Thursday, December 31, 2020

Mengantar Tuan Putri pulang (2)

Desember 2020

Setelah sebuan intensif healing di jogja di tengah2 ujian ini itu. Dikenalkan dengan terapis2 baru dengan cara2 baru yang ternyata cocok. Samapi di sebuah pemecahan teka-teki mengapa aku seperti tuan putri di flores dan orang2 lokal disana melayani, menjaga, dan merasa bertanggung jawab dengan keselamatan dan kebahagianku selama di flores. Ternyata.....

Ternyata memang ada tuan putri di diriku yang minta tolong dianterin pulang ke rumahnya. Setelah melakukan penerawangan (ternyata aku bs nerawang, selama ini mikirnya itu cuma visual2 biasa), rumahnya di kanawa, dibelakang tenda2, di hutan dekat bukit. Dan ternyata benar.

Akhirnya setelah urusan di jogja, pulang ke jkt dan lanjut ke flores. mendarat di labuan bajo dan sudah banyak berubah, menyedihkan. Tidak ada lagi pemandangan saat jalan kaki, tidak ada lagi kemudahan cari open trip, banyak tokok-toko tutup karena corona, banyak pembangunan sampai pasar, pelelangan ikan, dan night market seafood hilang terganti mall dan tempat parkir. Sedih sekali rasanya hingga tak ingin kembali ke tempat ini. Kalau alam bisa berbicara, mereka akan menangis. Pelabuhan pun berubah, air tak sejernih dahulu, kapal lokal berpindah tempat, speed biat dan phinisi semakin banyak. ok ini aku share di postingan lain (kalao mood dan inget).

Setelah cari-cari kapal untuk ke kanawa, akhirnya dapat PP labuan bajo-kanawa. Sehari sebelum ke kanawa, ikutan open trip dulu biar rada happy dikit mengobati kekecewaan dengan pembangunan dan keadaan labuan bajo saat ini. 

pulau padar, desember 2020

Samapi di pulau, banyak yang berubah. Perahu kuning yang tahun 2013, 2018 diam dekat dermaga, sekarang entah bergeser kemana. Pulau nya sepi, resort nya tutup. Tenda dan bale sudah tidak ada, bungalow pun kumuh rusak tak terurus, wc umum sudah hilang. Aku berjalan mengikuti intuisi, samapi di sebuah pohon, ku merasakan disini rumahnya. Lalu ku duduk bermeditasi. Tiba-tiba mual, muntah, lalu nangis. Di akhir proses, tiba-tiba ada sosok serem banget diikuti satu mahluk lg kurus serem, mereka marah2 dan menakuti. Spontan segera menyelsaikan kepulangan tuan putri, semoga happy di tempatnya, dan sama-sama hidup tenang. Aku segera beranjak pengen pulang, takut. Di tengah jalan, jadi ragu antara pengen cuek pulau atau nganterin 2 perompak serem ini yang minta dianterin ke tengah hutan di dalam bukit. Sempet jadi sebel marah-marah pengen ngamuk. Lalu aku telepon salah satu tim psikolog di jogja yang membantu nge healing traumaku. Dia menyuruhku untuk berdialog dengan 2 perompak itu dan bilang kalau kita sudah beda dimensi, aku tidak mampu membantu, aku hanya bisa mendoakan. Setelah berdialog dan berdoa, aku pun pergi. Sempat kesal-kesal yang entah rasa kesalku atau rasa kesal mereka yang masih ikutin aku atau kesedot olehku. Perahu pun meninggalkan pulau kanawa, dan tidak ada perasaan sedih sama sekali seperti yang dulu2 kalau ninggalin pulau itu sampe nanggis2 mendalam parah bgt sedihnya. Tandanya kami (saya dan tuan putri bersama pengawal2nya sudah berpisah). Bye kanawa, aku gak akan foto kamu, gak akan kembali lg ke sini, ini jadi pertemuan kita terakhir. 

2 jam kemudian, perahu sampai di sebuah pulau tempat meningginap, saat menutup mata, 2 perompak itu pun sudah tidak ada. Hari berganti, dan bener aja, hidupku lebih enteng setelah menghantarkan pulang tuan putri yang entah dari kapan ada di aku dan minta tolong cuma akunya gak ngeh. 

Ya Tuhan, jika memang banyak trauma leluhur yang minta di release lewatku, maka tolonglah aku untuk mampu memisahkan mana yang menjadi urusan tanggungjawabku dan mana yang bukan.
Ya Tuhan, jika ada mahluk yang minta tolong padaku, tolong mereka dan bentengi aku dari mahluk-mahluk yang berbeda dimensi.
Ya Tuhan, jika ada orang yang jahat dan dzolim, tolong lindungiku, keluargaku, dan keturnanku kelak.
Ya Tuhan, jika ada hal-hal yang perlu aku selesaikan, tolong berikan petunjukMu dan pertolonganMu.

No comments:

Post a Comment