"; relationshipku based on strong friendship (no romance2), dimana sering di komen "you treat me like a friend"; termasuk sadar preferensi fisik lawan jenis. Fisik yang aku anggap gak penting, ternyata matter. Yang energy nya abundance, restless, high energy, active lifestyle, suka olahraga, yang badannya proporsional, metabolismenya tinggi, bersih, mulus, putih (cerah). Even udah nikah dan punya anak pun, ya laki-laki tetep perlu jaga badannya juga dari makan sehat, olahraga, stamina, bentuk badan, kebersihan, kesehatan, dll. 

Dulu aku kalo stress pasti gendut (dulu ya), terus hidup sehat (eat clean, olahraga tiap hari, ngitung kalori) turun 20kg dan stabil beberapa tahun, sampe ada accident, sempet naik. Ajaibnya, saat ini BB ku turun banyak dari hasil beberes trauma, sampah2 diri, emotional baggage, dans eiiring itu nafsu makan jadi gone. Sekarang makan bener-bener seperlunya, olahraga kalau body minta (niatnya sih nge gym lagi ya, cuma belum bisa komitmen waktunya), dan mulai taking care fisik. Bukan untuk terlihat okey di mata orang, lebih ke arah karena sayang sama diri sendiri, excited merawat badan sendiri, semangat untuk nurturing badan. Bahkan sudah persiapan hamil meski belum ketemu jodohnya. Ya persiapan dari turunin BB, nambah masa otot, makan makanan bernutrisi, jaga pola makan, tidur yang bener (ini masih suka berantakan, tidur masih cm 4jam an dan gt deh), jaga wellbeing, mindset, pola pikir, stress/trigger management. Hasilnya ya siklus haid teratur dan haid di tanggal yang sama tiap bulannya, badan lebih happy. Dan gak abuse/maksain diri untuk harus kurus, harus bb sekian cepet, gak makan ini itu, dll. Semuanya dilakukan based on awareness dan happy. Misal, kalo suatu waktu badannya minta kue manis, ya makan. Kalau badannya lagi minta pasta karbo banyak, ya kasih-kasih aja. So far sih, saat dengerin badan sendiri dan gak bawa "sampah2" orang (dulu suka absorb pain, suffering, emotion, feeling, though orang2 sampe stress sendiri) itu makan cuma cukup sekali siang aja, mintanya juga banyak protein; pagi cuma minta jus atau buah; malem ya ngemil ringan bahkan ga mau apa-apa. Cuma rasanya kok aneh ya, jadi suka maksain diri dengan jejelin ini itu ke badan, I am sorry dear my body. 

Ok, balik ke topik awal. Intinya, aku baru sadar ternyata fisik buatku penting dan ternyata punya preferensi fisik juga hahaha. Kirain selama ini nggak. Ya emang sih dari dulu milihnya laki-laki yang fisiknya kaya yang disebutin, cuma gak sadar. Dan compatibility energy tuh penting. Misal, traveling dari jam 6 pagi, jam 10 malem energy ku masih tinggi, terus partner udah tidur ya bete. Traveling 2 minggu energy fit stamina oke, sehat, eh partner hari ke-4 sakit, ya bete. Gimana mau happy berpetualang dan main bareng, kalo dari segi level energy dan stamina gak sebanding dan compatible. Sama kaya kemampuan nalar, intelektual, deep thought, deep feeling, kalo gak selevel kan sebel. Boro-boro bisa joy and create more; connect and align aja nggak. Karena pada dasarnya emang nyari temen ngobrol dan diskusi yg pinter, wawasannya luas, nan bijaksana; temen main; partner co-creation and exploration. Ya bisa jadi romance nya minim. Dan yang aku amati, gak semua orang tahan sama intensitasku. 

Monday, December 18, 2023

Trust Issue

Trust Issues are formed from small things to big one.
When you meet someone of the opposite sex who is just playing you, making fun with your pure attention and real affection, say what they don't mean it, making promise that never be kept, tell you sweet things just for having fun, never value you, make you feel special when you just an option from a lot of option. 

You never know, how far and how deep you destroy other people (trust to others, trust to themself; self-worth; self-esteem; sense of self; their life physically, psychologically, mentally, financially). If you knew that, maybe you wouldn't even care except for your own pleasure and benefits. 

May what you plant and give to others will come back to you without the slightest loss.

