Showing posts with label Learning. Show all posts
Showing posts with label Learning. Show all posts

Thursday, June 9, 2016

Ramadhan #4: Takut

"sama siapa?"
"jangan jauh-jauh"
"jangan sendiri"
"ajak siapa gitu buat nemenin"

Sadar tak sadar, kalimat tersebut sering kita dengar dalam lingkungan kehidupan sehari-hari atau bahkan akrab di telinga yang bersumber dari lingkungan terkecil kita. Tanpa disadari, di bawah alam sadar kita, kalimat tersebut secara tak langsung mengajarkan untuk takut hidup sendiri, takut gak ada temen, takut gak bisa pergi karena tidak ada temen, takut pergi sendirian, takut ini itu, seolah-olah semuanya harus ada teman, aman, ke tempat yang dikenal, takut ini itu.

kalau sendirian kenapa?
kalau jauh kenapa?
kalau ke tempat asing kenapa?
kalau tak ada teman kenapa?
*diluar konteks kalau perempuan pergi harus ada mahramnya ya

ya, semua punya alasan yang masuk akal, sebuah runtutan pola pikir logika manusia yang dirancang dalam pikirannya sendiri tentang sebab akibat dalam ranah ke arah negatif. "takut kenapa-napa".

Kita lupa bahwa sejatinya, sekalipun kita sendirian, kita tak pernah sendirian.
Apakah kamu percaya Tuhan?
Apakah kamu percaya Dia selalu ada? selalu mengawasi? selalu menjaga?
Apakah kamu percaya Dia Sang Maha Penolong, Berkehendak, dan Berkuasa atas semua hal di alam semesta ini?

Lalu, kenapa perlu khawatir?
Kenapa perlu takut pergi tak ada teman? 
Selalu ada "keluarga baru" yang disiapkan oleh-nya di tempat lain, selalu ada pertolongan tak terduga dari Nya, selalu ada cinta yang mengisi hampa meski sendirian ke tempat asing.
Bumi Allah luas, apakah Tuhan di Indonesia dengan di Eropa berbeda? apakah takdir meninggal akan hilang dikala bersamaan dan akan hadir dikala sendirian? semua sudah memiliki ketetapannya masing-masing.
Hasbunallah wani'mal wakil Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar.  (Al Imran: 173)
Yang perlu ditakutkan adalah, tujuan dan niat kita.
Apa niat kita? Apa tujuan kita?
Apa baik? apa buruk? apa pantas?

Btw, selalu ada orang-orang yang berani untuk berjalan sendirian menuju tujuannya, jadi bakal pasti ketemu orang-orang lain yang setujuan dalam setiap perjalanan kok. so, why so worry? 

Ramadhan #4

Wednesday, March 16, 2016

Empati

Sore hari disela-sela ngobrolin bisnis yang masih super janin, tersangkut obrolan empati.
Bagi jurusan teknik, empati ini mungkin menjadi sesuatu yang sulit, mungkin, karena sistem pendidikan yang didasari mencetak lulusan yang siap terjun ke dalam sebuah sistem dan berada di belakang layar. Beda hal nya dengan jurusan desain, seni, manajemen yang bekerja hingga depan layar, berinteraksi langsung dan perlu memiliki kemampuan empati yang tinggi untuk komunikasi maupun merasakan dalam sebuah perancangan kebutuhan untuk suatu produk jasa/barang tertentu. Mungkin definisi ini bisa salah secara detail, mohon dikoreksi. Biasanya empati dikembangkan lewat himpunan. "mana temen lo?? kenapa gak lengkap?" dll. bukan semata-mata tradisi, ego, senioritas, namun ada sesuatu yang ditanamkan tentang suatu kebersamaan yg intinya mengajari empati.

Ada suatu contoh yang terasa dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan kampus. Setiap orang berbeda, ada yg cepat dan ada yg lambat, ada yg selesai dan ada yg resign (bahasa halus sebelum DO). Apa yang terjadi saat orang udah lulus? yaudah selesai sudah urusan dikampus dan gak peduli juga dengan teman2nya yg belum lulus. Namun, ada beberapa orang dengan empati yang masih peduli dengan nasib teman-temannya yg diambang DO, baik support mental hingga menawarkan bantuan. Padahal selama kuliah, orang-orang ini gak saling terhubung dalam kelompok pertemanan/ berinteraksi, hanya sebatas kenal nama. Sepele. dan terlihat cerminan seseorang  dimana dirinya berusaha bermanfaat dalam lingkup terkecil diluar circle keluarga. 

