Friday, September 1, 2023

Seeds

May all seeds come to the Sower with great precision.

Benih yang ditabur, mungkin hanya sebesar butiran debu, yang dari situ akan tumbuh entah sebesar apa. Tumbuh sebagai kebaikan yang bercabang, penderitaan yang mengakar, kesulitan yang menjalar, kemudahan yang rimbun, kegersangan jiwa atau kesegaran hidup.

Apa yang diri anggap sepele karena dilakukan dengan mudah, tidak berdampak apapun, malah menguntungkan. Bisa jadi merampas kebahagian dan kehidupan orang lain dengan runtutan kesulitan. Benih yang berkembang memberikan kemudharatan bagi orang lain, yang akan kembali pada sang penabur entah di kehidupan kapan. Begitupun saat kita menabur benih kebaikan yang memberikan kemudahan bagi orang lain, maka akan kembali kepada tanpa kurang sedikitpun.

Benih yang ditanam bisa berkembang terus tanpa henti, bisa juga terpatahkan dan mati. 
Jika sang penabur berhenti memberi makan sang benih, maka benih itu akan mati. Entah berhenti berbuat jahat, berhenti berbuat baik, apapun itu. Bagi yang terdampak oleh benih itu, adapun kendali untuk merubah keadaan, meninggalkan tempat benih kemudharatan tumbuh agar tidak terkena, dan bisa mencari tempat lain yang ditumbuhi benih-genih kebaikan.

Misal:
Saat ada orang jahat terhadap kita, kita bisa memberi makan kejahatan itu untuk terus tumbuh dengan tidak ada perlindungan diri, terus menerimanya, membalas yang menjadikan kejahatan itu berlipat. Kita bis ameninggalkan sesederhana tinggalkan orang jahat itu, bangun perlindungan diri, atau justru melepas segala batasa agar seluruh energi atau kejahatan yang ditujukan hanya menumpang lewat tanpa terkena. Benih keburukan pun bisa berubah menjadi kebaikan saat orang yang dijahati menerima dengan kelapangan hati, memaafkan hingga hati oenabur kejahatan itu berubah dan menebus seluruh kemudharatan yang dihasilkan dan menanam benih kebaikan.

Saat ada orang baik, kita bisa membantu membesar benih kebaikannya, dengan menerima. Dari kebaikan yang diterima, kita salurkan kembali ke sekitar dalam kebntuk kebaikan, seterusnya hingga benih itu tumbuh bercabang tanpa henti. Kita pun bisa merusak kebaikan itu dengan tidak menerima kebaikan, berkhianat, melakukan kejahatan, dan saat sang pemberi kebaikan lelah lalu membalas dengan keburukan, maka yang terjadi adalah dua belah pihak yang saling menanam keburukan tak berujung jika salah satunya tidak ada yang mau berhenti. 

Semua masih bisa diubah dan berubah, selama kita memilih untuk itu.
Dan semua yang dilakukan akan kembali dengan sangat presisi tak kurang sedikitpun 
terhadap sang pelaku.  
Bisa jadi di kehidupan sekarang terhadap dirinya, keluarganya, keturunannya. 
Bisa jadi di kehidupan selanjutnya.

wuallahualambishawab. 

No comments:

Post a Comment