Wednesday, March 16, 2016

Empati

Sore hari disela-sela ngobrolin bisnis yang masih super janin, tersangkut obrolan empati.
Bagi jurusan teknik, empati ini mungkin menjadi sesuatu yang sulit, mungkin, karena sistem pendidikan yang didasari mencetak lulusan yang siap terjun ke dalam sebuah sistem dan berada di belakang layar. Beda hal nya dengan jurusan desain, seni, manajemen yang bekerja hingga depan layar, berinteraksi langsung dan perlu memiliki kemampuan empati yang tinggi untuk komunikasi maupun merasakan dalam sebuah perancangan kebutuhan untuk suatu produk jasa/barang tertentu. Mungkin definisi ini bisa salah secara detail, mohon dikoreksi. Biasanya empati dikembangkan lewat himpunan. "mana temen lo?? kenapa gak lengkap?" dll. bukan semata-mata tradisi, ego, senioritas, namun ada sesuatu yang ditanamkan tentang suatu kebersamaan yg intinya mengajari empati.

Ada suatu contoh yang terasa dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan kampus. Setiap orang berbeda, ada yg cepat dan ada yg lambat, ada yg selesai dan ada yg resign (bahasa halus sebelum DO). Apa yang terjadi saat orang udah lulus? yaudah selesai sudah urusan dikampus dan gak peduli juga dengan teman2nya yg belum lulus. Namun, ada beberapa orang dengan empati yang masih peduli dengan nasib teman-temannya yg diambang DO, baik support mental hingga menawarkan bantuan. Padahal selama kuliah, orang-orang ini gak saling terhubung dalam kelompok pertemanan/ berinteraksi, hanya sebatas kenal nama. Sepele. dan terlihat cerminan seseorang  dimana dirinya berusaha bermanfaat dalam lingkup terkecil diluar circle keluarga. 

Pernah ga bayangin diri menjadi orang lain? dengan segala beban hidupnya?
pernah ga ngerasain hati orang sampe sakit nangis sedih?
pernah ga memposisikan orang secara subjektif sesuai situasi kondisi orang bersangkutan?
pernah ga ngerasain perasaan asli orang hanya dari satu gesture dan nada suaranya?
pernah ga mensupport dgn tulus orang yg kesepian sendirian dalam sebuah perjuangan?
pernah ga care sampe nyari solusi buat org yg lg ada masalah tanpa diminta?
pernah ga nangis pas ngeliat mata orang? semua ketakutan, masalah, kesedihan orang itu seolah2 berpindah ke diri?

Jaman sekarang rasanya semua orang berlomba-lomba menjadi terdepan, yang saat mereka nengok ke belakang, gak ada yg ngikutin mrk sebagai ilmu bermanfaat maupun orang bermanfaat. Lalu apa pentingnya empati? banyak.
- meningkatkan spiritialitas thdp Tuhan
- menemukan titik suatu masalah secara tepat dan tau cara mengatasinya dgn baik
- menciptakan suatu produk yg sangat ergonomi baik secara fisik maupun psikis dan menunjang kualitas hidup user
- salah satu modal menjadi manusia, manusia yg paripurna
- memposisikan orang sesuai porsi dan situasi kondisinya
- membantu orang dari segi dukungan mental dan psikis
- merasakan sesuatu lebih deep
- melatih sensitifitas yg berguna baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan
- dan banyak lagi

Ini salah satu saran yang perlu diperhitungkan dan ada dalam kurikulum pendidikan. Menjadikan manusia terdidik bukan sebagai suatu bahan pabrikan yang siap masuk ke dalam sistem, namun jadikan manusia sebagai manusia. salah satunya dengan menanamkan empati. empati yang muncul dari perasaan dan hati, bukan empati hasil logika.

No comments:

Post a Comment