Pernah ga bayangin diri menjadi orang lain? dengan segala beban hidupnya?
pernah ga ngerasain hati orang sampe sakit nangis sedih?
pernah ga memposisikan orang secara subjektif sesuai situasi kondisi orang bersangkutan?
pernah ga ngerasain perasaan asli orang hanya dari satu gesture dan nada suaranya?
pernah ga mensupport dgn tulus orang yg kesepian sendirian dalam sebuah perjuangan?
pernah ga care sampe nyari solusi buat org yg lg ada masalah tanpa diminta?
pernah ga nangis pas ngeliat mata orang? semua ketakutan, masalah, kesedihan orang itu seolah2 berpindah ke diri?

Jaman sekarang rasanya semua orang berlomba-lomba menjadi terdepan, yang saat mereka nengok ke belakang, gak ada yg ngikutin mrk sebagai ilmu bermanfaat maupun orang bermanfaat. Lalu apa pentingnya empati? banyak.
- meningkatkan spiritialitas thdp Tuhan
- menemukan titik suatu masalah secara tepat dan tau cara mengatasinya dgn baik
- menciptakan suatu produk yg sangat ergonomi baik secara fisik maupun psikis dan menunjang kualitas hidup user
- salah satu modal menjadi manusia, manusia yg paripurna
- memposisikan orang sesuai porsi dan situasi kondisinya
- membantu orang dari segi dukungan mental dan psikis
- merasakan sesuatu lebih deep
- melatih sensitifitas yg berguna baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan
- dan banyak lagi

Ini salah satu saran yang perlu diperhitungkan dan ada dalam kurikulum pendidikan. Menjadikan manusia terdidik bukan sebagai suatu bahan pabrikan yang siap masuk ke dalam sistem, namun jadikan manusia sebagai manusia. salah satunya dengan menanamkan empati. empati yang muncul dari perasaan dan hati, bukan empati hasil logika.

Sunday, February 28, 2016

Sepele - katanya

Okey, mau cerita, bukan nyinyir atau bermaksud ke suatu pihak. cerita dr pengalaman, pengamatan, merenungkan, memahami sesuatu.

cerita 1.
saya bertanya kepada seorang teman, "minta feedback dong, positif negatif". singkat cerita setelah kasih feedback via maya, kami bertemu. kemudian dia bilang gara2 saya nanya feedback ke dia, dia jd penasaran. penasaran krn blm kenal saya, jd pgn kenal. dia jg bilang kalo kepikiran. mksdnya kepikiran ttg pertanyaan feedback itu, bukan ttg saya.

respon saya cm diem sambil ketawa. ngerasa lebay aja respon dia pdhl pertanyaan saya biasa. lebay sampe serius bgt mikir, kepikiran. saya nya aja udh lupa.
--------------

Cerita 2.
saya pny teman sering traveling bareng. baik. tp cm sebatas di traveling aja. selepas dr itu yaudah biasa aja, sampe titik dimana semua pesan saya gak dibuka-buka dan kalaupun dibales itu bbrp bulan kemudian, itu juga kalo dia lg ada urusan sesuatu ke saya. sebenernya gak enak bgt sih digituin, kesannya jd gak menghargai keberadaan orang dan gak nganggep sbg tmn, jd kaya baik dan berinteraksi kalo ada perlunya aja. satu arah.

sampe di titik, kesel bgt bertahun2 dipendem. dan dia dgn blg "yaelah tie, lebay bgt". pdhl buat saya itu udh bener2 sampe di titik "meledak". menyepelekan dampak ke org lain dr sikapnya, tp saat org mulai berespon meledak, diremehin dan malah balik nyerang tp cm satu arah, trs udh aja tanpa penyelesaian. cuma ya org beda2. cukup tau aja, levelnya sy diposisikan dimana.
--------------