Maybe people unaware what goodness their given to others, because they never have bad intentions to others and never calculative what they're doing detrimental to themself. Maybe, its same as when people do harm, they unaware because they used to always priority them self, take everything that benefit them without considering other people's side and their effects as long as they get the benefit. 

We met many people in life, knew their energy. 
So, we can use it as information when we decide something.

Thursday, December 7, 2023

Relevant

Entah apa yang terprogram untuk memikirkan banyak hal dan mengurusi hal-hal di luar diri. Semakin kesini semakin menyadarii, banyak sekali hal yang tak ada hubungannya dengan diri dan tak penting.

Keluarga yang desktruktif nan abusif, 
Rekan kerja yang jahat nan harming,
Pasangan manipulatif nan toxic,
Figure authority yang tak adil, 

Mereka seperti itu ya karena mereka bisa melakukannya, mau, dan melakukannya.
Saat seseorang dimaki, dianiaya, dibunuh pun kadang tak ada hubungan dengan dirinya. 

Semakin jelas melihat, semaki menyadari banyak sekali hal yang tak relevant dan tak penting.
Entah apa yang dipikirkan orang-orang untuk mengurusi moral seseorang, pilihan hidup orang, kebahagian orang, dan semua hal yang dialami orang lain, dimana mereka pun tak memberikan kontribusi apapun sesederhana pencerahaan apalagi bantuan nyata secara emosional maupun hal tangible. 

Tuesday, December 5, 2023

Relationship

Gw udah berada di titik memilih berelasi dengan orang yang beres-beres aja deh.

Orang yang udah selesai dengan dramanya, sembuh dari segala luka batin dan traumanya, melepaskan segala emotional baggage nya, whole, secure, content, udah ga ada yang perlu di healing lagi, awaken, bertransformasi menjadi diri sejatinya, high vibration and frequency, emotionally mature and available, mampu being vulnerable, having value, knowing what he want and need, having purpose and clear life direction, living in his truth reality. 

Relasinya pun, relasi yang nurturing, nourishing, gratitude, committed, mutual connection, open, honest, trusted, saling bertumbuh dan terus berkembang, explorative, co-creation, calm, fun, anteng tanpa drama, mature, responsible, similiar value, same goal, active and healthy lifestyle. 

Berelasi dengan orang yang beres dgn relasi yang tak hanya untuk kepentingan, keuntungan, kebahagian, dan kepuasan berdua, namun bisa memberikan kontribusi bagi sekitar secara luas baik mikro maupun makro. 

Perfect Body

Its not about how perfect your body,
Its all about how you feel about yourself,
What judgement do you have to your body?

The more you accept yourself, kind to yourself, less or no have judgement to your body, 
The more people see you comfortable, attractive, loveable, pleasant, joy, sexy.
What people see and feel to you, is reflective what you see and feel you yourself. 

Saturday, December 2, 2023

Mas Kawin

Setiap datang ke acara akad nikah, saat dibacakan mas kawin, tidak pernah terpikirkan apapun, bahkan di diri hanya terdefinisikan sebagai syarat untuk nikah saja. Setiap dengar obrolan orang terkait calon, mahar, uang, harta benda, aku tuh gak ngerti apa yang orang-orang bahas dan debatkan. Sampai di momen....

Buatku, mahar, mas kawin, seserahan itu sebagai bentuk kasih sayang. Bagaimana sang calon suami mampu menafkahi istrinya, memenuhi kebutuhan istrinya, memberikan keamanan dan kenyamanan di area material world/tangible things. Sesederhana mampu memberikan tempat tinggal yang layak, trasnportasi mumpuni, makanan sehat bernutrisi yang baik, pakaian layak nan nyaman, kebutuhan merawat tubuh dan kulitnya, kebutuhan bersenang-senang, kebutuhan explorasi belajar, termasuk kebutuhan pendukung aktualisasi diri. Kalau calon istrinya suka belajar, setidaknya ia mampu bayarin kelas-kelas pengembangan diri. Kalau istrinya senang bekerja, ya ada dukungan material things juga seperti jam tangan, satu set podcast misal, hal-hal yang dipakai sehari-hari. 

