Sunday, October 30, 2022

Being Horny

Maybe many people think that being attractive and making other people turn on is only physical, visual, and other sensuality. Well, being seductive, exciting, and making people suddenly horny is as simple as being bold, being true to yourself, taking responsibility to your life, living with passion, having purpose with strong wiliness, cheerful, comfortable with your own skin, etc. People horny because they desire your energy (example, your bold energy) and unconsciously they want to have sex with you to experience that energy.

Tuesday, October 25, 2022

I am sorry

I am sorry dear myself,
I am sorry to miss opportunities
I am sorry to distrust we are worth to get it
I am sorry to be fear to reach what we really want
I am sorry to push all of what you really love away
I am sorry to make you regret and through heavy way
I am sorry to abandonment, reject, and don't prioritize you
I am sorry, I am really sorry

Wednesday, October 19, 2022

Gratitude

Ketika bersyukur atas sekecil apapun yang diri terima, hal yang dianggap baik atau buruk (ya hal buruk seperti di abuse, di dzolimin apapun itu sebenarnya memfasilitasi diri untuk kenal diri dan membuat diri lebih besar), maka energy kebaikan tersebut terduplikasi dan menjadi milik diri. Sehingga saat orang yang berkontribusi (atau orang yang tidak sadar kasih energy nya) menggambil kembali energy nya, tidak ada yang hilang dari diri dan kehidupan apalagi sampai bikin hidup makin susah. 

Get it? Kalau belum, gpp, you get it when you get it. 

Sunday, October 16, 2022

Sucker

Gak nyangka dalam hidup pernah ketemu model orang kaya gini.
Ngilang in the middle conversation dan baru di balas itungan hari sampe minggu.
Nunggu berhari-hari minggu cuma buat bales one word/ kasih jawaban pasti.
Janji-janji, kasih harapan orang setinggi-tingginya, dan selalu batal last minutes.
Orang dateng jauh-jauh dan gak mau ketemu karena mager males.
Nge cek-nge cek orang cuma buat pleasure dirinya sendiri.
Hold closure 10 hari cm untuk angkat telpon 10 detik.
Invalidation, lip service, lying, refuse responsibility w/blaming.

Kadang orang gak enak, takut nyakitin, takut ini itu, berakhir malah super abusif, harming, dan break people into piece. Abis itudiri yg lagi merangkai pecahan diri, did atengin dan diacak2 lagi sampe gak karuan tercecar kmn, abis itu nyalahin diri yg blabla. 

Semua orang digituin, pasti jebol self worth nya apalagi kalo ada trust sama org itu. Mau ketemu orang online/offline, kenal baru/kenal lama. Sikap-sikap kaya gt tuh gak ngerti ada orang yang bisa kaya gt. Meski gak ada kekerasan fisik, atau omongan kasar, hal-hal kaya gitu tuh: Emotional abuse, break trust people sama dirinya sendiri, rusak jiwa raga, apalagi kalau ditambah betrayal. Aapalagi kalau diri dengan tololnya ambilin sampah2nya, traumanya, painnya, semua hal yang bisa harming dia lalu healing itu semua, dan orang ini cuma memperlakukan diri kaya tissue ketemu di jalan, dipake, dibuang, dilupakan, gak ada gratitudenya. Krn saat org gak gratitude, energy nya keputus. Semacam ketemu dementor, abis udh semua energy kehidupan (wellbeing, kesehatan, money, karir, semuanya)

Baru pertamakali jg ketemu orang yang gak ada gratitude. 
Gratitude tuh sesederhana kita sadar semua org hadir dlm hidup untuk bantu diri tumbuh, berkontribusi, even org jahat diatas, diri msh bs besryukur ketemu asshole super harming kaya gt krn ada hal2 yg dulu gak diri liat jd sadar. Apalagi kalo ketemu orang yg baik, care, helping sampe berkorban suffering. 