dari 2 cerita, saya sebagai subjek yg meremehkan respon orang dr sikap saya dan sebagai objek yg respon dan perasaan sy diremehkan orang lain atas sikapnya. bikin mikir, setelah direnungi. sepele buat kita belum tentu sepele buat orang lain, dan sebaliknya. dari pengalaman itu saya jadi belajar buat men treat orang lebih baik, lbh membuka diri thdp orang2 yg emang tulus pgn dekat sbg teman, lebih bs menghargai respon orang, dan belajar buat let it go orang2 yg meremehkan perasaan dan pikiran org lain. kalo kata konselor yg pernah diskusi, "brengseknya orang adalah, dia ngomong yg semenit kemudian lupa, padahal omongan itu bikin org lain hancur dlm jangka panjang". dan mulai saat ini, kalopun saya jadi org yg di brengsekin gt, saya gak mau jd org yg berengsek dgn nyepelein orang.

dunia ini luas, penuh dengan banyak hal. peluang, pembelajaran, ujian. dan orang-orang yg dihadirkan bertemu dengan kita blm tentu bs ngasih dampak baik atau netral bahkan sikap yg dianggapnya sepele justru bikin trauma org lain yg dr situ jd triger sikap dia kedepannya, who knows?. tapi, dunia ini jg dipenuhi banyak orang baik, yg hatinya sama2 pernah hancur terluka, yg akhirnya menjadi lbh sensitif, peka, dan lbh bs menyayangi orang lain dgn tulus dan terkesan agak lebay (lebay buat orang2 yg hatinya gak kesentuh, mungkin).

*wuallahualam bishawab.

Friday, February 5, 2016

Come and Go


Ada yang pergi dan ada yang datang
Ada yang meninggalkan dan ada yang ditinggalkan
Ada yang hilang dan ada yang terganti

Semesta ini diam-diam memberikan kita pengganti yang lebih baik saat kita kehilangan sesuatu.
Semesta ini berperan serta dalam menghubungkan frekuensi-frekuensi.
yang tak se-frekuensi akan menjauh dengan sendirinya tanpa berat dan yang se-frekuensi akan mendekat tak di duga tanpa effort sekalipun.

Everything comes and goes.
friends. feeling. lucky. faith. wealth. love.

11/11/2013


Sunday, September 18, 2011

finally, i got the main idea!

Why u so worry about ur life and ur future?
because i want be happy, comfortable and safe in many thing all of my life.
yeah, thats right.

Today, i'm thinking why we trying so hard to solve our problems?
(People must try and try and work hard in their life but sometimes we forget the existence of God and seems arrogant.)
Because in our mind: problem is something we have to solved, due to back our life in safe and still in comfort zone, aren't it?

Life is not a matter of how hard we think and try to solve all the problems,
But how hard we try to live it according to strive in the path of Allah to get ridha's Allah.
Is not Allah all-willed? Allah can flip back the hearts of people easily, Allah can change everything for the better/worse in an instant of time and Allah can make everything happened as fast as Allah want.

Just keep faith, keep work hard, keep try and do the best for live the life in the path of Allah, to find ridha Allah, then Allah can do everything what u have done, tried and though about God.

*Ridha: God Approval

wuallahualam bishawab

Tuesday, September 13, 2011

pembelajaran di awal film Captain America


nice movie
Diawal film, saya mendapat pembelajaran.
singkat cerita, Steve Rogers adalah seseorang yang sangat ingin menjadi tentara padahal tidak memenuhi syarat secara fisik, dia melamar lalu ditolak, hingan 5 kali.
Hingga suatu saat dia bertemu General Chester Phillips yang menawari dia menjadi tentara untuk menjalankan sebuah project.
Lalu ia bertanya: kenapa memilih aku?
Hanya orang lemah lah yang akan menghargai kekuatan jika ia menjadi kuat

  • Man jada wa jadda, siapa yg bersungguh-sungguh akan mendapatkannya. Tidak perlu berapa kali gagal, ia terus mencoba adalah salah satu ikhtiar dan keyakinan adalah sebuah optimisme magnet.
  • Berada pada sisi yang bersebrangan membuat kita bisa melihat dengan jelas, memperhatikan dengan baik apa yg ada di sebrang kita, saat kita berada di posisi di sebrang kita maka kita akan menghargai dan memaknai. contohnya: saat kita gagal, kita tau arti keberhasilan; saat kita miskin, kita tau makna kaya dan lbh bijak dlm mngunakan kekayaan, dsb.


