Thursday, March 28, 2024

Ramadhan #17

Orang santun, sopan, ramah, belum tentu baik.
Orang berbuat baik belum tentu juga hatinya baik.
Orang hatinya baik, belum tentu juga ke diri baik.

Satu darah belum tentu mendukung dan menolong.
Satu darah belum tentu senang saat diri senang.
Satu darah belum tentu baik dan menutrisi.

Orang jahat belum tentu selalu jahat.
Orang berbuat jahat belum tentu hatinya jahat.
Orang jahat bentuk tentu akan pasti jahat pada diri.

Orang sayang belum tentu memahami.
Orang sayang belum tentu tak menyakiti.
Orang sayang pada diri belum tentu selamanya.

Satu darah belum tentu mengenal.
Satu darah belum tentu dekat.
Satu darah belum tentu peduli.

Orang asing belum tentu cuek.
Orang asing belum tentu tak baik.
Orang asing belum tentu tak tulus.

Cinta tak selamanya menyenangkan
Cinta tak selamanya menumbuhkan
Cinta tak selamanya mutual.

Semua hal bisa berbeda dan berubah-ubah.
Kadang ada orang baik namun ke diri tidak, 
Kadang ada orang peduli pada temannya, pada satu darah tidak. 
Kadang ada orang jahat pada yang lain, pada pasangannya sangat melindungi.
Kadang ada orang perampok kehidupan orang, pada keluarganya sangat sayang.
Kadang ada orang menolong banyak orang dengan keras, pada turnannya abai.
Kadang ada orang yang sekarang cinta, esok hari mampu menumbalkan diri ini.
Kadang ada orang yang dulunya benci, hari kemudian menjadi sangat mendukung.

Kadang ada orang berbuat baik, terlihat baik, penuh kesantunan, sangat sopan, menghargai orang penuh sapaan, mengapresiasi, ternyata hanya bentuk marketing untuk keuntungan dirinya. 
Kadang ada orang terlihat brutal tak bertatakrama, melontarkan hal-hal jujur tanpa filter, penuh emosi intense yang dianggap marah, ternyata sangat peduli, ingin menolong, tulus, hanya saja caranya tak mampu diterima ego manusia lain yang haus akan penghormatan, lemah lembut, dan sopan santun.
Kadang ada orang diam karena bingung merespon saking pedulinya, ada pula yang diamnya karena tak peduli bahkan tak menganggap diri penting di dunia ini. 
Kadang ada orang menyapa karena peduli, basa basi, sopan santun, menjaga relasi, ada pula hanya sebatas kepentingan pribadi.
Kadang ada orang beterman karena kesepian, tulus, kepentingan diri, untuk bertahan hidup dalam lingkungan baru, untuk mencari dukungan, ada pula sebagai investasi untuk kehiddupan dan bisnisnya. 

Mungkin hidup tak sehitam putih itu. Jikapun hanya ada dua spektrum hitam putih, yang hitam saat ini bisa berubah putih 2 detik kemudian, dan sebaliknya. Yang baik saat ini bisa berubah jahat di kemudian hari, dan sebaliknya. Yang benci saat ini bisa berubah cinta, begitupun sebaliknya. 

Dari itu semua, pada akhirnya di ingatkan untuk selalu mencintai diri, berbuat baik pad adiri, menjaga diri, dan mempercayai diri. Termasuk percaya pada pengalaman yang dialami, percaya pada insting dan intuisi diri akan sesuatu, percaya pada kemampuan diri. Termasuk percaya kapan perlu meninggalkan , menyudahi, memulai, menghampiri, dan berjarak terhadap sesuatu maupun orang. Perlakuan dan niat orang pada diri bisa berubah, maka peganglah diri erat penuh kasih, hingga sekalipun dunia memusuhi, mengingalkan, menyerang, menyakiti, beerkhianat, apapun itu; diri tau masiha da manusia yang sayang, setia, hadir, baik, yaitu diri sendiri. 

No comments:

Post a Comment