Dia pikir saat dirinya struggle shaming and guilty sama kelakuannya sendiri, terus pas bangun tidur semuanya ilang dan enak, itu karena apa? Ada orang lain jauh yg absorb semua perasaan guilty and shame nya, di fasilitasi sampe dirinya sendiri suffering. Bukan ilang tiba2 saat tidur. Apa orang model gini sadar? Dan apa dia inget org seenaknya, org jauh disana serepot apa? Apa mikir orang2 harming yg dia pilih mendadak sembuh dan balik cinta sebatas krn dirinya sendiri? Apa sadar jg semua yg terjadi dlm hidupnya ada kontribusi orang lain even blm pernah ditemui? 

The first and the last deh ketemu  model gt.
Dia bs nurturing sama org2 berpotensi harming dia (sblm dibantu healing sampah2 org2 itu biar dia gak ke abuse), tp dia harming orang yang nurturing and healing dirinya.

Bukan pamrih, kaget. 
Kaget ada orang kaya gt. Kaget diri pernah nyangkut sama org yg gak ada gratitudenya dan begitu. 

Normalnya orang yang bs saling menghargai even org gak dikenal, ya sesederhana selesaikan percakapan, kasih keputusan kejelasan, responsif, gak ada holding2 memperlakukan orang kaya sampah, janji di tepati, ngomong hal2 yg emang real dan ditepati, telpon yg gatau penting/nggak aja langsung diangkat. Atau sekedar sorry. No sorry, no Thank you. Its not about ego. Aneh bgt deh. Udah kelar masih aja ngambilin energy dan muntahin semua sampah2nya. 

Thursday, October 13, 2022

Lovers Say Goodbye

I am in the good mood and playing this song over and over again 😆

Saturday, October 8, 2022

It's all about You

The more you love and care about yourself, the more people who love and care to you come to your life.

The more you be emotionally available to yourself, the more emotional available people come to you.

The more you invest everything to yourself, the more people come to manifestation and invest to you. 

The more you comfortable with your skin in your own company, the more people attracted to you.

The more you do gratitude for yourself, the more expand and great you are.


What fun can we have today?

Thursday, October 6, 2022

Rejection

Seberapa banyak yang kita tolak hanya karena ketakitan-ketakutan dan asumsi diri?

Seberapa banyak orang yang hadir datang mau sayang yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir datang mau kontribus yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir mau bantu yang diri tolak?
Seberapa banyak orang yang hadir bertemu yang diri batalkan?
Seberapa banyak orang yang hadir dalam hidup yang ditolak?

Entah karena ketakutan baper, takut ada hubungan lebih, takut sakit hati, takut ini itu, berasumsi ini itu lainnya. Apakah itu real atau hanya proyeksi pengalaman masa lalu atau ketakutan diri sendiri?

Bisa jadi orang-orang yang kita pilih dan masukan dalam hidup adalah orang-orang yang harming, abusive, sucking our energy, gak memberdayakan sama sekali malah bikin diri "mati". Bisa jadi rang-orang yang kita tolak justru orang-orang yang beneran peduli and nourishing kita. 

Kita nolong orang yang harming kita dan kita harming orang yang sayang dan mau nolong kita.
Mau sampe kapan pola itu terus berulang?

Thank you myself telah memutuskan pergi dr pola itu dan memilih pilihan berbeda.
Meninggalkan orang-orang harming dan membuka diri terhadap orang-orang yang nurturing.
How does it get any better than this? weip?

Wednesday, October 5, 2022

Libido

Dari dulu setiap orang cerita tentang sexual tension, hasrat seksual, aktivitas seksualnya, gw gak pernah ngerti dan relate sampe mempertanyakan "gw normal ga sih?" karena libido gw tinggi dan ini banyak yang sadar sampe beberapa rekan kerja bilang. Dan baru sadar sekarang, libido gw arahnya ke moving bukan kopulasi. Gw seneng banget ngobrol, deep conversation, mikir, generate idea, traveling, semua hal yang bergerak baik secara pemikiran dan fisik. Thats why seneng banget sekolah, belajar, traveling, bikin proyek-proyek baru, cari temen diskusi, ngobrol, dan playmate buat brainstorming and co creation. Bahkan dulu kanalnya ke arah olahraga, pagi yoga, sore cardio, terus muaythai tipa hari bisa 3 jam nonstop sampe pelatihnya ketakutan ketonjok dan ganti orang saking tingginya energy. Ngerjain kerjaan ngebut dan ide-ide terus berdatangan, di eksekusi, dan rasanya super joy fun dan enak bgt.