Monday, September 12, 2011

merantau

Hari senin dan saya santai, bangun main angry bird rio di hp, makan, iseng2 buka fb padahal masih jam 5. Hingga akhirnya mata tertarik oleh postingan adik kelas yg prinsip saya bangeeet, beginilah postingannya:

"
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman

Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan

Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan

Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa

Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan."


– Imam Syafi’i

Nice post.


Sunday, August 14, 2011

and you can learn

Beberapa minggu ini saya me-review kehidupan saya, berfikir, merenung.

2tahun terakhir yang sangat ajaib buat hidup saya, sbagian blg saya sial, sbagian blg saya sdg diuji, sbagian bilang kasian dan byk yg ga peduli (wajar ini sih)
kenapa saya bilang ajaib? ya, 2tahun yang semua diluar planning, semua kejadian buruk yang tiba2 muncul mengacaukan semua, keputusan yang menyengsarakan diri sendiri dan pencapaian yang semuanya hilang (hilang pada waktu itu). sulit? bagi saya yg selalu mendapatkan apa yg saya mau dengan segala kerja keras sungguh2 dan konsisten, bagi saya yg selalu bahagia, bagi saya yg selalu dikeliling orang2 yg care, hal2 tersebut sulit, keadaan lingkungan, kesendirian, kesepian, masalah yg membludak datang dalam satu waktu, terserah orang mau bilang apa, toh mereka tdk meraskan, dan byk org pny masalah yg jauh lbh besar.

ini hanya masalah adaptasi, adaptasi untuk menjadi lbh kuat, adaptasi untuk naik level and u can learn everything, adaptasi untuk lbh membuka mata pada realita. kasusu yg sama pada keadaan perasaan yg berbeda reaksinya pun akan berbeda. ya senang sedih memang hanya perasaan seharusnya mereka tidak mempengaruhi reaksimu cobalah untuk mengerti dengan logika, Alhamdulillahnya kita manusia yang memiliki perasaan sehingga bisa banyak belajar dari kesalahan reaksi2 kita karena pengaruh perasaan. Anggap saja 2tahun belakangan ini saya sedang dapat beasiswa, beasiswa hidup dari Tuhan, sekolahan mana yg bisa ngasih pembelajaran sebanyak ini secara gratis, pembelajaran yang ilmunya berbeda2 sesuai daya tangkap dan daya pikir penerimanya.

Saya stress, saya depresi, banyak hal lewat dan ini sudah mau akhir tahun 2011, lihat teman2, sekeliling mereka sudah banyak kemajuan, kemajuan dalam takar dan nilai yg dianggap dlm peradaban ini, sedangkan saya masih di tempat yg sama, tidak bermanfaat, sia2? menurut saya iya. benar sia2? setelah saya pikirkan tidak, tidak ada yg sia2, secara kasat mata memang terlihat sia2 karena tidak ada perubahan, secara mental, pemikiran, dan hal2 anstrak yg hanya bisa dirasakan diri dan diketahui Tuhan hal2 tsb tdk sia2.

dan saya cuma bisa bilang ke diri sendiri:
ga ada yg ga mungkin, cuma masalah waktu
yang perlu dilakukan hanya terus sabar dan tetap bersungguh2 dalam segala sesuatunya

wuallahualam bisawab

Tuesday, August 2, 2011

Belajar dari skenario Tuhan (1)


belum sampe nutup pintu, adik saya sudah semangat cerita," hahahaa, tadi aku macet banget, trs ganti angkot lewat sini (bugel) trs blm ashar, trs solat dulu di mesjid, trs pas mau naik angkot lagi 3 kali angkot gak berenti alhasil sampe magrib, terus beli es doger dulu terus nungu angkot lagi ga ada yg lewat2, hahaha taunya kita ketemu"

Setelah menganalisis kejadian saya selama perjalan ke tangerang, ayah saya yg lg beli tabung gas, dan cerita adik saya saya cuma bisa bilang ga ada yg namanya kebetulan, semua udh diatur dan mungkin ini juga doa dr ibu saya yg pengen buka puasa bareng dan ngumpul bareng, hahaha. topik pembahasannya bukan itu, yaitu:
Mendengar cerita adik, saya berfikir, GILA Tuhan itu keren, semua kelancaran yg saya dapat hari itu.
Adik saya dikasih macet sampe akhirnya pindah angkot sampe akhirnya turun dari angkot demi shalat ashar dan dicuekin 3 angkot, sabar nunggu, positif felling dengan beli dulu es doger, ketimbang kesal dicuekin angkot yg bikin dia lama sampe rmh yg akhirnya justru bertemu dengan ayah dan saya naik mobil dan sampai rumah dengan cepat.

