Tuesday, August 27, 2013

I gonna miss you, PARE


go alone. met strangers. making friends. get moments. learning everything.

Bermula di Pare, terus lanjut ke Gua Selomangleng, Bromo, Gunung Kelud, Blitar, Bali, Kediri, Surabaya. di post menyusul, yang ini parenya dulu.

terimakasih 7 minggunya pare! :3perjalanan itu, olah rasa. olah hati. olah pikiran. mereduksi ego. meninggikan toleransi. merendahkan hati. meluaskan 'pandangan'. membuka silahturahmi. memperpanjang rezeki. Pergi dari satu tempat ke tempat asing lainnya sendirian, bertemu beragam orang yang entah kenapa menjadi dekat memang memberikan kesan tersendiri. 

kereta ekonomi sendiri, duduk bareng strangers. 14.30- 03.30.
udara stasiun yg super menusuk tulang dan sepiiii


my first weekend. photo by: miss jun.
kendaraan selama 7 minggu disana.

the last day. 7th week. going alone by bicycle. sunrise
the last day. 7th week. going alone by bicycle

"Pada akhirnya kita berada di tempat dan bertemu dengan orang-orang yang se-'frekuensi'. " - (Utie,2013)

Saturday, August 10, 2013

Jodoh

balada lebaran disaat sudah lulus, bekerja, dan sedang s2 pasti selalu dapet pertanyaan "kapan nikah?", "mana calonnya?", "kapan lebaran bareng suaminya?" hahaha :))

Bingung kalau ditanya kapan nikah, ya gatau jawabannya. karena mati, jodoh, rejeki itu urusan Tuhan. lalu kenapa banyak yang beranggapan perlu penjajakan yang cukup lama sebelum nikah, jadi kalau belum punya calon dianggap masih lama nikahnya. saya ga pernah ambil pusing urusan nikah bahkan cenderung santai, karena yakin bakal nikah diwaktu yang tepat dengan orang yang tepat. bisa saja besok ketemu jodoh ditempat dan diwaktu tidak disangka-sangka lalu beberapa bulan kemudian menikah, kan jodoh sama kaya mati, cuma tuhan yang tau :p

lalu salah satu teman berdiskusi memberi respon, salah satu kalimatnya:

"karena banyak orang yang pacaran, jadi menganggap jodoh itu tak se kejut mati"

korelasi pola pikir dan niat #traveling


kalau ada orang yang beranggapan traveling itu buang-buang uang, hanya mencari kesenangan dan main, maka begitulah dirinya beraktvitas dan bertujuan saat traveling.

kalau ada orang yang beranggapan traveling itu mencari pengalamam dan pemahaman, maka begitulah ia akan beraktivitas dan bertujuan saat traveling.

".... sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan..." (H.R Bukhari)

pola pikir seseorang memang mempengaruhi bagaimana ia berfikir, memutuskan, meniatkan, dan berperilaku. saat berada dalam lingkungan yang berfikiran (paragraf 1) berbeda makna tentang traveling dengan kita (paragraf 2), maka pergi sendirian menjadi keputusan yang lebih baik, karena dalam perjalanan kita dipertemukan dengan orang-orang sefrekuensi dan bertujuan sama. baiknya Tuhan :) Alhamdulillah.

menikmati kesendirian di tempat ramai, menginjakan kaki di daerah-daerah asing, merasakan adrenalin ketakutan (asing, uang kurang, ini itu), bertemu berinteraksi dengan orang-orang asing (strangers), memberikan ruang untuk kita memahami banyak hal, mengasah kepekaan, bahkan mengenal diri sendiri.  *wuallahualam bishawab.