Sampe suatu saat gw kenalan sama energy horny gmn, saat perceive orang lagi begitu. Dan wooow its so big energy sampe super excited. Cuma saat itu terlalu besar ya bikin kewalahan dan jadi stress sendiri pengen marah-marah bawaannya atau malah jadi sedih depresif mood. Pernah ada momen besar banget sexual energy yang dirasa dan mau keluar ngalir, cm ya gak ke released gak ada pasangan (ribet deh di gw urusan begini, lucky you if you can do casual sex) di gw berakhir jd mental berantakan dan sedih banget. Sampai di momen sadar (ada yang nurturing) energy itu bisa dipake generate idea and money tinggi cepet banget. Dan ya sayang banget  kalau cuma dipake buat aktivitas seksual. Ya menyenangkan dan cepat released nya jadi ok lg diri sih, cuma kalau lagi gede banget dipake buat bikin proyek baru, gilak itu bisa banyak banget ide yang bermuculan, cepet banget kerjanya, dan uang yang dateng pun banyak.

Ya, sexual energy itu mencangkup kreatifitas, healing ability. Bisa dipake macem-macem dan menyenangkan. Dari kesadaran libido tinggi dan sexual energy yang besar, ya jadi salah satu bahan pertimbangan cari pasangan dengan level energy dan libidio yang selevel dengan preferensi simmiliar. Termasuk mengenal diri dan belajar explore energy tersebut jadi hal-hal menguntungkan yang bikin diri expand dan generate greater my life. Hal lain apa lagi yang bs di explore and create?

Lies (hurt, harm, abuse unconsciously)


Ada orang-orang yang tidak mau nge cut, tidak mau ninggalin, tidak mau menyudahi, tidak mau berkata jujur, terus merespon, Karena tidak mau menyakiti orang lain. Realitanya, yang dilakuinnya malah sangat menyakiti. Padahal bisa sesederhana: "aku cuma main-main sama kamu, kamu gak penting. sekarang aku bareng mantan. Aku udah gak minat dan gak mau menepati apapun". Rasanya lebih fair dan clear. Selesai

Bagaimana jika janji, omongan manis, respon, perkataan, ajakan, hanya sebatas untuk menyenang-nyenangkan, tidak berniat ditepati dan diusahakan terjadi? Bagaimana jika itu terus dilakukan berkali-kali, bagaimana perasaan dan keadaan orang yang dibegitukan?

Seperti janji terhadap anak kecil "nanti dibeliin permen" terus-terusan tapi tidak dikasih-kasih. Terus-terusan dilakukan seperti itu, berulang, berbulan-bulan. Akan seperti apa? Ya kesel, ya sedih, dan setiap tidak percaya dan memutuskan pergi, ditarik kembali, diberi harapan kembali, di berikan janji dan omongan manis hanya untuk menyenangkan tidak untuk ditepati. Kembali percaya lagi, dibohongi lagi, di khianati lagi, hopeless tak ada yang ditepati. Lama-lama jadi merasa tidak berharga, tidak layak, diabaikan krn tidak ada yang ditepati tapi diberikan harapan terus. Apalagi jika anak kecilnya sedang tidak sibuk/ sedang sakit sendirian di rmh seharian/ sedang tidak punya teman bermain lainnya, ya akan demanding berakhir gilak sendiri. Apalagi kalo anak kecilnya, anak ADHD. Kebayang ga? Se rusuh dan se harming apa jadinya?
---------

Saat semuanya selesai sama-sama enak, ya gak perlu nge cek apapun, apalagi cuma untuk kepuasaan memenuhi rasa penasaran diri sendiri. Karena itu malah membuat orang nyangkut dan berantakan lagi, lalu ditinggal dan mental acak2an suffering sendiri. Itu hal jahat, tanpa sadar doing harm and abuse.