Kadang atau pasti dalam hidup kita mengalami hal itu, dimana semua rencana kita melesat, berbelok, gagal berkali2. kalo org bijak bilang: "blm rejekina, bukan yg terbaik mungkin, gt2" ada pun orang2 logika bilang: "kamu kok males banget ga mau usaha, kok kamu bego gak dpt2, kok kamu sial terus sih dpt tmpt kerja ky gt, kok mau bla bla bla yg intinya nyalahin abis2an si individu itu"

Hal- hal yang lewat di depan kita bukan berarti kesialan, (seperti adik saya dicuekin 3 angkot) Tuhan bilang: kamu akan dapat yg terbaik, tunggu karena yg baik itu pun pny waktu tersendiri untuk datang (seperti kejadian saya, perjalanan saya dipercepat oleh Tuhan, perjalanan adik saya diperlambat, perjalanan ayah saya dipangjangkan alhasil kita bertemu pada tempat, waktu dan keadaan yg sama yg benar2 baik).

Dan Cobaan terbesar itu ada diperjalan sampai menemukannya.
1. Saat kamu di posisi yg dipercepat, maka manfaatkan semua peluang (seperti saya yg dengan lincahnya selap selip setiap ada peluang antrian depan longgar krn org2nya duduk di pingir nunggunya, keseret2 sampe bussway, mengambil tawaran tempat duduk dr kakek2), disisi lain jg Tuhan pny rencana menyelamatkan mu dr bahaya (bbrp menit kemudia, bis setelah yg saya naikin kebakar, coba kalo sy masih disana, scara logika sy bakal naik bis ke-4 yg ternyata kebakar, dgn ajaibnya sy bisa naik bis ke-2 dgn antrian segila itu).

2. Saat kamu di posisi yg dihambat, maka Sabarlah (sabar nunggu angkot lagi, pdhl bisa aja kan jalan kaki, tapi resikonya gak ketemu), tetap menjalankan perintah-Nya (dengan singgah shalat dulu, padahal bisa aja terus berada di dalam angkot dan jalan tapi kan ga tau jg bakal cepet samapi atau malah dapat bahaya didepannya), tetap positif feeling, maksudnya kaya adik saya yg ditingal angkot berkali2, bukannya kesal, tapi perasaan dia masih dibuat nyaman, santai, beli es dulu, kadang kita perlu membuat perasaan kita senyaman mungkin karena kita bisa lbh tenang, lbh baik dan keberuntungan akan menghampiri, hahaha

3. Saat kamu di posisi yg di perpanjang (di perlama) maka sabar, ikhlas dan jalani dengan baik.
dalam kasus ini, yaitu ayah saya yang awalnya beli gas yg bisa plg ke rmh dan buka puasa di rumah, tiba2 ditelpon ibu untuk jemput saya, yg notabene nya jg butuh waktu, melewati macet, keluar bensin banyak, bisa saja ayah saya memilih untuk pulang dan nyuruh saya plg sendiri, tapi dia gak akan dapet a.pahala mendulukan keluarga dan dari niatnya menolong anak perempuannya cepat sampai rumah, b. ga bisa makan bareng di rumah sekeluarga (krn gak bakal ktemu saya dan adik saya, saya dan adik saya sdh pasti bakal sampai rmh jauh lbh lama), c. mungkin itu cara Tuhan menghidari bahaya dari dirinya.

Rahasia dibalik Rahasia
Skenario di dalam skenario

Dulu saya pernah dengar " maka terdapat hikmah bagi org2 yg berfikir"
ya benar, saat kita berfikir kenapa ya begini, begitu dan kita positif thinking ("Allah akan berkehendak sesuai prasangka umatnya"), banyaaaaak sekali ilmu dan pembelajaran yg kita bisa petik dan membuat kita lebih bersyukur dan dekat pada-Nya.

