Wednesday, January 22, 2020

22/1/20

Hidup dalam budaya penuh hirarki dan otoritas, tidaklah mudah.
Banyak hal dinilai dari "siapa kamu" baru orang mau dengar. 
Begitupun dalam keluarga, otoritas ini tetap teraplikasikan.
Hubungan antara orang tua dan anak yang satu arah.
Orang tua bicara, anak mendengarkan.

Tak ada ruang bagi sang anak untuk berbicara atau sekedar mengeskpresikan menyampaikan perasaan, hasrat, pikira, dan aspirasinya. Jika anak berbicara maka dianggap gak sopan. Jika anak asertif menyatakan kesetidaksetujuannya, dianggap melawan. Jika anak mengingatkan, dianggap menggurui.


No comments:

Post a Comment