Friday, January 20, 2023

Judgement

Kebayang gak kalo kamu se peka, se aware, dan se perceptive akan judgement orang terhadap dirimu?

Bulan lalu, gw aware seseorang nge judge gw murahan dan memperlakukan gw murahan. Kalau orang terdekat tau, pasti udah abis digebukin. Saat itu gw keep sendiri, gak cerita-cerita, bahkan gak ada yang tau relasi gw dengan orang ini gimana-gimananya secara detail. 

Saat ketemu, ya selain ada judgement dan memperlakukan gw kaya gt, ini orang ya bener-bener gak ada bahasa, menghargai perasaan orang, dan cenderung jahat (br sadar bbrp hari setelahnya). Di moment itu gw biasa aja. Gak sibuk bikin boundaries, gak sibuk bikin barrier, gak sibuk "ngajarin" orang bagaimana memperlakukan gw, gak sibuk menunjukan keberhargaan diri gw. Gw gak ngapa2in, I receive all kelakuan, sikap, dan omongannya. Sampe di momen sadar, kalau diri secure sama diri sendiri, kalau diri memang sudah merasa berharga, kalau diri tau whats going on nya, kalau diri super aware yang diikuti allowance, kalau diri gak punya judgment dan dogma, itu rasanya gak perlu melakukan apapun. Gak perlu pasang boundaries kenceng, gak perlu pasang barrier tinggi, gak perlu ngajarin orang, gak perlu apapun. Krena apa yang orang pikirkan, nilai, dan lakukan ke diri, gak ada hubungannya sama diri. Orang-orang itu melakukannya karena memilih melakukan itu, mau, dan bisa. Jadi, saat org nge judge gw murahan berdasarkan asumsi dr keterbatasan mengenal dan memahami whats going on nya secara holistik dan detail, atau asumsi berdasarkan projectionnya, itu murni tentang dirinya.

Dan hidup terasa lebih ringan saat diri bisa menerima semua judgment orang (bad or good), termasuk lebih ringan jg untuk diri sendiri dan lebih bebas karena tidak ada yang ingin diri kontrol. Diri tidak ingin mengontrol persepsi orang, perlakuan dan sikap orang ke diri. Diri menjalani hidup dengan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya. Mau orang anggap diri tai dikala abis-abisan ngebantu, yaudah. Mau orang aggap diri penganggu dikala super giving dan healing mrk sampe suffering, yaudah. Gak perlu menjelaskan apapun. Sekalipun pada akhirnya orang-orang itu gak get it/ sadar apa yang terjadi, yaudah aja. 

Menariknya, saat sadar semuanya tentang whats going on, saat gak sengaja masuk ke dunia orang-orang itu dan jadi paham apa yg mereka "lihat" ttg gw, menilai gw begini begitu, termasuk paham pola berfikir dan strategi menyingkirkan dan ngebuang gw dengan cara sejahat itu plus judgment ini itu. Ya jd informasi yang cukup tau aja.

No comments:

Post a Comment