Wuallahualam bishawab

Skenario Tuhan (1)

Hari pertama puasa saya pulang kantor jam 4 sore dan adik saya jam 3 sore, awalnya kami janjian di terminal blok m, karena saya dari proyek di jalan thamrin, maka kami pun sepakat untuk pulang sendiri2, saya dr halte bussway terdekat di thamrin, adik saya naik bussway dari blok m.

di halte bussway pertama orang2nya dikit, buss nya super lama, lalu naiklah saya ke dalam bus penuh sesak dan berdiri tepat di sejajar dengan pintu lipat bussway, awalnya ga sadar, sedetik sblm pintu terbuka saya pengen pindah ke sebelah kiri, pas baru melangkah pindah tiba2 pintu lipat kebuka dengan kilat (syok, dlm hati: untung td tiba2 pgn pindah, kalo nggak mampus kena pintu) dan kenek bussway pun blg ke supir: "waduh, sabar pak, kalem"

kemudian transit di harmoni dengan antrian wasalam (antrian 1.5-2jam). diem bengang bengong, satu buss terlewat karena penuh, antrian pun maju sedikit dan saya yg di pingir selap selip ke tengah (hahaha), tiba2 mas2 yg bertugas jaga ketertiban di bussway bilang: "yang mau buka puasa duluan , di tengah, duluan" alhasil semua orang berlomba2-lomba ketengah dan semua orang berlomba2 ke tengah dan rebutan masuk, aslinya kaya orang mau selamatin diri dari kiamat. saya agak sedikit nyesel pindah jalur jadi di tengah karena saya jadi kedorong2 sama org2 gila2an gak bisa berkutik bertahan maupun menyelamatkan diri dan tiba2 jreng2 saya sudah di dalam bussway dan pintu bussway pun tertutup setelah saya masuk. Dalam hati: coba kalo saya gak ngikutin kata hati td pindah ke tengah, mungkin skrg saya masih menjadi bagian org2 yg mengantri 1 jam lagi. Alhamdulillah.

Berdiri di dekat pintu buss, untungnya pintu geser jadi gak takut ke geplak pintu (kaya pintu lipet di buss sblumnya), lamaaaaa pas mau deket kalideres baru deh ditawarin duduk sama bapak2. turun di kalideres udah jam stgh 6 sore, nyari ojeg, akhirnya dapet, ke batuceper nunggu ayah jemput. lamaaaa banget ayah saya datangnya sampe sempet kesel bgt. taunya ayah saya lama karena dia beli2 minum dan roti dlu di indomaret gatau dmn.

Udah deh menuju rumah yang masih jauh dr batuceper sambil neleponin ade saya sudah sampai mana, dia masih di angkot. pas kita udah sampe robinson adik saya sudah di bugel, kami pun berfikir, adik saya sampe di rumah duluan. beberapa lama kemudian demi menghindari macet panarub, kami lewat bugel dan macet total alias ga gerak. minum, makan kue dulu karena sudah adzan. mobil pun kembali mulai gerak sedikit demi sedikit, saya yang awalnya asik makan sambil main bb tiba2 ada perasaan pengen ngeliri ke kanan, pas ngelirik ke kanan, kok itu org ngeliatin mobil dan mukanya familiar, Itumah obyyy, adik saya, "ayah2, itu obi, berenti yah" ayah saya sempet bingung terus berenti pas adik saya dekat mobil ayah saya ketawa "loh kok kita bisa jadi barengan semobil gini, hahahaa"

belum sampe nutup pintu, adik saya sudah semangat cerita,
" hahahaa, tadi aku macet banget, trs ganti angkot lewat sini (bugel) trs blm ashar, trs solat dulu di mesjid, trs pas mau naik angkot lagi 3 kali angkot gak berenti alhasil sampe magrib, terus beli es doger dulu terus nungu angkot lagi ga ada yg lewat2, hahaha taunya kita ketemu" *(this pharagraph to be continue to another story)