Mas Kawin
- Mahar emas 200 gram (misal), buat ku bentuk memberikan keamanan finansial yang suatu waktu mungkin jika diperlukan, sang istri bisa menjual untuk kebutuhannya, dengan kata lain tidak ada penelantaran. Dan ini bentuk kasih sayang juga. 
- Satu set perhiasan berlian misal, bentuk honoring istrinya agar terlihat lebih anggun, cantik, apalagi jika istrinya memang memakai perhiasan dalam kesehariannya, selain keindahan visual, perasaan bahagia, bisa menyeimbangkan energy nya yang berkontribusi juga untuk kesejahteraan suami dan kehidupan bersamanya. 
- Dan sejumlah uang dalam bentuk cash yang setelah acara di taruh di bank, 
to give feeling secure and abundance. Dari perasaan itu, bisa attract abundance more and more money. 

Seserahan
Hal-hal yang dipakai sehari-hari, bukan ajimpumpung atau untuk pamer-pamer.
Misal, jika biasa pakai skin care la mer, ya calon suaminya mampu memenuhi kebutuhannya tersebut. Jika biasa pakai sepatu merk dan kualitas tertentu, ya diberikan yang sama atau setara yang biasa dipakai. Jika biasa menggunakan pakaian dalam seharga 800rb karena cocoknya dengan kualitas yang harganya segitu, ya mampu di penuhi juga. Jika biasa menggunakan shampoo merk X, ya diberikan merk dan variant yang sama dengan yang biasa dan cocok digunakan sehari-hari. Dan tak ada kata mahal, high maintenance jika memang menerima, menghargai, mencintai istrinya dan dirinya mampu. 

Rumah, kendaraan, hal dasar lainnya. Bukan tentang megah, mewah, namun layak. Dan layak ini bisa beda-beda tiap orang. Ada yang ia bisa tidur di kasur 200rb an, ada yang badannya baru bisa tidur di kasur 20jt an. Layak bagiku adalah momen dimana kebutuhan bertemu, terakomodasi, terfasilitasi dengan baik yang menunjang kesehata jiwa, raga, mental. Termasuk lingkungan tempat tinggal, baik secara bangunan, lokasi, udara, orang-orang sekitarnya seperti apa, dekat dengan kehidupan sosial kah, akes untuk kesana sininya mudah kah, dsb. 

Ternyata hal-hal materi bukan tentang matre karena tamak, keserakahan, atau norak untuk pamer.
Dalam level tertentu atau perspektif tertentu, justru itu salah satu bentuk kasih sayang, menghargai, melindungi, merawat, menutrisi. Saat diri memiliki perspektif seperti ini, ya akan menarik calon suami yang sejenis, yang memberikan itu semua dengan value yang sama. Bukan untuk "membeli", mengontrol, menguasai, pamer, memperbudak, sebatas syarat, atau apapun itu. 

------

Jika perempuan terbiasa hidup mandiri, memenuhi kebutuhannya sendiri, terbiasa memberi. Dominan dengan energy maskulin. Bisa jadi, bertemu pasangan (berpasangan) menjadi ajang untuk belajar menerima. Menerima cinta, menerima kasih, menerima diurus orang lain, menerima perlindungan, dukungan, pemenuhan kebutuhan, dmenerima ditemani dan ada teman, dijaga, diayomi. Hingga sisi dan energy feminine nya yang mengendap puluhan tahun, mampu naik muncul ke permukaan. 

Friday, December 1, 2023

It's not about you anymore

It's not about you anymore.
It's not about you harming, abusing, killing, dumping me anymore.
It's not about trauma, struggle, suffering, loss of self and life anymore.
It's not about being chosen, not chosen, nurtured, not nurtured, kind, unkind.
It's not about how stupid and naive I am, skip opportunities. 
It's not about being stuck, letting go, moving on, forgetting it all, erasing all of it.

Now, I see you as a gift.
The gift that teaches me how to learn to love myself.
The gift that teaches me to get what I want.
The gift that teaches me how to choose self-first.
The gift that teaches me to speak my feelings.
The gift that teaches me to receive love. 

The gift that teaches me to feel worthy no matter what.
The gift that teaches me to deserve abundance, love, equality, and mutual.
The gift that teaches me to be more appreciative of people around me who love, are kind, and nurturing.
The gift that teaches me to take care of myself like a top priority business.
The gift that teaches me to look deep inside and know myself. 

The gift that teaches me how to ask for help and support.
The gift that teaches me to receive people who offer help.
The gift that teaches me how worthy I am.
The gift that reflects my inner world.
The gift that reminds me to my real issue. 

The gift that teaches me to set priorities.