Tuesday, July 26, 2011

Everything has a reason

Hampir Setahun yang lalu kejadian itu membalikan kehidupan saya. ya, anak smp yg bercanda dorong2an tasnya berhasil menubruk stank motor dan kehidupan ke 2 saya dimulai pasca keluar ruang operasi pencakokan bedah plastik. "keparat kamu hey anak smp" itu yg sering sy gumamkan. "aku benci ibuuuu, bekas operasiku yg hampir ilang, menjadi berbekas seumur hidup krn terkena cahaya matahari langsung menyorot dr gorden yg dibuka nenek saat liburan krn ibu saya tdk enak bilang ke neenk untuk tdk membuka gorden dulu" dan itu menjadi memory yg berhasil membangkitkan kebencian dan kemarahan dalam hati saya.

detik demi detik, bulan demi bulan hingga detik hampir setahun ini banyak sekali cobaaan yang luaaar biasa mencabik2 kesabaran, belum lagi permasalahan yg datang dr org terdekat yg menghancurkan mimpi, menyulut permusuhan dan menghancurkan keluarga. Tuhan, kenapa Kamu Jahat?? Tuhan, apa salah hamba dan keluarga?? Tuhan, tolong kuatkan saya, Tuhan Tolong sadarakan dia, Tuhan tolong jaga ibu saya itulah doa yg terucap stiap malam menjelang tidur dengan airmata.

Suara Tangisan anak2 di kampung kosan dan teriakan ibu2nya selalu menjadi alarm pagi saya, buka mata, shalat dan kembali lenyeh2 di kasur 3.5jam, stgh 9 bangun, mandi, siap2, jalan melewati gang dengan senyum sepanjang gang terhadap orang2 yg berpapasan, tanpa aba2 tukang ojeg pun langsung sigap di motornya dan sampailah saya dikantor. bekerja bla bla bla dengan rasa bahagia enjoy hingga sekarang sangat tidak dihargai dan dwuaaaar (okey, crap), waktu makan isang tiba, jalan sendirian keluar di bawah terik matahari mencari makan untuk mengisi perut yg lapar dari adzan subuh, makan diperempatan makanan campur knalpot sendrian, tidak ada nama lembur dlm kamus saya mulai bulan ini, jam pulang tiba, shalat, siap2, pulang diantarakan bapak2 penjaga gedung sampai rumah makan padang dekat mesjid gang kosan, makan lalu jalan kaki di jalan sempit itu yg motorpun tdk bs masuk hingga kosan. buka pintu, buka laptop lalu menghibur diri dan tidur.

Kejadian, keadaan, sikon, yg terus menguji, jutaan masalah org dlm keluarga yg menambah beban pikiran saya dunia akhirat (dlm harfiyah sebenarnya). puncak segala puncak yg pernah saya hadapi. Ibu saya jadi sering sakit2an, saya jg sering sewot2 nangis2. kalo ngebunuh itu ga dosa, pengen saya bunuh orang itu, kalo ngebom ga dosa, pengen saya bom org2 yg mengonggong itu, kalo saya bisa memutar hidup, saya ingin hidup bahagia seperti dulu, dekat dgn lingkungan sosial, makan makanan tanpa knalpot, ya bahagia. terserah org mau blg apa, toh mereka tdk dlm keadaan seperti saya, mrk tdk bs merasakan dan 1 lagi stiap org pny masalah, jgn menyepelekan masalah org dan jd merasa masalah anda terberat.

Pergejolakan di hati bercampur aduk. marah, kesal, sedih, tertekan, banyak orang2 yang lalulalang dalam kehidupan saya dari mulai tmpt kerja dan kosan di serpong yg hanya bbrp bulan tetapi semuanya baik, apakah itu kebetulan? terdampar di kemang dgn kehidupan individual benar2 sendiri berasa kalo mati bisa mengkafani diri sndiri dan mengubur sendiri, apakah itu kebetulan? permasalahan yg muncul seiring berjalanan waktu, apakah kebetulan? ke naasan yg muncul semenjak hal itu apakah kebetulan?

saya cuma bisa bilang I Love U, Allah, Anda sutradara terhebat
Terimakasih telah memberikan kesempatan belajar yg luar biasa
Terimakasih atas peluang mendapatkan pahala dalam kesabaran
Terimakasih atas peluangnya yg dapat meringankan siksaan akhirat dan membersikan hal2 haram dalam diri saya dengan segala penyakit dan kesakitan ini
Terimakasih atas peluang yang membuat saya lbh melek akan dunia dan segala kelakuan makhluk2 Mu
Terimakasih atas peluang utnuk menyadarkan saya hal2 yang berhargaa dan lbh menghargainya.
Terimakasih telah membuat saya lebih kuat.
Terimkasih telah mempertemukan saya dengan orang2 baru dalam setahun ini, semoga bisa menjaga silahturahmi sesama keturunan adam dalam JalanMu.

Tidak ada yg namanya kebetulan, selalu ada alasan dibalik itu, alasan yg menjadi pelajaran ataupun biasa disebut hikmah.
"Selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa bagi orang2 yg berfikir"

The Future is scary, but you cant just run back to the past because its familiar. yesm its tempting. but, its mistake - HIMYM

Sunday, April 10, 2011

Anak Jalanan di Ciroyom

17 agustus 2009 saya diajak teman datang ke ciroyom, 17an bersama anak jalanan. Tanpa pikir panjang saya pun meng Ayo kan karena memang suka dengan kegiatan-kegiatan seperti itu, inilah suasana disana:

lokasinya di pasar ciroyom, Bandung



Pas dateng, ada beberapa anak2 minta sabun dengan akrabnya, pdhl saya baru pertama kali kesini, lalu saya bilang minta ke kakak yg itu (ngasal gtw namanya) dan mengikuti mereka, oh ternyata ada kebiasaan mandi bareng dulu dan si kaka itu yang memandikannya. Saya meneruskan jalan kaki ke arah pemukimannya, dan bertemu 2 anak yang gelendotan di tangan manja dgn akrab dengan pakaian dan tangan kotor, saya senyum saja, mungkin mereka senang ada org asing yang mengunjunginya.



setelah sampai pemukiman, saya berkenalan dengan para relawan dan ikut membantu persiapan, seprti membukus hadiah lomba, menyiapkan segala sesuatunya untuk acara. setelah upacara, para relawan dan saya masuk ke pemukiman kembali menyiapkan makanan roti dan susu untuk mereka, hanya beberapa anak jalanan perempuan yang masuk dan membantu karena memang sempit, dan anak-anak laki-laki menungu diluar sambil mengintip persiapan kami.


dan lomba pun dimulai :) ada balap makan kerupuk, ambil koin di pinang, hahaha tapi kita bikinnya koin ditancep2in di pepaya muda dan dilicinkan oleh mentega.


Sedikit mengamati, hampir semuanya kalau saya bilang walaupun tidak 100persen anak jalanan disini ngelem aibon seharga seribu guna menghasilkan fantasi sehingga mengusir rasa sedih dan lapar mereka hingga akhirnya ketergantungan. walaupun besar dijalanan, menurut saya anak2 ini masih memiliki rasa hormat dan kesopanan, seperti dia memang teriak2 dan kasar berbicara dengan temannya, tetapi saat dia berbicara pada saya atu para relawan mereka sopan.

Sedikit berbincang, "hai, kamu tinggal sama siapa?"//"sama nenek"//'"orang tua kamu kemana?"//"ibu saya ninggalin saya, ayah dibunuh preman pasar, saya liat pasa ayah dibunuh"// saya cuma bisa diem dan senyu,. dengan kepolosan dan muka tenang si anak jalanan bercerita, kalau orang nangis, sedih, sih masih normal, ini mukanya tenang, saya takut ia sudah mati rasa saking banyak menahan rasa dan saya sangat bersyukur masih memiliki orang tua yang sangat menyayangi dan bertanggung jawab.

Sedikit berfikir, Anak merupakan buah cinta dari sepasang manusia dalam ikatan emosional hingga pernikahan yang dibesarkan penuh kasih sayang, pendidikan (moral, agama, pengetahuan) dan kecukupan materi minimal makan dan pakaian. Anak lahir seperti kertas putih, manusia-manusia disekitarnya, keadaan dan lingkunganlah yang membentuknya. Banyak anak-anak yang kurang beruntung, tidak memiliki orang tua yang bertanggung jawab, hasil dari perbuatan dua manusia tanpa pikir panjang, dan memang keadaannya (maktub). Jangan terlalu banyak menuntut orang atau menyadarkan orang akan tanggung jawabnya mengurusi anak jalanan, kenapa tidak memulai dari diri kita sendiri untuk merubah keadaan dan saling membantu?